Menuju konten utama

Tuan Guru Bajang, Kartu Truf Partai Nasdem di NTB

Nasdem memang butuh TGB untuk menaikkan popularitas mereka di NTB. Pada pemilu terakhir, mereka ada di posisi terbawah partai yang lolos ke parlemen.

Tuan Guru Bajang, Kartu Truf Partai Nasdem di NTB
Kunjungan Tuan Guru Bajang ke kantor media Tirto.id, Senin (16/7/18). tirto.id/Hafitz Maulana

tirto.id - Setelah mengundurkan diri dari Demokrat, Nasdem dikabarkan jadi tempat bernaung baru Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB). Informasi ini keluar langsung dari mulut Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh.

“[TGB] formalnya belum, informalnya ya sudah. Formalnya sudah jelas nanti dan dalam proses,” kata Surya Paloh, seperti dikutip dari Antara. Ketika bicara ini Surya Paloh sedang di NTB, dan dia ditemani TGB.

Pernyataan Surya Paloh dikuatkan oleh Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate. Ia bahkan lebih jauh: mengklaim TGB “sudah gabung [Nasdem] lama.” Meski begitu ia mencoba membuatnya jadi samar-samar dengan bilang kalau yang dimaksud bergabung itu bukan punya kartu tanda anggota atau sejenisnya, tapi punya sikap politik yang sama.

“Bergabung dimaksud belum dalam arti formal, namun kesamaan pandangan dan platform partai yang sejalan dalam pemenangan Paslon 01 [Joko Widodo-Ma'ruf Amin] pada Pilpres 2019,” tegas Johnny.

Beberapa jam sebelum pernyataan Johnny, sebetulnya TGB sudah menyanggah. Katanya, sejauh ini belum ada keinginan bergabung dengan partai politik manapun. Meski memang mendukung Jokowi-Ma'ruf, tetapi dia lebih memilih independen.

“Saya belum memutuskan masuk partai hingga saat ini. Saya fokus dakwah dan ikut berikhtiar membantu perjuangan bapak Jokowi bersama kiai Ma'ruf Amin,” jelas TGB kepada reporter Tirto.

Nasdem Memang Butuh TGB

Melihat tarik ulur tersebut, wajar jika kemudian muncul pertanyaan: seberapa pentingkah TGB bagi Nasdem?

Faktanya, Nasdem memang tidak punya “kaki” di NTB. Bisa dikatakan wilayah ini bukanlah basis mereka. Berbeda dengan NTT yang kepala daerahnya berasal dari Nasdem, kader Nasdem di NTB tak kelihatan tajinya.

Dari 10 orang anggota DPR terpilih untuk daerah pemilihan NTB pada Pemilu 2014, Nasdem hanya bisa meloloskan satu orang. Kurtubi namanya.

Sementara dari segi partai, kala itu Nasdem cuma menduduki peringkat 10 dari 12 partai yang ikut dalam Pileg 2014. Dia hanya meraih 154.981 suara, di atas Partai Bulan Bintang dan PKP Indonesia yang gagal lolos ke parlemen.

Dengan kata lain, mereka berada di posisi buncit partai yang lolos parlemen.

Direktur Indonesia Political Review Ujang Komarudin menilai Nasdem memang sedang berusaha mendongkrak suara di Pileg 2019 dengan memanfaatkan TGB. Gaya Nasdem, menurut Ujang, memang kerap membajak tokoh-tokoh yang sudah punya pendukung.

TGB jelas masuk kategori itu. Dia pernah jadi Gubernur NTB dua periode yang dipilih lewat pemilu. Ini sudah jadi bukti sahih kalau memang TGB punya banyak pendukung. Belum lagi namanya tak jarang dibicarakan di politik nasional.

Dalam salah satu survei beberapa bulan lalu TGB bahkan jadi salah satu cawapres ideal untuk mendampingi Jokowi.

Ujang menilai bahwa tokoh-tokoh seperti ini memang bisa menguatkan Nasdem. Ini adalah cara instan karena, kata ujang, faktanya Nasdem tak punya tokoh yang dikenal luas.

“Jika ingin menjinakkan buaya, bukan jinakkan buayanya, tapi jinakkan pawangnya. Ini makanya jika Nasdem ingin menaklukkan NTB, bukan masyarakatnya, tetapi tokoh NTB. Tokoh NTB itu siapa? Ya TGB,” ucap Ujang kepada reporter Tirto.

Sementara Nasdem butuh, hal yang sama tak nampak pada diri TGB. Bagi Ujang, sanggahan TGB bahwa dia belum bergabung adalah bukti kalau dia tidak melihat itu sebagai sesuatu yang mendesak.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago membenarkan kalau TGB memang akan punya dampak elektoral bagi mereka. Sebab, katanya, TGB adalah tokoh masyarakat yang disegani. Selain juga juga pandangan keduanya sama: mendukung Jokowi.

“Kami menilai baik apabila beliau sama-sama dengan kami. Itu kan hal yang normal-normal saja dilakukan oleh partai politik. Dulu kan kami hanya ada pak Kurtubi di situ” kata Irma kepada reporter Tirto.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Rio Apinino