Menuju konten utama

Update Corona 26 Mei 2020: Kasus COVID-19 Meningkat Jadi 5,5 Juta

Dari jumlah 5.588.020 kasus COVID-19 di seluruh dunia, 347.872 orang dinyatakan meninggal dunia.

Update Corona 26 Mei 2020: Kasus COVID-19 Meningkat Jadi 5,5 Juta
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia semakin meningkat jadi 5,5 juta menurut data Worldometers pada Selasa (26/5/2020) pukul 09.30 WIB. Dari jumlah 5.588.020 kasus, 347.872 orang dinyatakan meninggal dunia akibat virus dan 2.365.703 dinyatakan sembuh.

Kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Peru naik menjadi 123.979 pada Senin (25/5/2020). Jumlah ini melonjak 4.020 dari hari sebelumnya, menurut Kementerian Kesehatan Peru.

Kementerian Kesehatan Peru juga melaporkan 173 kematian baru sejak hari sebelumnya, meningkatkan jumlah kematian nasional menjadi 3.629 orang. Peru memiliki jumlah kasus COVID-19 terkonfirmasi tertinggi kedua di Amerika Latin, setelah Brasil.

Brasil mencatat 11.687 kasus virus corona baru dalam 24 jam, kata Kementerian Kesehatan Brasil pada Senin. Jumlah ini meningkatkan total nasional menjadi 374.898 kasus. Brasil juga mencatat 807 kematian baru, meningkatkan jumlah kematian menjadi 23.473.

Presiden Donald Trump melakukan pencegahan masuk ke AS bagi setiap individu yang pernah berada di Brasil dalam 14 hari sebelum kedatangan mereka. Penangguhan perjalanan dimulai 26 Mei pukul 11.59 pm ET.

"Saya telah menentukan, penting bagi Amerika Serikat untuk mengambil tindakan membatasi dan menangguhkan masuk ke Amerika Serikat untuk imigran atau non-imigran yang secara fisik berada di Brasil selama periode 14 hari sebelum masuknya mereka atau mencoba masuk ke Amerika Serikat," ujar Trump, seperti dikutip CNN.com.

Pembatasan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus corona yang masuk ke AS dari Brasil, negara dengan kasus terbanyak kedua di dunia.

Amerika Serikat maish menjadi negara dengan kasus virus corona COVID-19 terbanyak di dunia, mencapai lebih dari 1,7 juta dan jumlah kematian hampir mendekati 100 ribu.

Meski kematian hampir mencapai 100 ribu, warga Amerika Serikat tampaknya mengabaikan pedoman social distancing karena mereka masih berjemur di pantai dan berkumpul untuk pesta pada akhir pekan Memorial Day.

Mereka melakukan tradisi perayaan untuk menandai dimulainya musim panas AS, meskipun angka kematian COVID-19 negara itu mendekati 100.000. Banyak orang tampak bersuka ria mengabaikan masalah keamanan dan kesehatan.

Dilansir The Guardian, di Danau Ozarks, ratusan orang berkumpul untuk pesta kolam renang sambil menikmati cuaca musim semi yang hangat. Meja-meja bar yang dipasang di kolam dipenuhi minuman, ketika orang-orang menari dan tampaknya lupa bahwa COVID-19 ada.

Salah satu tweet yang menampilkan video acara tersebut, mengatakan ada "tidak ada kekhawatiran soal COVID-19", yang lain menjawab: "Kekhawatiran akan muncul 14 hari dari sekarang".

Missouri, tempat Ozarks berada, mengonfirmasi 686 kematian akibat COVID-19, menurut data Universitas Johns Hopkins. Situs web Gubernur Michael Parson mendorong penduduk negara bagian untuk menjaga jarak sosial dan mempraktikkan kebersihan yang baik.

Pesta kolam renang mungkin menjadi sumber wabah di negara bagian lain, Arkansas. Gubernur negara bagian itu, Asa Hutchinson, mengatakan, penduduk menghadapi "puncak kedua" kasus dan beberapa di antaranya terkait pesta sekolah menengah.

"Pesta kolam renag anak-anak sekolah menengah yang saya yakin semua orang pikir tidak berbahaya," kata Hutchinson. "Mereka masih muda, mereka berenang, mereka hanya melakukan aktivitas, dan hasil kasus positif COVID-19 muncul dari situ."

Polisi dipanggil ke Pantai Daytona, Florida, setelah ratusan orang berkumpul di jalan untuk pesta, meskipun ada pembatasan sosial. CBS melaporkan, petugas berusaha membubarkan orang yang berkumpul.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH