Menuju konten utama

Unilever Indonesia Ajak Anak Muda Jadi Heroes

“Every U Does Good Heroes” dimaksudkan untuk menemukan sosok-sosok yang mampu mewujudkan purpose dan kontribusi mereka menuju Indonesia yang lebih baik.

Unilever Indonesia Ajak Anak Muda Jadi Heroes
Nicky Claraentia. (FOTO/Unilever Indonesia)

tirto.id - Lahir di zaman digital, generasi muda—Generasi Z dan milenial—menyukai tantangan global sehingga saat ini lebih sadar kesehatan, peduli isu sosial, dan memerhatikan lingkungan. Hal ini diamini oleh laporan Radically Better Future: The Next Gen Reckoning yang menyampaikan bahwa 81 persen generasi muda setuju bahwa bisnis dan brand jadi bagian penting dari solusi menghadapi tantangan umat manusia saat ini.

Sebagai pengguna produk sehari-hari, perusahaan dan segala jenis mereknya ternyata dapat terhubung pada konsumen muda. Hal ini bisa mendorong dan mengaktivasi dukungan generasi muda untuk masa depan yang lebih sehat dan sustainable.

Kesadaran konsumen muda dalam memilih produk yang ramah lingkungan makin meningkat. Studi Kantar pada September 2020 menunjukkan sebanyak 20 persen konsumen Indonesia kini berupaya mengurangi sampah dengan memilih metode belanja dan produk yang berimplikasi baik terhadap lingkungan.

Untuk membedakan tingkat kepedulian lingkungan dari responden pada survei tersebut, Kantar membaginya menjadi tiga, yaitu Eco-Actives, Eco-Considerers, dan Eco-Dismissers; diklasifikasikan berdasarkan seberapa sering mereka melakukan aktivitas yang bisa mengurangi dampak negatif untuk lingkungan.

Eco-Actives adalah kelompok konsumen yang berperan aktif dalam pelestarian lingkungan, misalnya dengan tidak lagi menggunakan plastik, memilih produk yang lebih ramah lingkungan dan berimplikasi pada kehidupan sosial, tanpa peduli soal harga. Eco-Considers adalah kelompok konsumen yang mulai berusaha belanja dengan bijak, misalnya membawa tas belanja ketimbang menggunakan kantong plastik serta memilih produk yang ramah lingkungan meski terkadang dilematis dengan harga. Sementara Eco-Dismissers adalah kelompok konsumen yang tak peduli dengan isu lingkungan, sosial, dan apapun atas produk atau jasa yang mereka gunakan.

Di Indonesia, sebanyak 20 persen konsumen masuk ke dalam segmen Eco-Active dan Eco Considerers. Angka ini meningkat 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kebetulannya, Eco-Active dan Eco Considerers didominasi oleh generasi muda yang berusia 26-40 tahun.

Dari data ini, terlihat bahwa makin banyak pemuda yang terlibat aktif menjadi penggerak menuju perubahan yang positif di masa depan. Namun, sebenarnya, jauh sebelum itu, sudah ada pemuda yang terlebih dulu ingin menunjukkan perubahan positif pada lingkungan. Nama pemuda tersebut adalah William Hesketh Lever.

Lever lahir di Inggris pada 19 September 1851. Di usia muda, dengan niat meningkatkan kesehatan masyarakat, Lever mulai mempelajari cara membuat sabun dengan memanfaatkan bahan-bahan kimia. Pada tahun 1884, di usianya yang menginjak 33 tahun, dia memutuskan untuk fokus memproduksi sabun batangan yang dipotong dan dibungkus secara individual yang terbuat dari minyak kelapa sawit dan gliserin. Di kemudian hari, sabun ini dikenal dengan merek Sunlight.

Kemudian pada 1894, melalui merek sabunnya yang lain, Lifebuoy, Lever menemukan asam karbol saat dia mencari formula sempurna untuk sabun yang dapat memerangi kuman tapi harganya tetap terjangkau untuk semua orang. Ini yang membuat Lever dianugerahi gelar Lord Leverhulme sebagai pengakuan atas kontribusinya pada pendidikan kesehatan dan kebersihan.

Purpose atau tujuan mulia Lever ini lalu melahirkan perusahaan yang kini kita kenal sebagai Unilever. Semangat Lever dan pemuda-pemuda yang terus bermunculan dari generasi ke generasi, kemudian terus dilanjutkan oleh Unilever. Saat ini, PT Unilever Indonesia, Tbk. memiliki program “Every U Does Good Heroes” untuk menemukan sosok-sosok pemuda yang mampu mewujudkan purpose dan kontribusi mereka menuju Indonesia yang lebih baik.

Unilever Indonesia Ajak Anak Muda Wujudkan Indonesia yang Lebih Baik

Ayu Kartika Dewi

Ayu Kartika Dewi. (FOTO/Unilever Indonesia)

Percaya bahwa bisnis seharusnya mampu menjadi bagian dari solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi dunia, Unilever secara global mengedepankan tiga pilar kebaikan (‘The Unilever Compass’) dalam mewujudkan purpose perusahaan, yaitu: (1) Membangun planet yang lebih lestari, (2) Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta (3) Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Untuk menularkan purpose ini kepada masyarakat luas, terutama generasi muda, Unilever memiliki program “Every U Does Good” atau “Setiap U Beri Kebaikan”.

“Sejalan dengan tiga pilar kebaikan yang diusung melalui strategi ‘The Unilever Compass’, kami melihat generasi milenial memiliki potensi luar biasa untuk menjadi katalisator bagi terciptanya Indonesia yang lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif di masa depan,” kata Ira Noviarti, Presiden Direktur Unilever Indonesia. Ira berharap para pemuda ini dapat menjadi pendorong kebaikan di tengah circle mereka masing-masing.

Helga Angelina Tjahjadi

Helga Angelina Tjahjadi. (FOTO/Unilever Indonesia)

“Melalui program ‘Every U Does Good Heroes’, Unilever Indonesia ingin mengangkat dan menyebarluaskan semangat ini ke lebih banyak milenial di seluruh wilayah Indonesia. Program yang berlangsung selama tujuh bulan ke depan ini akan memberikan rangkaian pembekalan yang bermanfaat, melakukan assessment untuk menganalisa potensi dari program mereka, dan membantu memastikan bahwa purpose mereka dapat terwujud secara berkelanjutan,” lanjut Ira.

Program “Every U Does Good Heroes” terbuka bagi seluruh pemuda di Indonesia yang berumur 18-35 tahun, dan terdiri atas beberapa tahapan keikutsertaan.

Pertama-tama, setiap peserta dapat mendaftar di website resmi Unilever Indonesia untuk memilih salah satu dari tiga pilar kebaikan yang paling sesuai dengan purpose mereka. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 1 September - 30 September 2021. Kemudian, setiap peserta diwajibkan mengirimkan video proposal mengenai ide atau program yang akan dijalankan untuk merealisasikan purpose mereka. Proposal ini akan diseleksi untuk memilih 100 peserta dengan potensi terbaik.

Selanjutnya, selama Oktober–November, 100 peserta terpilih berhak mendapatkan mentoring secara virtual dari sederetan mentor inspiratif yang telah berhasil membuktikan bahwa purpose yang kuat mampu memberikan dampak yang luar biasa.

Berdasarkan pilar yang telah ditentukan, para mentor yang akan membimbing “pahlawan-pahlawan muda” ini antara lain adalah Muhammad Bijaksana Junerosano (isu sampah dan lingkungan), Helga Angelina Tjahjadi (nutrisi), Stevia Angesty (sanitasi), Ayu Kartika Dewi (toleransi), dan Nicky Clara (inklusivitas).

Setelah mendapatkan mentoring, 100 peserta terpilih ini kemudian diwajibkan untuk mengirimkan video kedua mereka, berisikan proposal yang lebih tajam dan efektif untuk diseleksi lebih ketat oleh dewan juri, yang terdiri dari para mentor dan tim Unilever Indonesia.

Program ini akan berakhir pada Desember 2021 dengan terpilihnya 10 orang heroes untuk mendapatkan micro grant sebesar masing-masing Rp30 juta serta pendampingan lebih intensif dari para mentor, termasuk beberapa mentor dari tim Unilever Indonesia, guna memulai ataupun memperbesar skala program yang mereka miliki.

“Guna memastikan keberlanjutan program-program kesepuluh heroes yang terpilih nanti, kami juga akan melakukan monitoring dan pendampingan selama 3 bulan setelahnya. Kami harap program ini akan melahirkan ide-ide brilian yang mampu mengakselerasi tercapainya tujuan kebaikan kita bersama,” kata Ira.

140 tahun lalu, dengan membuat sabun anti-kuman yang terjangkau masyarakat, William Lever memulai petualangannya sebagai pemuda yang memiliki purpose demi perubahan positif pada lingkungan. Semangat Lever dan para pemuda lainnya bisa terus dilanjutkan saat ini melalui program “Every U Does Good Heroes”. Klik tautan ini untuk mendaftar dan mewujudkan purpose untuk menuju Indonesia dan dunia yang lebih baik.

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis