Menuju konten utama

Update Corona Dunia Hari Ini 6 Juli 2020: Data di India Salip Rusia

Update corona di dunia hari ini: jumlah total kasus corona di dunia telah mencapai 11.465.636 orang. Angka kasus corona di India telah melampaui Rusia, sehingga menjadi tertinggi ketiga di dunia.

Update Corona Dunia Hari Ini 6 Juli 2020: Data di India Salip Rusia
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pendemi virus corona di sejumlah negara masih terus memburuk. Hal ini membuat penambahan jumlah kasus positif corona masih terus bertambah. Sampai Senin sore, 6 Juli 2020, total jumlah kasus positif corona di dunia telah mencapai 11.465.636 pasien.

Data ini berdasarkan update terbaru yang dilansir CSSE Johns Hopkins University dan diperbarui hingga pukul 17.30 WIB, Senin sore. Angka kasus terus diperbarui datanya seiring pengumuman terbaru dari masing-masing negara.

Sedangkan angka kesembuhan pasien positif corona di dunia, totalnya hari ini sudah sebanyak 6.189.108 orang. Pada waktu yang sama, angka kematian pasien corona di dunia, secara global, bertambah menjadi 534.588 jiwa.

Sala satu negara yang secara konsisten belakangan mengalami penambahan kasus infeksi virus corona dalam jumlah tinggi adalah India. Pada hari ini, total kasus corona di India telah melampaui Rusia, sehingga menjadi terbanyak ketiga di dunia.

Kementerian Kesehatan India hari ini melaporkan 24.248 kasus positif baru yang terdeteksi dalam 24 jam terakhir. Penambahan tersebut menyebabkan, secara total jumlah kasus positif corona di India mencapai 697.413 orang. Angka kematian pasien corona di India juga hampir menyentuh angka 25 ribu jiwa.

Peningkatan angka kasus corona di India membikin otoritas setempat menangguhkan rencana pembukaan kembali Taj Mahal, objek wisata paling terkenal di negara itu yang berjarak 200 km (125 mil) tenggara Kota New Delhi. Semula ada rencana Taj Mahal dibuka pada hari ini, demikian dikutip dari Aljazeera.

Di antara kawasan episentrum utama pandemi corona di India, termasuk ibu kota New Delhi dan Mumbai. Saat ini, New Delhi dan Mumbai masing-masing secara total mempunyai sekitar 100 ribu kasus corona. Sebanyak 3000-an pasien corona meninggal di New Delhi dan 5000-an korban jiwa lainnya di Mumbai.

Pandemi corona di Asia Selatan tidak hanya membelit India, melainkan juga Pakistan. Total kasus corona di Pakistan telah mencapai 231.818 orang, dengan angka kematian pasien sebanyak 4.762 jiwa. Pakistan saat ini berada di urutan ke-12 dalam daftar negara dengan jumlah kasus corona tertinggi di dunia, atau sedikit lebih rendah di bawah Iran.

Selain itu, pada hari ini, Menteri Kesehatan Pakistan Zafar Mirza juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Mirza menjadi pejabat tinggi pemerintah Pakistan terbaru yang dinyatakan positif corona, dikutip dari the Guardian. Sebelumnya, pada Jumat pekan kemarin, Menteri luar negeri Pakistan, Moahmood Qureshi juga telah dinyatakan positif corona.

Kabar tersebut menegaskan peningkatan angka kasus yang terus terjadi di tetangga dekat India tersebut. Meski demikian, Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan sampai hari ini masih berikukuh enggan mengikuti saran untuk memperketat kebijakan lockdown sehingga pelonggaran sejumlah aturan pembatasan sosial-ekonomi masih berjalan.

Perkembangan Pandemi Corona di Amerika Serikat

Di belahan dunia lainnya, Amerika Serikat belum juga bisa meredam laju penularan virus corona. Total kasus corona di AS saat ini telah lebih dari 2,8 juta, dengan angka kematian hampir 130 ribu jiwa, demikian data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lembaga pengendalian penyakit di AS.

Berdasarkan data CDC, terdapat 20-an negara bagian di AS yang kini telah memiliki total lebih dari 40 ribu kasus corona. Di antara negara-negara bagian itu, termasuk New York, Texas, Arizona, Florida dan California.

Di saat peningkatan kasus yang terus terjadi itu, sejumlah wali kota menilai kebijakan pelonggaran pembatasan sosial menjadi biang keladi dari lonjakan angka infeksi di AS.

Pernyataan itu misalnya datang dari Wali Kota Miami, Francis X Suarez yang merupakan politikus Partai Republik. Dia mengakui ada perkembangan angka kasus yang sangat mengkhawatirkan dan sebagian terjadi karena penerapan kebijakan pelonggaran pembatasan sosial yang terlalu dini.

"Tidak diragukan lagi, bahwa ketika wilayah kami dibuka kembali, orang-orang mulai bersosialisasi seolah-olah virus sudah hilang," kata Suarez kepada ABC News.

Hal yang sama dinyatakan polistikus Partai Demokrat yang juga Wali Kota Phoenix, ibu kota negara bagian Arizona, Kate Gallego. Dia menilai pembukaan kembali wilayah Arizona terlalu cepat.

Sementara angka pemeriksaan untuk deteksi kasus baru corona dinilai masih rendah. Apalagi, ada laporan bahwa warga di Arizona harus mengantre hingga 13 jam untuk menjalani tes Covid-19.

"Pembukaan kembali wilayah Arizona terlalu dini dilakukan. [....] Arizona merupakan salah satu negara barian yang paling terakhir meminta warga tetap tinggal di rumah, sekaligus yang paling awal membuka kembali wilayah [...]," ujar Gallego.

Di sisi lain, klaim Presiden AS Donald Trump bahwa "solusi" untuk menyembuhkan Covid-19 akan segera tersedia jauh sebelum akhir 2020 dibantah oleh petinggi Lembaga Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat.

Komisioner FDA Dr. Stephen Hahn yang juga merupakan salah satu anggota gugus tugas bentukan Gedung Putih menolak anggapan bahwa proses penemuan vaksin sudah mendekati final.

"Saya tidak bisa memprediksi kapan vaksin [Covid-19] bisa tersedia," kata Stephen kepada ABC News.

"Memang ada perkembangan cepat dalam proses pengembangan vaksin, dan itu dalam waktu yang berlum pernah terjadi sebelumnya. Namun, [...] kami berjanji akan membuat keputusan terkait vaksin [Covid-19] berdasarkan data dan riset ilmiah, demi keamanan dan efektivitasnya," tambah dia.

Data Negara dengan Kasus Corona Terbanyak di Dunia

Hingga hari ini, Amerika Serikat, Brasil dan Inggris masih menjadi negara dengan jumlah kasus kematian akibat virus corona yang tertinggi di dunia. Sementara Amerika Serikat, Brasil dan India menjadi tiga negara dengan total kasus corona terbanyak di dunia.

Berikut data 10 negara dengan total kasus corona terbanyak di dunia, sesuai data pada Senin sore, 6 Juli 2020, yang dilansir CSSE Johns Hopkins University.

Amerika Serikat: 2.888.730 kasus corona [129.947 meninggal]

Brasil: 1.603.055 kasus corona [64.867 meninggal]

India: 697.413 kasus corona [19.693 meninggal]

Rusia: 686.777 kasus corona [10.271 meninggal]

Peru: 302.718 kasus corona [10.589 meninggal]

Chile: 295.532 kasus corona [6.308 meninggal

Inggris: 286.932 kasus corona [44.305 meninggal]

Meksiko: 256.848 kasus corona [30.639 meninggal]

Spanyol: 250.545 kasus corona [28.385 meninggal

Italia: 241.611 kasus corona [34.861 meninggal].

Dalam daftar negara-negara dengan jumlah kasus positif corona tertinggi di dunia, Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-26. Total jumlah kasus positif corona di Indonesia pada hari ini telah mencapai 64.958 orang, dengan 3.241 pasien Covid-19 sudah meninggal. Jumlah pasien corona sembuh di Indonesia sampai saat ini tercatat baru 29.919 orang. Dalam sehari terakhir, hingga pukul 12.00 WIB, Senin (6/7/2020), ada penambahan 1.209 kasus baru corona di Indonesia.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH