Menuju konten utama

Uni Eropa Tegaskan akan Lepas Ketergantungan Energi dari Rusia

Eropa akan melepas seluruh ketergantungan di sektor energi terhadap Rusia secara bertahap.

Uni Eropa Tegaskan akan Lepas Ketergantungan Energi dari Rusia
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel saat melakukan konferensi pers, di Nusa Dua Bali, Selasa (15/11/2022). tirto.id/Dwi Aditya Putra

tirto.id - Presiden Dewan Eropa, Charles Michel menuturkan, akan melepas seluruh ketergantungan di sektor energi terhadap Rusia secara bertahap. Hal ini tidak lepas dari adanya pembatasan ekspor dilakukan Rusia terhadap sejumlah negara, termasuk Uni Eropa.

"Di UE kami menghapus ketergantungan kami pada energi Rusia secara bertahap," kata Michel saat konferensi pers di BICC, Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

Uni Eropa akan mulai memaksimalkan energi baru terbarukan dari dalam negeri. Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia mempersenjatai pasokan energi dan memutuskan hubungan dengan Eropa.

"Kami melakukan diversifikasi dan sumber kami mempercepat energi terbarukan dan memperkuat efisiensi energi kami," ungkapnya.

Michel menekankan di UE, sebagian didasarkan pada strategi transisi yang handal dan terjangkau. Karenanya pihaknya akan menyesuaikan strategi andal untuk mempercepat transisi energi.

"Kami berterima kasih kepada para mitra yang telah membantu kami memastikan harga pasokan mendesak harus terjangkau dan kami perlu menerapkan langkah-langkah konkret," ujarnya.

Negara-negara Eropa sebelumnya sudah mengisi tangki gas alam hingga 90 persen untuk melewati musim dingin. Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi kegiatan tersebut membuat Eropa akan menghadapi krisis energi yang lebih kuat tahun depan.

Pengisian tangki dilakukan setelah Rusia memotong pasokan gas sebagai tanggapan atas sanksi Barat yang dijatuhkan atas invasinya ke Ukraina. Dikutip dari Antara, harga gas yang melonjak dalam beberapa bulan setelah invasi pada Februari saat ini telah menurun.

Tetapi kondisi tersebut diprediksi hanya sesaat, karena negara-negara bersaing untuk membeli gas alam cair (LNG) dan alternatif lain untuk pengiriman pipa Rusia. Sementara itu, untuk melakukan pemulihan Uni Eropa sedang mempertimbangkan pembatasan harga gas.

"Dengan penyimpanan gas hampir 90 persen, Eropa akan bertahan pada musim dingin mendatang dengan hanya beberapa memar selama tidak ada kejutan politik atau teknis," kata Direktur eksekutif IEA, Fatih Birol dikutip dari Antara, Kamis (6/10/2022).

Baca juga artikel terkait SEKTOR ENERGI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin