Menuju konten utama

Tuntutan Tak Dipenuhi, Mogok Makan Driver Grab Yogya Sudah 5 Hari

Wakil Presiden Front Independent Driver Online Indonesia Andy Kartala mengatakan hingga Sabtu pagi masih ada satu orang yang bertahan melakukan aksi mogok makan.

Tuntutan Tak Dipenuhi, Mogok Makan Driver Grab Yogya Sudah 5 Hari
Ratusan pengemudi Grab melakukan demo di depan kantor Grab Indonesia di kawasan Setiabudi, Jakarta, Rabu (19/9/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Front Independent Driver Online Indonesia menggelar aksi mogok makan sejak Selasa (22/10/2019). Aksi masih berlanjut hingga hari kelima Sabtu (26/10/2019) di depan kantor Grab Yogyakarta. Mereka tetap bertahan sampai tuntutan dipenuhi oleh pihak manajemen.

Wakil Presiden Front Independent Driver Online Indonesia Andy Kartala mengatakan hingga Sabtu pagi masih ada satu orang yang bertahan melakukan aksi mogok makan.

"Saat ini masih satu orang bertahan. [Atas nama] Sabar Gimbal Presiden Front Driver Online Indonesia. Kondisinya sudah memprihatinkan," kata Andy kepada Tirto, Sabtu pagi.

Berdasarkan laporan pemeriksaan kondisi fisik satu peserta aksi yang bertahan itu kata Andy kondisinya pusat dan denyut nadi mulai melemah. Namun peserta aksi tersebut kata dia hingga pukul 09.00 WIB masih menolak untuk dievakuasi.

Sebelumnya kata Andy telah ada dua orang peserta aksi yang dilarikan ke rumah sakit. Ada pula satu orang mahasiswi yang ikut bersolidaritas, dan satu orang dari komunitas yang mengalami dehidrasi sehingga dilakukan evakuasi.

Kini masih ada satu orang yang bertahan melakukan aksi mogok makan agar tuntutan mereka dapat dipenuhi oleh pihak manajemen Grab.

Terdapat tujuh tuntutan di antaranya:

1. Hapuskan Sistem Skema yang Diskriminatif dan Tidak Transparan.

2. Buka Fitur Grabcar di Area Bandara.

3. Hapuskan Pungli Rp 2.000/trip atau Hilangkan Potongan 20%.

4. Tuntaskan Pemutakhiran Data/Open Suspen Driver Real Individu.

5. Transparansi Aturan Putus Mitra agar Lebih Fair.

6. Hapuskan Potongan Tambahan Dari Koperasi.

7. Pemerataan Order Untuk Semua Mitra.

Melalui keterangan resminya pada Kamis (24/10/2019) Grab Indonesia memberikan tanggapan atas aksi dan tujuh tuntutan yang diinginkan para driver. Salah satu tanggapannya Grab menyatakan senantiasa transpraran dalam sekema insentif.

Selain itu Grab juga menyatakan menjamin bahwa mitra memiliki kesempatan yang sama dalam memperoleh order. Tetapi hal itu mempertimbangkan sejumlah faktor yang mempengaruhi mulai dari presentase penolakan order hingga kondisi jaringan internte mitra.

Di sisi lain dalam pernyataan resminya Grab menilai adanya indikasi pelanggaran hukum dalam aksi yang dilakukan oleh teman-teman Mitra Pengemudi, diantaranya:

1. Aksi unjuk rasa yang dilakukan di luar batas waktu yang disepakati;

2. Aksi unjuk rasa yang dilakukan tanpa izin;

3. Ancaman penguncian properti yang dikuasai oleh Grab serta pemutusan arus listrik secara

paksa.

"Apabila kegiatan tersebut kami lihat berlanjut, maka kami tidak segan-segan untuk melakukan tindakan hukum dan melaporkan para pihak yang melakukan pelanggaran hukum tersebut kepada yang berwajib," seperti dikutip dari pernyataan resmi Grab.

Pihak Front Independent Driver Online Indonesia menyangkan adanya tanggapan dari Grab yang disertai dengan ancaman kepada mitra yang melakukan aksi mogok makan.

"Kami menyayangkan adanya ancaman pihak Grab yang kami pandang sebagai bentuk upaya kriminalisasi. Di atas semua itu, kami driver online sebagai bagian dari rakyat Indonesia merasa harga dirinya diinjak-injak oleh korporasi seperti Grab," kata Andy.

"Kami akan terus melanjutkan aksi sampai tujuh tuntutan aksi tersebut dipenuhi," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait GRAB atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Maya Saputri