Menuju konten utama
BWF World Championship

Tunggal Putri Puasa Gelar 25 Tahun di Kejuaraan Dunia Bulutangkis

Sejak Susi Susanti menjadi pemenang Kejuaraan Dunia Badminton 1993, belum ada wakil tunggal putri Indonesia yang bisa mengulang prestasinya.

Tunggal Putri Puasa Gelar 25 Tahun di Kejuaraan Dunia Bulutangkis
Ilustrasi. Manajer Tim Piala Sudirman 2019 Susi Susanti mencium bendera Merah Putih saat prosesi pelepasan Tim Piala Sudirman 2019 di Jakarta, Sabtu (11/5/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.

tirto.id - Sejak terakhir kali Susi Susanti merebut emas tunggal putri Kejuaraan Dunia 1993 di Birmingham, Inggris, para srikandi bulutangkis Indonesia tak pernah lagi merasakan manisnya gelar juara. Menjelang Kejuaraan Dunia 2019 yang akan digelar pada 19-25 Agustus 2019 mendatang di Basel, Swiss, tunggal putri Merah Putih telah puasa gelar selama 25 tahun.

Prestasi Susi Susanti tidak hanya sebatas orang Indonesia pertama yang berhasil menyabet medali emas Olimpiade pada tahun 1992. Setahun kemudian tepatnya di Kejuaraan Dunia 1993, ia kembali menorehkan prestasi dengan berdiri di podium tertinggi.

Sejak putaran pertama hingga babak 16 besar Susi dapat melaluinya dengan relatif mulus. Ia membukukan kemenangan tanpa pernah kehilangan satu set pun. Akan tetapi sejak babak perempat final, pemain kelahiran Tasikmalaya 11 Februari 1971 tersebut terpaksa harus bekerja lebih keras.

Bertemu pemain Korea Selatan, Lee Heung Soon, di babak 8 besar, Susi dipaksa bermain rubber game. Sempat kehilangan set pertama, pemain andalan Indonesia tersebut berbalik unggul dengan skor akhir 2-11, 11-3, dan 11-2.

Memasuki semifinal, ujian kembali datang dari salah satu tunggal putri terbaik Cina saat itu, Ye Zhaoying. Meski akhirnya mencatatkan keunggulan dua set langsung, namun Susi harus melewatinya dengan dua kali deuce 12-10, 12-10.

Di partai puncak Susi kembali bertemu dengan pemain Korea Selatan yang ia hadapi saat final Olimpiade setahun sebelumnya, yakni Bang Soo Hyun. Pertarungan berjalan nyaris serupa dengan final Olimpiade 1992. Susi yang tertinggal pada gim pertama, akhirnya sanggup membalikkan keadaan dengan merebut dua gim sisa lewat kemenangan rubber game 7-11, 11-9, dan 11-3.

Kini Kejuaraan Dunia 2019 tinggal menghitung hari, mungkinkah puasa gelar tunggal putri Indonesia masih akan berlanjut?

Indonesia memiliki dua orang wakil tunggal putri di ajang BWF World Championships tahun ini, yakni Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani.

Berdasar hasil drawing ulang yang dilakukan BWF, Fitriani akan menghadapi wakil Jerman, Yvonne Li, di putaran pertama (babak 64 besar). Jika mampu melewati rintangan tersebut, ia telah ditunggu unggulan ke-2 asal Taiwan, Tai Tzu Ying, di babak 32 besar.

Sementara itu, Gregoria yang memperoleh bye di diputaran pertama harus menunggu calon lawan antara wakil Inggris, Chloe Birch, atau tunggal Thailand, Busanan Ongbamrungphan. Jika sukses melewati babak 32 besar, Gregoria kemungkinan besar bakal menghadapi lawan berat dari Juara Dunia 2013 asal Thailand, Ratchanok Intanon.

Berikut daftar juara nomor tunggal putri di Kejuaraan Dunia Badminton sejak terakhir kali Indonesia merebut gelar pada tahun 1993.

Edisi 1993, di Birmingham, Inggris, juara: Susi Susanti (Indonesia)

Edisi 1995, di Lausanne, Swiss, juara: Ye Zhaoying (Cina)

Edisi 1997, di Glasgow, Skotlandia, juara: Ye Zhaoying (Cina)

Edisi 1999, di Copenhagen, Denmark, juara: Camilla Martin (Denmark)

Edisi 2001, di Seville, Spanyol, juara: Gong Ruina (Cina)

Edisi 2003, di Birmingham, Inggris, juara: Zhang Ning (Cina)

Edisi 2005, di Anaheim, Amerika Serikat, juara: Xie Xingfang (Cina)

Edisi 2006, di Madrid, Spanyol, juara: Xie Xingfang (Cina)

Edisi 2007, di Kuala Lumpur, Malaysia, juara: Zhu Lin (Cina)

Edisi 2009, di Hyderabad, India, juara: Lu Lan (Cina)

Edisi 2010, di Paris, Perancis, juara: Wang Lin (Cina)

Edisi 2011, di London, Inggris, juara: Wang Yihan (Cina)

Edisi 2013, di Guangzhou, Cina, juara: Ratchanok Intanon (Thailand)

Edisi 2014, di Copenhagen, Denmark, juara: Carolina Marín (Spanyol)

Edisi 2015, di Jakarta, Indonesia, juara: Carolina Marín (Spanyol)

Edisi 2017, di Glasgow, Skotlandia, juara: Nozomi Okuhara (Jepang)

Edisi 2018, di Nanjing, Cina, juara: Carolina Marín (Spanyol)

Baca juga artikel terkait BWF WORLD CHAMPIONSHIPS 2019 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Fitra Firdaus