Menuju konten utama

Trump akan Galang Dukungan ke Asia untuk Tekan Korut Soal Nuklir

Trump akan mengunjungi negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, Vietnam dan Filipina.

Trump akan Galang Dukungan ke Asia untuk Tekan Korut Soal Nuklir
Presiden AS manaiki tangga Air Force One. REUTERS/Jonathan Ernst

tirto.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunjungi sejumlah negara di Asia dengan agenda utamanya menggalang dukungan untuk menekan Korea Utara meninggalkan program nuklirnya. Trump telah tiba di Hawaii dan memulai lawatannya pada Jumat (3/11/2017) waktu setempat.

Menurut laporan Antara, Trump dan istrinya, Melania, tiba di Pangkalan Hickam dengan menggunakan Air Force One dan langsung dibawa ke Kamp Smith untuk briefing rahasia dari para panglima Komando Pasifik menyangkut Korea Utara dan wilayah sekitarnya.

Selanjutnya, Trump pun mengunjungi Pearl Harbor dan monumen USS Arizona yang diperuntukkan bagi para serdadu yang tewas saat Jepang membom pangkalan angkatan laut AS itu pada 7 Desember 1941.

Dalam 12 hari lawatannya, Trump akan mengunjungi negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Cina, Vietnam dan Filipina yang akan berakhir pada 14 November mendatang. Trump meninggalkan Washington manakala dia sedang diterpa berbagai masalah.

Salah satu masalah terberat Trump adalah investigasi intervensi Rusia dalam Pemilu, New York tahun lalu usai serangan teror yang menewaskan delapan orang, dan debat menyangkut inisiatif pemangkasan pajak yang jika disetujui Kongres akan menjadi kemenangan legislatif pertama Trump.

Sabtu (4/11/2017) Trump akan berangkat ke Jepang dilanjutkan ke Korea Selatan demi membentuk front bersama menghadapi Korea Utara. Ia akan melawat ke Beijing untuk menekan Presiden Cina Xi Jinping agar lebih keras kepada Korea Utara.

Trump juga akan menghadiri KTT APEC di Danang, Vietnam, yang dilanjutkan menghadiri KTT ASEAN di Manila. Trump sudah menyatakan kepada wartawan bahwa dia akan tinggal sehari lebih lama di Filipina.

Terakhir kali seorang presiden AS mengunjungi Asia begitu lama terjadi pada akhir 1991 dan awal 1992 semasa Presiden George H.W. Bush,

Baca juga artikel terkait PEMERINTAHAN DONALD TRUMP atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto