Menuju konten utama

UEFA: Liga-Liga Eropa Bisa Dihentikan Jika Tak Main Sampai Juli

Presiden UEFA, Aleksandar Ceferin membuka kemungkinan kompetisi liga-liga Eropa dihentikan total jika tak bisa digelar hingga akhir Juni 2020.

UEFA: Liga-Liga Eropa Bisa Dihentikan Jika Tak Main Sampai Juli
Pemain Liverpool Mohamed Salah mencetak gol kedua timnya saat melawan Manchester United dalam laga lanjutan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, Minggu (19/1/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Phil Noble/foc.

tirto.id - Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) berupaya agar liga-liga di Eropa musim 2019/2020 tetap bisa diselesaikan di tengah pandemi global corona (Covid-19). Namun, presiden UEFA, Aleksander Ceferin, membuka opsi kompetisi dihentikan di tengah jalan jika laga tak kunjung digelar hingga Juni 2020.

"Kami menyiapkan rencana A, B, dan C. Tiga opsi itu yakni menggelar pertandingan lagi pada pertengahan Mei, awal Juni, atau akhir Juni 2020. Jika kami tidak bisa melakukannya, mungkin yang terbaik adalah menghentikan musim 2019/2020," kata Ceferin dikutip BBC.

Negara tempat liga-liga Eropa bernaung, demikian terdampak pandemi corona. Berdasarkan statistik Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University, Italia, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Inggris masuk dalam 10 besar negara dengan kasus positif corona COVID-19 terbanyak di dunia. Padahal, liga-liga di lima negara tersebut tergolong liga elite. Wakil mereka juga masih bertahan di Liga Champions dan Eropa.

Italia memiliki total 92.472 kasus positif corona dengan 10.023 kematian, Spanyol 78.797 kasus dengan 6.528 meninggal, Jerman 58.247 kasus dengan 455 meninggal, Perancis 38.105 kasus dengan 2.314 meninggal, dan Inggris 17.320 kasus dengan 1.019 kematian.

UEFA sendiri sudah membuat kelonggaran kepada asosiasi di bawah naungan mereka untuk menyelesaikan kompetisi musim ini. Atas dasar itulah, konfederasi tersebut menunda Euro 2020 menjadi musim panas 2021 dan memundurkan jadwal final Liga Champions-Europa hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Aleksandar Ceferin menekankan, bakal mencari solusi terbaik dan dapat diterima oleh banyak pihak. Sang presiden UEFA tidak menutup kemungkinan bakal memberi izin kompetisi di Eropa berlanjut hingga menabrak jadwal musim depan. Meskipun demikian, akan ada risiko klub-klub tidak memiliki waktu untuk menjalani pramusim seperti biasa.

"Ada juga kemungkinan untuk memulai lagi kompetisi di awal musim berikutnya [Agustus atau September], dan berarti tidak ada jeda kompetisi. Kami akan mencari solusi terbaik dengan operator liga, asosiasi, dan klub," tutur Ceferin.

Menggelar kembali pertandingan setelah pandemi corona bakal memiliki dua risiko tambahan. Yang pertama, para pemain mesti terlebih dahulu menjalani persiapan sehingga dalam kondisi match fit ketika kompetisi bergulir. Kedua, faktor keamanan dan kesehatan, ketika laga digelar dengan penonton diperkenankan masuk stadion.

Menurut Ceferin, memang ada opsi untuk menyelesaikan kompetisi tanpa penonton. Namun, ia menegaskan, UEFA belum sampai kesimpulan pasti soal hal itu.

"Berat bagi saya membayangkan semua laga dimainkan di belakang pintu tertutup, tapi kami masih tidak tahu model seperti apa, dengan atau tanpa penonton. Jika tidak ada alternatif sama sekali, maka akan lebih baik jika kami bisa menyelesaikan kompetisi," terangnya.

Baca juga artikel terkait LIGA CHAMPIONS atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Fitra Firdaus