Menuju konten utama

Update Corona 10 Juli di Dunia: Kasus COVID-19 Capai 12,3 Juta

Virus corona COVID-19 telah menginfeksi 12,3 juta orang di seluruh dunia.

Update Corona 10 Juli di Dunia: Kasus COVID-19 Capai 12,3 Juta
Ilustrasi Corona. foto/istockphto

tirto.id - Kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai lebih dari 12,3 juta hingga Jumat (10/7/2020) pukul 12.00 WIB. Menurut data Worldometers, dari jumlah 12.390.737 kasus tersebut, pasien meninggal mencapai 557.416 orang dan yang sembuh sebanyak 7.221.101 orang.

Rinciannya, kasus aktif yang dikonfirmasi sebanyak 4.612.220 kasus dengan 4.553.755 atau 99 persennya dalam kondisi sedang dan 58.465 atau 1 persennya dalam kondisi serius atau kritis.

Kasus tidak aktif yang dikonfirmasi yaitu sebanyak 7.778.517, dengan rincian 7.221.101 atau 93 persen sembuh dan 557.416 atau 7 persen meninggal dunia akibat virus corona.

Tiga negara yang memiliki kasus virus corona terbanyak di dunia adalah Amerika Serikat dengan 3.219.999 kasus, Brazil dengan 1.759.103 kasus, dan India dengan 794.842 kasus hingga siang ini.

Virus Corona COVID-19 Bisa Menular Lewat Udara

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui kemungkinan COVID-19 bisa menyebar di udara dalam kondisi tertentu - setelah lebih dari 200 ilmuwan mendesak badan tersebut untuk mengakuinya.

Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan minggu ini di jurnal, dua ilmuwan dari Australia dan AS menulis, penelitian telah menunjukkan "tanpa keraguan, virus dilepaskan selama pernapasan, berbicara dan batuk dalam mikrodroplet yang cukup kecil untuk tetap berada di udara."

Para peneliti, bersama dengan lebih dari 200 lainnya, mengimbau otoritas nasional dan internasional, termasuk WHO, untuk mengadopsi langkah-langkah perlindungan yang lebih ketat.

WHO telah lama menolak kemungkinan virus corona menyebar di udara kecuali saat prosedur medis berisiko tertentu, seperti ketika pasien pertama kali memakai mesin pernapasan.

Dalam perubahan pada pemikiran sebelumnya, WHO mencatat pada Kamis (9/7/2020), penelitian yang mengevaluasi wabah COVID-19 di restoran, praktik paduan suara, dan kelas kebugaran menunjukkan virus mungkin telah menyebar di udara.

Penularan melalui udara “khususnya di lokasi dalam ruangan tertentu, seperti ruang yang penuh sesak dan tidak berventilasi selama periode waktu yang lama dengan orang yang terinfeksi tak boleh dikesampingkan,” kata WHO, seperti dikutip AP News.

Namun, para pejabat WHO juga menunjukkan mode penularan lain - seperti permukaan yang terkontaminasi atau kontak dekat antara orang-orang di lingkungan dalam ruangan seperti itu - mungkin juga telah menjelaskan penyebaran penyakit.

WHO juga menyebut orang-orang yang menyebarkan COVID-19 tanpa gejala, sebuah fenomena yang telah lama diremehkan oleh organisasi.

WHO telah berulang kali mengatakan penularan semacam itu “jarang” meskipun ada konsensus yang berkembang di antara para ilmuwan secara global bahwa penyebaran tanpa gejala kemungkinan menyumbang jumlah penularan yang signifikan.

Badan itu mengatakan, sebagian besar penyebaran adalah melalui tetesan dari orang yang terinfeksi yang batuk atau bersin, tetapi menambahkan bahwa orang tanpa gejala juga mampu menularkan penyakit.

“Sejauh mana infeksi yang benar-benar tanpa gejala menular di komunitas masih belum diketahui,” kata WHO.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH