Menuju konten utama

Untuk Ketiga Kali, Bohemian Rhapsody Tembus di 100 Chart Billboard

Bohemian Rhapsody adalah single dari album ke empat Queen berjudul “A Night at the Opera”.

Untuk Ketiga Kali, Bohemian Rhapsody Tembus di 100 Chart Billboard
Dalam file foto tahun 1985 ini, penyanyi Freddie Mercury dari grup rock Queen, tampil di konser di Sydney, Australia. Brian May--gitaris Queen-- mengatakan International Astronomical Union's Minor Planet Centre telah menetapkan asteroid yang ditemukan pada tahun 1991, tahun kematian Merkurius, sebagai "Asteroid 17473 Freddiemercury. AP Photo/Gill Allen

tirto.id - Single Queen berjudul “Bohemian Rhapsody” kembali masuk ke 100 tangga lagu Billboard pada minggu ini. Ini adalah kejadian langka, pasalnya, lagu berdurasi 6 menit ini sudah tiga kali masuk dalam tangga lagu tersebut sejak dirilis tahun 1975.

Bohemian Rhapsody adalah lagu yang diambil dari album ke empat Queen berjudul “A Night at the Opera”. Hingga berita ini diturunkan, lagu tersebut sudah diputar lebih dari 700 juta kali di Youtube.

Sebagaimana dilaporkan Billboard, lagu ini pertama kali meledak pada tahun 1976, dengan memuncak di urutan 9 tangga lagu Billboard. Tidak berhenti sampai di sana, lagu ini bahkan pernah berada di urutan kedua Billboard usai menjadi soundtrack film Wayne's World pada tahun 1992.

Belum lama ini, Queen juga kembali disorot usai dirilisnya film “Bohemian Rhapsody”. Pasalnya, film yang diperankan oleh Rami Malek (Freddie Mercury) ini sempat menembus urutan satu box office. Hal tersebut juga membuat lagu Bohemian Rhapsody kembali berjaya hingga menembus urutan 33 di tangga lagu Billboard pada bulan November 2018 ini.

Peter Freestone, tangan kanan Freddie selama 12 tahun, baru-baru ini sempat menyinggung sedikit bagaimana Freddie memeram lagu ini. "Saya percaya itu [lagu Bohemian Rhapsody] adalah penggabungan dari dua atau tiga lagu yang dia [Freddie] pikirkan,” kata Freestone dikutip dari Ultimate Classicrock.

Ia juga mempertanyakan kemampuan musisi saat ini apakah mereka mampu menciptakan lagi lagu sekelas “Bohemian Rhapsody” di tengah industri musik yang serba digital ini.

Menurut dia, cara kerja musisi saat ini berbeda dengan Freddie. Bila musisi cenderung membuat guide lagu di komputer dan kemudian menggodoknya di studio, maka hal itu tidak berlaku pada Freddie.

Sebab, musisi yang menciptakan lagu hits seperti “We Are The Champions”, “Somebody to Love” dan “Killer Queen” itu tidak memiliki peralatan rekaman di rumahnya. Freddie, kata Freestone, hanya memiliki sebuah piano di rumahnya. Freddie juga tak mau menjadikan rumahnya sebagai tempat bekerja. Bagi Freddie, rumah adalah tempatnya mencari ketenangan.

Film biopik terbaru “Bohemian Rhapsody” berhasil menempati posisi puncak di box office. Bahkan, film yang mengisahkan tentang karier Queen dan Freddie Mercury ini mendapatkan debut 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 749,8 miliar (dengan kurs Rp14.996) di AS dan Kanada.

Dikutip dari AP, pendapatan itu jauh dari perkiraan awal yang mereka patok, yakni sebesar 30 juta sampai 40 juta dolar AS di akhir pekan film itu diluncurkan.

"Ini benar-benar perayaan Queen dan musik mereka, dan saya pikir kami melakukan pekerjaan yang sangat baik untuk memberi tahu orang-orang bahwa itulah yang terjadi," kata Chris Aronson, kepala distribusi untuk Fox dikutip dari AP.

"Bohemian Rhapsody" adalah film yang mengisahkan perjalanan karir band legendaris Queen selama 15 tahun pertama dalam berkarir. Film bergenre biografi dan drama musikal ini ditulis oleh Anthony McCarten dan disutradarai Bryan Singer.

Film ini mengambil judul dari salah satu lagu Queen yang ditulis oleh Freddie Mercury untuk album A Night at the Opera (1975) yang berjudul "Bohemian Rhapsody" yang rilis tanggal 31 Oktober 1975.

Baca juga artikel terkait FILM BOHEMIAN RHAPSODY atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Musik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto