Menuju konten utama

Uji Klinis Vaksin Corona di Indonesia akan Dilakukan 4 Perusahaan

Dua kegiatan uji klinis vaksin corona akan dilakukan di Indonesia. Uji klinis itu dilakukan Bio Farma dan Kalbe Farma, yang masing-masing bermitra dengan perusahaan China dan Korsel. 

Uji Klinis Vaksin Corona di Indonesia akan Dilakukan 4 Perusahaan
Ilustrasi Vaksin Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Dua kegiatan uji klinis vaksin virus corona (Covid-19) di Indonesia akan dilaksanakan oleh empat perusahaan farmasi. Hal ini sesuai keterangan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegro pada hari ini.

Pertama adalah uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan atas kerja sama BUMN Bio Farma dengan perusahaan biofarmasi dari China, Sinovac.

"Bio Farma dan Sinovac dari China sudah akan masuk tahap uji klinis [vaksin] di Indonesia," kata Bambang dalam gelar wicara virtual di Jakarta, pada Selasa (9/6/2020).

Sementara uji klinis vaksin yang kedua akan dilaksanakan PT Kalbe Farma Tbk bareng perusahaan asal Korea Selatan, Genexine. Bambang mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 yang dilakukan dua perusahaan ini akan berlangsung pada Juni 2020.

Bambang menjelaskan vaksin itu dibuat dari virus corona pemicu COVID-19 yang dilemahkan atau dimatikan. Kata Bambang, vaksin itu merupakan vaksin DNA yang akan diujicobakan ke manusia untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya dalam mencegah infeksi virus corona (Covid-19).

Dia menambahkan dalam dua kerja sama uji klinis tersebut, transfer teknologi hanya akan terjadi di tahap produksi vaksin, dan bukan pada proses pengembangan. Sebab, setiap perusahaan telah membuat sendiri bibit vaksin berdasarkan virus yang beredar di negara masing-masing.

Menurut Bambang, selama ini ada 3 pilihan pengembangan dan produksi vaksin. Ketiganya yakni membuat dan memproduksi vaksin secara mandiri, mengembangkan dan memproduksi vaksin bersama pihak luar, serta hanya memproduksi vaksin bersama pihak luar.

Tiga opsi tersebut, kata dia, tetap mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia agar upaya penemuan vaksin Covid-19 dapat dipercepat dan bisa digunakan untuk menangani pandemi.

"Kami juga ingin mencari vaksin yang lebih cepat, kami tidak ingin ketinggalan terus, nanti orang Indonesia kesulitan," ujar Bambang.

Saat ini, Indonesia juga sedang berupaya mengembangkan vaksin Covid-19 secara mandiri. Upaya pengembangan vaksin tersebut dipimpin oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

"Kami upayakan agar vaksin ini lebih cepat bisa diberikan ke masyarakat, tapi tidak meninggalkan kemandirian kita," ujar dia.

"Kita tetap mengembangkan vaksin yang dari awalnya dikembangkan di Indonesia, menggunakan platform protein rekombinan. Saat ini, [sampai] dalam tahap mengidentifikasi protein yang akan diujicobakan di virusnya," Bambang menambahkan.

Dia menegaskan pengembangan vaksin, baik secara mandiri di Indonesia maupun melalui kerja sama dengan pihak luar, bertujuan untuk mendapatkan vaksin secara cepat dan efektif. Bambang berharap imunisasi masyarakat di Indonesia dengan vaksin Covid-19 bisa dilakukan pada 2021.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom