Menuju konten utama

Trump Kecam Kritikus dengan Sebut Dirinya Jenius yang Sangat Stabil

Sebuah buku baru yang mengutip kekhawatiran Steve Bannon bahwa DOnald Trump tidak siap untuk menjadi presiden AS, tidak mampu memproses informasi, dan tidak tertarik untuk membuat keputusan yang sulit.

Trump Kecam Kritikus dengan Sebut Dirinya Jenius yang Sangat Stabil
Pidato Donald Trump saat baru mencalonkan menjadi calon presiden dari Partai Republik pada September 2015 di New York. Foto/ Getty Images

tirto.id - Presiden AS Donald Trump mengecam para kritikus pada Sabtu (6/1/2018) waktu setempat, sebagai pembelaan diri terkait kesehatan mentalnya. Ia menyebut dirinya "jenius yang sangat stabil" dalam sebuah cuitan yang membanggakan.

Ucapan itu pertama kali ia lontarkan di Twitter dan kemudian saat konferensi pers dengan pemimpin Republik di Camp David. Pembelaan diri Trump ini terkait dengan sebuah buku baru yang mengutip kekhawatiran dari mantan asistennya bahwa dia tidak siap untuk menjadi presiden, tidak mampu memproses informasi, dan tidak tertarik untuk membuat keputusan yang sulit.

Mengutip keberhasilannya dalam bisnis dan televisi, serta kemenangannya dalam politik kepresidenan pertama kali, Trump menuliskan bahwa rekam jejaknya "memenuhi kualifikasi tidak cerdas, tapi jenius ... dan jenius yang sangat stabil dalam hal itu!"

Dia juga menyebut bahwa media mainstream tengah mencoba untuk mengotorinya dengan menggunakan “strategi” seperti Presiden Ronald Reagan – yang dipercaya beberapa orang mengalami kemunduran mental karena usia di tahun-tahun terakhir dalam dua masa jabatannya. Reagan didiagnosis menderita penyakit Alzheimer setelah meninggalkan kantor.

Dalam sebuah konferensi pers di Maryland, di mana presiden dan pemimpin GOP sedang merumuskan agenda 2018 mereka, Trump mencela penulis buku Michael Wolff, dan seorang sumber terkenal, yakni mantan kepala staf Gedung Putih Stephen K Bannon.

Trump, yang pengacara pribadinya telah mengirim surat untuk menghentikan publikasi buku Fire and Fury: Inside the Trump White House juga menyerukan mempertegas undang-undang pencemaran.

"Ini memalukan bahwa dia bisa melakukan sesuatu seperti ini," kata Trump, yang sebelumnya mengancam akan membungkam organisasi berita mengenai liputan kritis. "Hukum pencemaran nama baik sangat lemah di negara ini. Jika mereka lebih kuat, mudah-mudahan, Anda tidak akan mangalami hal seperti itu terjadi."

Kemarahan Trump kian memperbesar perhatian atas buku yang oleh para pembantunya dicemooh sebagai "fantasi" dan "fiksi total.”

Menyandang posisi terendah dalam sejarah kepresidenan setelah hampir satu tahun menjabat, Trump telah memerangi Demokrat dan pemimpin asing untuk menangkis keraguan dari penasihat terdekatnya dan bahkan, dilaporkan, anggota keluarga, terkait kepemimpinannya.

Seperti dilansir Washington Post, Wolff, yang tampil di acara "Today Show" NBC pada Jumat (5/1/2018), mengatakan bahwa "100 persen" tim Trump, termasuk anak perempuan Ivanka Trump dan menantu Jared Kushner, penasihat Gedung Putih, meragukan kompetensi presiden. Mereka juga semakin khawatir dengan temperamen Trump selama bulan-bulan pertama masa kepresidenannya.

Kontroversi ini juga mengangkat keraguan tentang kesehatan mental Trump yang dimiliki beberapa orang di Washington dan sebagian beberapa publik sejak dia mulai menjabat.

Selama kampanye tersebut, Presiden Barack Obama menyebut Trump "tidak layak" untuk Gedung Putih. Anggota politik Republik dan badan keamanan nasional yang disebut Trump berbahaya bagi negara tersebut, mempromosikan gerakan "tidak pernah Trump" untuk mencoba merongrong pencalonannya.

"Ini bukan situasi di mana Anda memiliki kesalahan episodik," kata Obama pada Agustus 2016, setelah Trump terlibat dalam perselisihan publik dengan orang tua dari seorang tentara Muslim Amerika yang tewas dalam pertempuran di Irak.

Baca juga artikel terkait KEBIJAKAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari