Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Ungkap Kondisi Pasien Arcturus, Dinkes DKI: Alami Mata Merah

Hampir semua pasien bergejala ringan dengan keluhan mata merah, perih dan kelukan kotoran. Satu pasien bergejala sedang mengalami pneumonia.

Ungkap Kondisi Pasien Arcturus, Dinkes DKI: Alami Mata Merah
Ilustrasi virus corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan kondisi lima pasien COVID-19 varian Arcturus atau subvarian XBB.1.16 yang ditemukan di Jakarta.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama menyatakan hampir semua pasien bergejala ringan. Namun, ada satu pasien bergejala sedang mengalami pneumonia dan sempat dirawat di rumah sakit selama enam hari.

“Mayoritas mengeluhkan gejala baru mata merah, perih, keluar kotoran mata atau belek,” kata Ngabila kepada reporter Tirto, Selasa (18/4/2023).

Lima pasien varian Arcturus di Jakarta terdiri dari 4 orang perempuan dan satu pria. Empat pasien dinyatakan telah sembuh, dan masih ada satu pasien yang melakukan isolasi mandiri.

“Satu pelaku perjalanan luar negeri dari India, 4 lainnya transmisi lokal di komunitas Jakarta,” ujar Ngabila.

Untuk usia para pasien, Ngabila melaporkan bahwa tiga pasien berusia 20-40 tahun, satu usia 56 tahun dan satu pasien 74 tahun.

“Untuk pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) positif COVID-19 pada 23 Maret 2023 dan untuk yang terakhir positif COVID-19 pada 17 April 2023,” jelas Ngabila.

Secara umum, Ngabila menyatakan kondisi COVID-19 di Jakarta masih dalam situasi terkendali.

“Walaupun ada kenaikan kasus positif dan positivity rate dalam seminggu terakhir. BOR keterisian rumah sakit naik dari 8 menjadi 12% dalam seminggu terakhir dan kematian naik menjadi 18 orang dalam seminggu,” tambah Ngabila.

Kasus kematian, seperti yang dilaporkan Ngabila, dialami oleh pasien usia 30 tahun ke atas dan belum melakukan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua. Tujuh pasien bahkan belum vaksinasi sama sekali.

Merespons hal tersebut, Ngabila mengimbau masyarakat, khususnya warga DKI Jakarta untuk segera melengkapi dosis vaksinasi.

”Cegah perawatan rumah sakit dan kematian dengan deteksi dini PCR jika bergejala (terutama kelompok komorbid dan lansia) dan lengkapi vaksinasi segera,” ujar Ngabila.

Kemarin, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melaporkan tambahan lima kasus varian Arcturus yang membuat total kasus varian baru ini di Indonesia menjadi 7 kasus.

“Kasus baru Arcturus menjadi tujuh orang, kemarin cuma dua, ya. Dua yang kemarin ada riwayat perjalanan luar negeri dari India, satunya lokal,” kata Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril, dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan RI, Jakarta Selatan, Senin (17/4).

Untuk lima kasus baru yang diumumkan kemarin, dengan rincian dua kasus dari Surabaya dan tiga kasus di DKI Jakarta.

“Alhamdulillah semua dalam keadaan gejala yang ringan,” ujar Syahril.

Baca juga artikel terkait KASUS VARIAN ARCTURUS atau tulisan lainnya dari Mochammad Fajar Nur

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Mochammad Fajar Nur
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Restu Diantina Putri