Menuju konten utama

Update Corona Dunia 2 Desember Sore: RI Urutan ke-22 543 Ribu Kasus

Update corona di dunia 2 Desember 2020 sore, Indonesia berada di urutan 22 dengan 543 ribu kasus. 

Update Corona Dunia 2 Desember Sore: RI Urutan ke-22 543 Ribu Kasus
Ilustrasi Corona di Ruang Publik. foto/Istockphoto

tirto.id - Angka kasus corona COVID-19 di seluruh dunia terus mengalami peningkatan. Menurut data terbaru dari Worldometers, hingga Rabu, 2 Desember 2020, pukul 15.52 WIB, total kasus secara global telah mencapai 64,246,689.

Angka kematian secara global telah mencapai 1,487,935 jiwa, dan yang telah sembuh berjumlah 44,492,638. Hingga kini, Amerika Serikat (AS) masih berada di urutan pertama dengan kasus terbanyak di dunia yaitu 14,108,606.

India berada di urutan ke-2 dengan 9,499,710 kasus, selanjutnya Brasil dengan 6,388,526. Rusia ini berada di urutan ke-4 dengan penambahan kasus baru sebanyak 25,345 dan kematian baru 589 kasus, sehingga total kasus sebanyak 2,347,401.

Prancis menjadi negara ke-5 dengan kasus terbanyak di dunia yaitu 2,230,571. Sementara itu, Indonesia berada pada urutan ke-22 dengan total kasus mencapai 543,975. Jumlah orang meninggal sebanyak 12,306 jiwa, dan yang telah sembuh sebanyak 484,570 pasien.

Pesan WHO Terkini Terkait Pandemi COVID-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melihat adanya penurunan pertama pada Minggu lalu dalam kasus yang baru dilaporkan secara global sejak September.

Hal ini terjadi karena adanya penurunan kasus di Eropa berkat keefektifan tindakan yang sulit tetapi perlu dilakukan dalam beberapa pekan terakhir.

"Ini adalah kabar baik, tetapi harus ditafsirkan dengan sangat hati-hati. Keuntungan dapat dengan mudah hilang, dan masih ada peningkatan kasus di sebagian besar wilayah lain di dunia, dan peningkatan kematian," ujar Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros mengatakan bahwa ini bukan waktunya untuk berpuas diri, terutama dengan mendekati musim liburan di banyak budaya dan negara. Apalagi semua orang pasti ingin berkumpul bersama orang-orang yang dicintai selama periode perayaan.

"Namun, bersama keluarga dan teman tidak ada gunanya jika membahayakan mereka atau diri Anda sendiri. Kita semua perlu mempertimbangkan kehidupan siapa yang mungkin kita pertaruhkan dalam keputusan yang kita buat," jelasnya.

Pandemi COVID-19, kata Tedros, akan mengubah cara orang merayakan, tetapi bukan berarti tidak bisa dirayakan. "Perubahan yang Anda buat akan bergantung pada tempat tinggal Anda. Selalu ikuti pedoman lokal atau nasional Anda," tutupnya.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH