Menuju konten utama

Twitter Rilis Fitur Percakapan, Batasi Siapa yang Bisa Balas Cuitan

Twitter kembali merilis fitur baru, yaitu pengaturan percakapan untuk membatasi siapa saja yang bisa membalas cuitan. 

Twitter Rilis Fitur Percakapan, Batasi Siapa yang Bisa Balas Cuitan
Fitur percakapan terbaru di Twitter, pengaturan siapa yang bisa membalas cuitan. Foto/blog.twitter.com

tirto.id - Twitter baru saja merilis sebuah fitur baru, yaitu pengaturan percakapan untuk membatasi dan menyaring siapa saja pengguna yang bisa membalas sebuah tweet atau cuitan.

Direktur Manajemen Produk Twitter, Suzanne Xie, dalam pernyataannya mengatakan, sebuah tweet adalah representasi dari pengguna itu sendiri. Sehingga pihaknya akan melakukan uji coba terhadap pengaturan percakapan untuk memberikan kendali pada pengguna.

Ia menambahkan, hal tersebut didorong oleh faktor kenyamanan pengguna, jika dapat menentukan siapa saja yang bisa membalas tweet mereka.

Dilansir dari Antara, kontrol percakapan tersebut dapat digunakan untuk menghindari balasan dari akun yang dapat mengusik hakikat percakapan.

Dengan adanya kontrol percakapan, pengguna dapat menyaring siapa saja yang dapat memberikan balasan pada tweet.

Seleksi tersebut dibedakan berdasarkan tiga hal, antara lain semua orang (everyone), orang yang diikuti (people you follow), dan hanya orang yang disebutkan (only people you mention).

Sebelumnya, satu-satunya pilihan saat melakukan tweet adalah everyone. Menurut laporan Use Today, tweet dengan balasan yang terbatas memiliki tanda berupa label ataupun ikon berwarna abu-abu. Tanda tersebut diperuntukan bagi orang yang tidak dapat melakukan balasan.

"Orang yang tidak dapat membalas, masih dapat melihat, me-retweet dengan meberi komentar, berbagi, ataupun menyukai tweet tersebut," ujar Xie.

Senada dengan hal tersebut, dirinya menegaskan bahwa mulai hari ini, semua orang dapat menggunakan fitur tersebut setelah melakukan pembaruan. Sehingga balasan yang tidak diinginkan tidak dapat mengganggu esensi dari percakapan.

Berdasarkan hasil dari pengujian pada Mei, fitur tersebut tentunya akan membuat seseorang merasa lebih nyaman.

Tidak hanya itu, percakapan yang bermakna dapat membuat seseorang melihat sudut pandang yang berbeda.

Seseorang akan merasa lebih nyaman untuk melakukan tweet, serta lebih terlindungi dari spam ataupun iklan, serta penyalanggunaan. Kelebihan lainnya dari setelan ini adalah, pengguna Twitter akan terlindungi dari keributan.

Selama uji coba fitur ini, lebih dari 60 persen tidak menggunakan fitur bisukan ataupun blokir.

Juru bicara perusahaan berharap agar setelan tersebut dapat mendukung seseorang untuk lebih banyak berbagi sudut pandang.

Setelan seleksi komentar tidak dibatasi penggunaannya, sehingga dapat digunakan mulai dari presiden, pejabat hingga masyarakat biasa. Namun setelan tersebut pun tidak terlepas dari kekhawatiran akan adanya pembatasan mengungkapkan pendapat.

"Harus diketahui oleh pejabat publik bahwa Anda tidak boleh menggunakan fitur ini untuk membatasi siapa pun," ujar McNealy, yang merupakan profesor informasi, komunikasi, dan teknologi di University of Florida.

Dirinya juga memaparkan, meski pengguna Twitter masih dapat me-retweet dengan komentar, pengguna masih dibungkam dan tidak dapat melakukan balasan.

Baca juga artikel terkait FITUR BARU TWITTER atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yandri Daniel Damaledo