Menuju konten utama
Subsidi BBM via MyPertamina

Uji Coba Beli BBM Subsidi Lewat MyPertamina Tak Berlaku untuk Motor

Pembelian Pertalite melalui MyPertamina tidak diperuntukan untuk motor dan mobil mewah, hanya menyasar kendaraan roda empat dengan mesin di bawah 2.000 cc.

Uji Coba Beli BBM Subsidi Lewat MyPertamina Tak Berlaku untuk Motor
Sejumlah kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Pertamina di rest area kilometer 57 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jawa Barat, Selasa (26/4/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - PT Pertamina (Persero) akan melakukan uji coba pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar lewat aplikasi MyPertamina. Nantinya, pengendara terlebih dahulu mendaftar melalui laman https://subsiditepat.mypertamina.id berlaku mulai 1 Juli 2022.

Pjs Corporate Secretary Pertamina Niaga, Irto Ginting menjelaskan pembelian BBM melalui sistem aplikasi MyPertamina tidak diperuntukan untuk kendaraan roda dua atau motor. Uji coba ini hanya menyasar kendaraan roda empat atau lebih.

"Sementara untuk roda empat ke atas [roda dua belum]," kata Irto kepada Tirto, Rabu (29/6/2022).

Dihubungi terpisah, Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan masyarakat yang bisa mendaftar hanya yang memiliki kendaraan roda empat dengan mesin di bawah 2.000 cc. Sementara di atas itu tidak bisa mengonsumsi Pertalite dan Solar.

"Kendaraan roda empat tergolong mewah berdasar hasil kajian diatas 2.000 cc tidak bisa daftar," ungkap Saleh.

Maka dari itu, dia mendorong agar pemilik kendaraan dengan kapasitas di bawah 2.000 cc untuk segera mendaftar jika ingin mendapatkan Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP). Setelah mendaftar sistem akan bekerja untuk melakukan verifikasi.

"Selain mobil mewah, kalau dia mau dapat JBKP mesti register nanti diverifikasi," katanya.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution menjamin, sistem MyPertamina ini akan membantu perseroan dalam mencocokan data pengguna. Bagi masyarakat yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan. Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar.

Alfian berharap para pengguna terdaftar di website MyPertamina. Jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital.

Sementara itu, bagi masyarakat tidak memiliki aplikasi MyPertamina, tidak perlu khawatir. Karena pendaftaran dilakukan melalui website MyPertamina.

"Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar sehingga kedepannya, bisa menjadi acuan dalam membuat program ataupun kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi,” jelasnya.

Alasan Dibalik Pembelian BBM Pakai Aplikasi

Alfian Nasution mengungkapkan, salah satu alasan Pertamina mengambil inisiatif uji coba beli BBM lewat MyPertamina karena banyak penyaluran di lapangan tidak tepat sasaran. Jika tidak diatur, besar potensinya kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan mencukupi.

"Untuk memastikan mekanisme penyaluran makin tepat sasaran, maka Pertamina Patra Niaga berinisiatif dan berinovasi untuk melakukan uji coba penyaluran Pertalite dan Solar bagi pengguna berhak yang sudah terdaftar di dalam sistem MyPertamina," ujarnya.

Penyaluran BBM subsidi, menjadi satu amanah yang diberikan kepada Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dalam rangka memenuhi kebutuhan energi yang terjangkau bagi masyarakat. Sebagai BBM bersubsidi, penyaluran Solar dan Pertalite penugasan ini diatur oleh regulasi, antara lain Peraturan Presiden No 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No 4/2020.

"Dalam menyalurkan BBM subsidi ada aturannya, baik dari sisi kuota atau jumlah maupun dari sisi segmentasi penggunanya," jelasnya.

Saat ini segmen pengguna Solar subsidi ini sudah diatur. Sedangkan Pertalite segmentasi penggunanya masih terlalu luas. Oleh karena itu, sebagai badan usaha yang menjual Pertalite dan Solar, pihaknya harus patuh, tepat sasaran dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM yang disubsidi pemerintah.

Baca juga artikel terkait MYPERTAMINA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin