Menuju konten utama

Trump Rahasiakan Isi Surat dari Obama

Sesuai tradisi dalam pemerintahan AS meninggalkan surat bagi presiden penerusnya, Presiden AS Donald Trump juga menerima sepucuk surat dari Barack Obama, tetapi tidak membagi isi surat tersebut.

Trump Rahasiakan Isi Surat dari Obama
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenakan topi bertuliskan semboyan selama kampanyenya, "Make America Great Again". Topi yang sama dikenakan banyak pendukungnya saat dia dilantik di Washington Jumat 20 Januari 2017. GETTY IMAGES

tirto.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebutkan secara emosional pada Minggu (22/1/2017) tentang satu surat yang ditinggalkan Barack Obama untuk dia di Gedung Putih.

"Saya baru tiba ke Oval Office dan menemukan surat indah ini dari presiden Obama. Kami akan menyimpannya dan tidak akan memberitahu pers tentang isi surat itu," katanya dalam upacara pelantikan beberapa menteri terpilih.

"Sangat baik dia mau melakukan itu dan kami akan menghargainya," kata Trump, sambil memegang sebuah amplop putih sebelum memasukkan ke saku jaketnya.

Sudah menjadi bagian sebuah tradisi Amerika untuk seorang presiden meninggalkan surat kepada penggantinya di meja Oval Office.

Surat yang ditinggalkan presiden Republik George HW Bush pada 1993 kepada presiden Demokrat Bill Clinton disebut sebagai surat yang sangat elegan.

"Suksesmu kini adalah kesuksesan negara kita.Saya sangat mendukungmu. Semoga sukses," demikian tertulis dalam surat tersebut.

Bush mengingatkan Clinton bahwa "akan ada masa-masa sulit, akan lebih sulit lagi kalau ada kritik yang menurutmu tak adil."

Namun Bush senior menambahkan bahkan saat memasuki Oval Office di hari terakhirnya sebagai presiden, "saya merasa sama kagum dan hormatnya seperti empat tahun lalu," demikian AFP.

Sejak pelantikannya, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan keputusan presiden pertamanya mengenai pembatalan Obamacare dengan alasan mengurangi beban ekonomi terkait undang-undang kesehatan. beberapa kebijakan kontroversial lainnya seperti keluarnya AS dari Kemitraan Trans-Pasifik.

Dalam pidato politik perdananya sebagai kepala negara, Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Donald John Trump menekankan kebijakan yang bersifat protektif dan mendahulukan kepentingan nasional AS dalam pemerintahannya.

Dia mengatakan bahwa kebijakan ekonomi AS yang baru akan mengikuti dua aturan utama, yaitu membeli produk-produk dalam negeri AS (Buy American) dan mempekerjakan warga Amerika (Hire American).

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri