Menuju konten utama

UEFA Jatuhkan Kartu Kuning untuk Pemain Yang Meminta Pakai VAR

Ketua Komite Wasit UEFA, Roberto Rosetti menegaskan, pemain yang meminta penggunaan Video Assistant Referee (VAR) akan diberi hukuman kartu kuning.

UEFA Jatuhkan Kartu Kuning untuk Pemain Yang Meminta Pakai VAR
Penggunaan teknologi VAR oleh wasit Matt Conger pada pertandingan Grup D antara Timnas Nigeria vs Timnas Islandia di Volgograd Arena, Volgograd, Rusia, Jum'at (22/06/2018). AP Photo/Themba Hadebe

tirto.id - Ketua Komite Wasit UEFA, Roberto Rosetti menegaskan, pemain yang meminta penggunaan Video Assistant Referee (VAR) akan diberi hukuman kartu kuning. Alasannya, sikap pemain yang demikian termasuk upaya mengintervensi keputusan wasit.

"Wasit akan mengambil keputusan akhir. Kami percaya wasit harus melakukan itu .... Pemain harus diperingatkan jika mereka membuat sinyal (meminta) VAR, juga jika mereka mengerumuni wasit," kata Rosetti di Roma jelang Kongres UEFA dikutip Telegraph.

Rosetti kemudian mencontohkan kejadian ketika Harry Maguire, pemain tim nasional Inggris meminta wasit menggunakan VAR dalam laga melawan Kolombia di Piala Dunia 2018. Maguire melakukan itu karena yakin, sang rekan setim, Jordan Henderson ditanduk pemain lawan.

"Ketika Maguire berdiri membuat sinyal kotak (merujuk penggunaan VAR) - seharusnya itu kartu kuning. Kami ingin ada aksi dalam situasi ini, kami tidak ingin pemain mengganggu wasit dalam review (kejadian di lapangan)," tutur Rosetti.

UEFA sendiri akan memperkenalkan penggunaan VAR sejak babak 16 besar Liga Champions musim ini. Babak tersebut akan berlangsung mulai Rabu, 13 Februari 2019, dibuka dengan laga Manchester United kontra PSG dan AS Roma menghadapi Porto.

Dikutip dari situs resmi UEFA, akan ada tim VAR yang bertugas di stadion tempat laga berlangsung. Tim VAR ini akan secara konstan mengecek kejadian di lapangan, yang meliputi empat situasi yang dapat mengubah hasil pertandingan, yaitu gol, keputusan penalti, insiden kartu merah langsung, dan kesalahan wasit soal identitas pemain.

Di sisi lain, Rosetti juga menegaskan, dengan fokus hanya pada empat situasi tadi, tidak semua kejadian yang "meragukan" di lapangan dapat ditinjau ulang dengan VAR. Ia menjelaskan, "Sangat penting agar setiap orang mengerti kapan VAR dapat melakukan intervensi, juga memahami ketika VAR tidak melakukan intervensi."

“Kami yakin VAR akan memberikan bantuan yang berharga kepada para ofisial pertandingan, memungkinkan mereka untuk mengurangi keputusan yang jelas-jelas salah - yang pada akhirnya akan baik untuk klub, pemain, pelatih, penggemar, wasit dan kompetisi," tutup Rosetti.

Pada 15 Januari 2019 lalu, Liga Spanyol mengumumkan bahwa keberadaan VAR secara signifikan mengurangi kesalahan wasit di kompetisi mereka. Tercatat dari 190 laga, terdapat 2.280 insiden yang dicek memakai VAR, yang berarti ada 12 insiden yang dipantau ulang dalam setiap laga.

Dari jumlah tersebut, 59 keputusan wasit berubah, yang meliputi 20 penalti, 30 gol, 6 kartu merah, dan 3 masalah soal keraguan identitas pemain. Jika dibuat rerata, terdapat satu keputusan wasit yang berubah dalam 3,2 pertandingan.

Baca juga artikel terkait UEFA atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Olahraga
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Fitra Firdaus