Menuju konten utama

UGM Akan Lakukan PPSMB atau Ospek Online untuk Hadapi New Normal

Kegiatan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) atau ospek di UGM akan diselenggarakan secara daring pada 7-12 September 2020.

UGM Akan Lakukan PPSMB atau Ospek Online untuk Hadapi New Normal
Universitas Gadjah Mada. FOTO/ugm.ac.id

tirto.id - Pemerintah saat ini sedang bersiap menjalankan skenario era new normal atau normal baru di tengah kondisi pandemi COVID-19.

Protokol kesehatan sudah disiapkan untuk menunjang kebijakan tersebut. Nantinya sejumlah sektor akan mulai dibuka kembali, mulai dari sektor ekonomi, pariwisata hingga pendidikan.

Guna merespons kebijakan tersebut, Universitas Gadjah Mada telah merancang skenario kegiatan belajar mengajar di tahun ajaran baru 2020/2021 yang akan dijalankan di tengah pandemi COVID-19.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran, dan Kemahasiswaan UGM, Djagal Wiseso Marseno, mengatakan skenario ini disusun berdasarkan pada prediksi kapan Corona berakhir di Indonesia dan mulai bisa menjalani hidup normal yang dirilis oleh Lembaga Biologi Molekuler Ejikman, UGM, UI, Singapore University of Technologi and Design, dan pemerintah.

Dari prediksi kelima institusi tersebut diperoleh tiga prediksi besar yang bersifat optimistik, moderat, dan pesimistik kapan COVID-19 akan berakhir di tanah air.

Prediksi optimistik memperkirakan COVID-19 mulai mereda pada Mei-Juni 2020. Sedangkan prediksi moderat memperkirakan COVID-19 akan berakhir pada Juli-September 2020.

Sementara prediksi pesimistik memperkirakan wabah COVID-19 baru akan berakhir pada Desember 2020.

“Berangkat dari prediksi para pakar tersebut, UGM mengambil satu kebijakan yakni skenario moderat pesimistik. Menjalankan kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam darurat COVID-19 pada Juli-Desember 2020,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi Tirto, (5/6/2020).

Djagal menjelaskan untuk kegiatan penerimaan mahasiswa baru (PMB) dimulai pada Juni 2020 secara bertahap.

Beberapa jalur ujian masuk yang dibuka UGM adalah ujian tulis berbasis komputer (UTBK), International Undergraduate Program (IUP), dan ujian tulis (UTUL).

Pelaksanaan UTBK dan UTUL akan dilakukan secara luring atau tatap muka yang dilaksanakan di kampus UGM. Sedangkan tes IUP dilaksanakan secara daring.

Selanjutnya kegiatan Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) atau ospek nantinya akan diselenggarakan secara daring pada 7-12 September 2020.

Demikian pula dengan kegiatan perkuliahan juga masih akan dilakukan secara daring mulai September hingga Oktober 2020. Lalu akan berubah menjadi sistem luring (tatap muka) pada November-Desember 2020.

“Untuk kuliah luring sifatnya untuk pendalaman karena materi sebenarnya sudah disampaikan secara daring,” jelasnya.

Djagal menyampaikan bahwa UGM menerapkan kebijakan gradual repopulation pada mahasiswa di semseter I tahun ajaran 2020/2021. Kebijakan ini mengatur mahasiswa untuk kembali menjalani kegiatan belajar mengajar di kampus secara bertahap.

“Kita mulai pada Juni-Agustus 2020 membuka kampus hanya untuk mahasiswa yang menjalankan riset dan tugas akhir. Saat beraktivitas id kampus juga harus mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak serta tidak berkerumun,” urainya.

Adapun perkiraan mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan riset dan tugas akhir di kampus adalah 25 persen dari populasi mahasiswa S1, 50 persen populasi mahasiswa S2, dan 30 persen mahasiswa S3.

Baca juga artikel terkait UGM

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Siaran Pers
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH