Menuju konten utama

Update Corona di Dunia 18 Juni 2020 dan Perkembangan Riset Vaksin

Total jumlah kasus positif corona di dunia saat ini telah mencapai 8,3 juta lebih. Lima negara dengan angka kasus tertinggi di dunia saat ini ialah Amerika Serikat, Brasil, Rusia, India dan Inggris.

Update Corona di Dunia 18 Juni 2020 dan Perkembangan Riset Vaksin
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Peningkatan kasus infeksi virus corona di dunia masih terus terjadi. Hingga 18 Juni 2020, total kasus positif corona di dunia telah mencapai 8.373.746 pasien. Angka tersebut sesuai dengan update data CSSE Johns Hopkins University yang diperbarui hingga pukul 19.00 WIB, hari ini.

Angka kematian pasien Covid-19 di dunia juga telah berjumlah 449.512 jiwa. Data kematian pasien corona yang tertinggi dilaporkan dari Amerika Serikat, Brasil dan Inggris.

Sementara total jumlah pasien corona yang berhasil sembuh saat ini sudah sebanyak 4.096.914 orang. Tiga negara dengan angka kesembuhan tertinggi ialah Amerika Serikat, Brasil dan Rusia. Ketiganya sekaligus merupakan negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia saat ini.

Dari data Johns Hopkins University, terlihat bahwa jumlah kasus aktif atau pasien Covid-19 yang masih harus dirawat dan menjalani isolasi, secara global, sebanyak 3.827.320‬ orang.

Sebagai perbandingan, data Worldometers yang diperbarui hingga pukul 19.00 WIB, pada hari ini, memperlihatkan jumlah total kasus positif corona di dunia telah mencapai 8.467.178 pasien.

Situs pengumpul data statistik global tersebut juga mencatat total angka kematian pasien Covid-19 di dunia telah berjumlah 451.954 jiwa pada Kamis malam.

Sedangkan angka kesembuhan pasien corona, sesuai dengan data Worldometers, kini mencapai 4.439.352 orang. Laman tersebut menuliskan, masih ada 3.575.872 kasus aktif di dunia.

Perkembangan Upaya Pembuatan Vaksin Corona

Di tengah peningkatan angka infeksi virus corona yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda di sebagian wilayah dunia, upaya penemuan vaksin Covid-19 sedang dipercepat.

Kepala tim ilmuwan Badan Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan berharap ada ratusan juta dosis vaksin corona yang bisa diproduksi pada tahun 2020. Produksi miliaran dosis vaksin lainnya diharapkan menyusul pada 2021.

"Saya berharap dan saya optimistis. Namun, pengembangan vaksin merupakan pekerjaan yang rumit, banyak ketidakpastian di dalam prosesnya," kata Swaminathan, pada Kamis (18/6/2020), dikutip dari The Guardian.

"Kabar baiknya, kita punya banyak [calon] vaksin dan platform sehingga, jika yang pertama gagal, atau yang kedua gagal, kita tidak harus kehilangan harapan dan menyerah," tambah dia.

Ilmuan asal India tersebut menambahkan, analisis terhadap data genetik sejauh ini menunjukkan bahwa virus corona yang memicu Covid-19 belum bermutasi ke level yang memperparah penyakit baru tersebut.

Oleh karena itu, Swaminathan optimistis setidaknya ada tiga varian vaksin yang bisa diproduksi dalam jumlah miliaran dosis pada 2021. Saat ini, setidaknya ada 10 calon vaksin paling potensial yang sedang diuji coba pada manusia.

Dalam pernyataannya yang dilansir Aljazeera, Swaminathan menyebut, WHO sedang mengamati hasil uji coba penggunaan kombinasi obat HIV Lopinavir dan Ritonavir untuk penyembuhan pasien Covid-19 di sejumlah negara.

Sehari sebelumnya, 17 Juni 2020, WHO dikabarkan menyetop uji coba penggunaan obat malaria hydroxychloroquine untuk perawatan pasien Covid-19.

Keputusan WHO muncul setelah ada riset yang membuktikan pemakaian hydroxychloroquine tidak memberikan manfaat dalam proses penyembuhan pasien positif corona.

Meskipun demikian, Swaminathan mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian untuk menilai apakah hydroxchloroquine dapat menyembuhkan Covid-19.

Sebuah hasil penelitian di Wuhan juga semakin memperkuat asumsi bahwa pandemi corona hanya bisa direm dengan vaksinasi. Hasil riset itu menunjukkan sulit berharap pada herd immunity.

Penelitian yang melibatkan sejumlah ilmuwan China dan Amerika Serikat tersebut menganalisis 23 ribu sampel darah para petugas kesehatan yang bekerja di Wuhan saat wabah merebak di kota tempat kasus Covid-19 pertama kali ditemukan tersebut.

Hasilnya, seperempat dari 23 ribu sampel tersebut teridentifikasi telah terpapar virus corona. Akan tetapi, hanya 4 persen di antaranya yang mengandung antibodi untuk menangkal Covid-19.

"Orang-orang tidak mungkin menghasilkan antibodi sebagai pelindung jangka panjang terhadap virus ini," para peneliti menyimpulkan di makalah non-peer-review yang diunggah situs pracetak medRxiv.org, awal pekan ini, demikian dilansir SCMP.

Indonesia Punya Kasus Corona Terbanyak di Asia Tenggara

Data statistik, baik dari Johns Hopkins University maupun Worldometers, sama-sama menunjukkan bahwa Indonesia kini ada di posisi ke-30 dalam daftar negara dengan jumlah kasus positif corona tertinggi di dunia.

Dengan total kasus positif Covid-19 sebanyak 42.762 pasien, Indonesia sekaligus menjadi negara dengan angka infeksi virus corona terbanyak di Asia Tenggara. Angka kematian pasien Covid-19 di Indonesia, yang kini mencapai 2.339 jiwa, pun jauh melampaui data negara-negara jiran lainnya.

Singapura yang memiliki total kasus Covid-19 sedikit lebih rendah dari Indonesia, yakni 41.473 pasien, sampai hari ini hanya melaporkan 26 kasus kematian akibat infeksi virus corona.

Negara jiran lain yang memiliki total kasus cukup tinggi adalah Filipina. Dengan total kasus positif corona sebanyak 27.799 pasien, angka kematian di Filipina sejauh ini mencapai 1.116 jiwa.

Selain Indonesia, Singapura dan Filipina, negara-negara Asia Tenggara yang lainnya tercatat hanya memiliki total kasus di bawah angka 10 ribu. Bahkan, sebagian negara Asia Tenggara sampai hari ini hanya melaporkan ratusan kasus.

Sementara di daftar 10 besar negara dengan jumlah kasus positif corona tertinggi di dunia, selain Amerika Serikat dan Rusia, ada tiga negara Amerika Latin, dua negara Asia dan sisanya dari Eropa.

Berikut daftar 10 negara dengan total kasus positif corona tertinggi di dunia, berdasarkan update data Johns Hopkins University pada Kamis malam, 18 Juni 2020:

  1. AS: 2.163.290 kasus, 117.717 meninggal, 592.191 sembuh
  2. Brasil: 955.377 kasus, 46.510 meninggal, 521.046 sembuh
  3. Rusia: 560.279 kasus, 7.638 meninggal, 313.387 sembuh
  4. India: 366.946 kasus, 12.237 meninggal, 194.325 sembuh
  5. Inggris: 300.717 kasus, 42.238 meninggal, 1.304 sembuh
  6. Spanyol: 244.683 kasus, 27.136 meninggal, 150.376 sembuh
  7. Peru: 240.908 kasus, 7.257 meninggal, 128.622 sembuh
  8. Italia: 237.828 kasus, 34.448 meninggal, 179.455 sembuh
  9. Chile: 220.628 kasus, 3.615 meninggal, 181.931 sembuh
  10. Iran: 197.647 kasus, 9.272 meninggal, 156.991 sembuh.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH