Menuju konten utama

Update Corona 7 April 2020: Jumlah Kasus COVID-19 di Dunia 1,3 Juta

Pasien yang meninggal akibat corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 74.679.

Update Corona 7 April 2020: Jumlah Kasus COVID-19 di Dunia 1,3 Juta
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Jumlah kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 juta per Selasa (7/4/2020) pukul 09.30 WIB. Menurut data dari Johns Hopkins, jumlah pasien COVID-19 terbanyak berada di Amerika Serikat (AS) dengan 367.507 per Selasa pagi ini.

Pasien yang meninggal akibat corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 74.679, dengan Italia tertinggi. Jumlah kematian di Italia mencapai 16.523 dari 132.547 pasien yang tercatat positif COVID-19.

Berikut ini jumlah kasus COVID-19 di 10 negara dengan kasus terbanyak:

1. AS 367,507

2. Spanyol 136,675

3. Italia 132,547 Italy

4. Jerman 103,374

5. Perancis 98,984

6. Cina 82,665

7. Iran 60,500

8. Inggris 52,279

9. Turki 30,217

10. Swiss 21,657

Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh dari corona di seluruh dunia mencapai 277.331. Cina, Spanyol, dan Jerman mencatatkan jumlah pasien sembuh tertinggi.

Update Corona di Dunia

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipindahkan ke unit perawatan intensif rumah sakit London setelah gejala virus coronanya memburuk pada Senin.

Di New York, jumlah kematian akibat virus corona baru ini mulai naik. Kota New York tetap menjadi pusat pandemi di AS, dan New Orleans dan Detroit masih menghadapi hari-hari yang mengkhawatirkan di masa depan.

Spesialis penyakit menular Dr. Anthony Fauci menyatakan ia optimistis kasus baru coronavirus COVID-19 mulai melambat, demikian sebagaimana dikutip dari AP News.

Presiden Donald Trump mengatakan, dia akan menghubungi Gubernur New York Andrew Cuomo untuk mengatakan, kapal rumah sakit Angkatan Laut USNS Comfort sekarang dapat digunakan untuk pasien COVID-19 dari New York dan New Jersey.

Pasien coronavirus di seluruh dunia bergabung untuk mengikuti studi obat eksperimental yang menunjukkan harapan terhadap beberapa virus serupa di masa lalu. Minat terhadap obat remdesivir sangat besar sehingga Institut Kesehatan Nasional AS meningkatkan ukuran penelitiannya.

Data nasional pertama tentang COVID-19 pada anak-anak di AS menunjukkan, penyakit COVID-19 biasanya tidak parah pada anak-anak, beberapa memang cukup sakit sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.

Laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menunjukkan demam, batuk dan sesak napas adalah gejala yang paling umum pada anak-anak, tetapi lebih jarang terjadi dibandingkan pada orang dewasa.

Bagi kebanyakan orang, coronavirus baru menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk yang hilang dalam dua hingga tiga minggu.

Untuk beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan kematian. Sebagian besar orang pulih dari penyakit ini.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus adalah mencuci tangan dengan sabun dan air. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC_ merekomendasikan pertama-tama mencuci dengan air hangat atau dingin dan kemudian menyabuni sabun selama 20 detik dengan mengusap punggung tangan, di sela jari-jari, dan di bawah kuku sebelum dibilas.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH