Menuju konten utama
Kebocoran Migas Blok ONWJ

Tumpahan Minyak Pertamina di Perairan Karawang Diprediksi 3.000 Bph

Tumpahan minyak (oil spill) dari anjungan lepas pantai YYA-1 Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java berdampak hingga ke sejumlah pantai di pesisir Utara Karawang, Jawa Barat.

Tumpahan Minyak Pertamina di Perairan Karawang Diprediksi 3.000 Bph
Pekerja melakukan pemeriksaan instalasi di area Anjungan YYA Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (25/3/2019). ANTARA FOTO/Risky Andrianto.

tirto.id - Tumpahan minyak (oil spill) dari anjungan lepas pantai YYA-1 Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java berdampak hingga ke sejumlah pantai di pesisir Utara Karawang, Jawa Barat.

Hal ini menimbulkan pertanyaan soal berapa tumpahan minyak yang keluar dari sumur yang tengah diaktifkan kembali tersebut.

Berdasarkan keterangan Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, sumur YYA-1 diproyeksi dapat memproduksi minyak sebesar 3.000 barel per hari (Bph) dan menghasilkan gas 23 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Jika angka tersebut sesuai, artinya dalam satu hari tumpahan minyak yang keluar bisa mencapai 3.000 BPH. "Artinya ini harus kita jaga," tutur Dharmawan dalam konferensi pers di kantor pusat Pertamina, kemarin (25/7/2019).

VP of Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, proyeksi minyak dan gas yang keluar ter­sebut jadi acuan Per­tamina dalam menerjunkan 29 kapal untuk spill combat, patroli dan stand by firefighting.

"3.000 barel per hari itu adalah rencana produksi dan itu yang paling minimum. Jadi bukan berupa angka pasti. Karena kita memiliki historis analisis, angka itu lah yang kami jadikan acuan untuk melakukan mitigasi," imbuhnya.

Hingga lalu, Emergency Response Tim PHE ONWJ dan masyarakat telah mengangkat ceceran minyak mentah di sebagian wilayah pantai sepanjang 6,2 Km di lima wilayah yaitu Tirtasari, Sedari, Tanjungsari, Cemara Jaya dan Karangsari.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman mengungkapkan, upaya meminimalisasi dampak terhadap lingkungan di sekitar sumur YYA-1 terus ditingkatkan dengan memasang oil boom di 8 muara sungai.

Di antaranya yaitu Sungai Buntu, Muara Cemara Jaya, Muara Pelangi, Muara Singkih, Muara Tangkorak, Pantai Sedari, Tambak Sari, Anak Sungai Sedari dengan melibatkan masyarakat setempat.

Selain memasang oil boom di muara sungai, Pertamina juga mengerahkan 27 kapal yang dilengkapi dengan oil boom dan dispersant di sekitar anjungan YYA dan titik-titik yang terindikasi terdapat oil spill di laut.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri