Menuju konten utama

Trump Batalkan Pertemuan Bersejarah dengan Kim Jong-un

Trump menyatakan bahwa pertemuannya dengan Kim Jong-un tidak akan berlangsung demi kebaikan kedua belah pihak.

Trump Batalkan Pertemuan Bersejarah dengan Kim Jong-un
Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara kepada media sebelum berangkat dari Gedung Putih menuju New York, di Washington, Amerika Serikat, Rabu (23/5/2018). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

tirto.id - Pada Kamis (24/5/2018) waktu setempat, Presiden AS Donald Trump membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Trump menyalahkan keputusannya atas pernyataan yang mengancam dari rezim Pyongyang. Ia juga memperingatkan bahwa militer AS "siap jika diperlukan.”

Keputusan mendadak itu, yang mengejutkan sekutu AS di kawasan itu, muncul setelah terjadi pertukaran pernyataan yang mengancam dari pejabat AS dan Korea Utara.

Pertemuan bersejarah kedua negara yang dijadwalkan pada 12 Juni di Singapura ini sebelumnya masih dalam persiapan. Namun, pemerintahan Trump semakin khawatir tentang kurangnya respons dari Pyongyang dalam beberapa hari terakhir.

"Beberapa persiapan pertemuan puncak itu dihentikan karena kami tidak bisa meminta mereka mengangkat telepon," kata seorang pejabat Gedung Putih senior.

Dalam surat resmi untuk Kim Jong-un yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Trump mengatakan dia "sangat menantikan" untuk bertemu dengan pemimpin Korea Utara.

Namun, dia menulis: "Sayangnya, berdasarkan kemarahan yang luar biasa dan permusuhan terbuka yang ditampilkan dalam pernyataan terbaru Anda, saya merasa tidak pantas, pada saat ini, untuk memiliki pertemuan yang direncanakan sejak lama ini."

Trump menyatakan bahwa pertemuan itu tidak akan berlangsung "demi kebaikan kedua belah pihak, meskipun merugikan dunia," demikian seperti yang diwartakan The Guardian.

Korea Utara menanggapi pembatalan itu dengan mengatakan Kim Jong-un telah melakukan upaya maksimal untuk mengadakan KTT dengan Presiden Trump dan bersedia menyelesaikan masalah dengan AS.

"Kami mengatakan kepada AS sekali lagi bahwa kami terbuka untuk menyelesaikan masalah kapan saja dengan cara apa pun," kata Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Kim Kye Gwan dalam sebuah pernyataan.

Kim Kye-gwan mengatakan keputusan Trump tersebut "sangat disesalkan."

Seperti dilansir BBC, ada serangkaian "janji yang dipatahkan" dari Pyongyang, mengutip pejabat senior pemerintahan AS. Ini termasuk ketika Gedung Putih mengirim wakil kepala staf AS ke Singapura untuk bertemu diplomat Korea Utara menjelang KTT.

"Orang Korea Utara tidak muncul. Mereka hanya mengandalkan kami," ucapnya.

Pejabat itu juga mengatakan Presiden Trump telah "mendiktekan setiap kata" dari suratnya kepada Kim Jong-un setelah berbicara dengan Moon Jae-in.

Presiden Korea Selatan mengaku "sangat bingung" dan bahwa "sangat menyesalkan" bahwa pertemuan tingkat tinggi itu tidak akan terjadi.

Pembatalan itu dilakukan dua hari setelah kunjungan Moon Jae-in ke Gedung Putih. Saat itu, ia sangat berharap pada pertemuan bersejarah yang menurutnya penting bagi perdamaian di semenanjung Korea.

Moon kemudian mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat tinggi tepat sebelum tengah malam waktu setempat begitu mendengar pembatalan itu.

Kantornya tampak terkejut dengan pengumuman itu, sementara juru bicara Kim Eui-kyeom mengatakan, "Kami mencoba untuk mencari tahu apa niat Presiden Trump dan makna sebenarnya dari itu."

Baca juga artikel terkait PERTEMUAN TRUMP DAN KIM JONG UN atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari