Menuju konten utama

Tren Belanja: Laki-laki Lebih Banyak Cicilan daripada Perempuan

Hasil riset dari Kredivo menemukan bahwa laki-laki cenderung lebih aktif berbelanja online daripada perempuan. 

Tren Belanja: Laki-laki Lebih Banyak Cicilan daripada Perempuan
Ilustrasi belanja online. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kredivo, kartu kredit digital untuk milenial Indonesia, merilis data tentang Tren Belanja awal tahun 2019.

Data yang diambil dari 50.000 sampel pengguna yang bertransaksi menggunakan Kredivo dalam 3 bulan terakhir (November 2018 – Januari 2019) menunjukkan temuan yang menarik.

Sekitar 57,6 persen pengguna layanan Kredivo adalah laki-laki, sedangkan 42,4 persen pengguna merupakan perempuan.

Hal ini menunjukkan bahwa laki-laki cenderung lebih aktif dalam bertransaksi online dibanding perempuan.

Lebih jauh lagi, data ini menjelaskan bahwa ada kesamaan perilaku pengguna Kredivo dengan pengguna kartu kredit di Indonesia.

Dari 3 fitur produk yang dimiliki Kredivo, sekitar 21 persen pengguna menggunakan layanan cicilan di e-commerce, sekitar 30 persen pengguna menggunakan layanan pinjaman tunai dan hampir 85 persen pengguna menggunakan layanan bayar dalam 30 hari.

“Layanan bayar dalam 30 hari menawarkan kenyamanan bagi para pengguna dalam bertransaksi secara online dengan 2 klik saja. Selain cepat dan mudah, pengguna dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayarnya kemudian. Jadi tidak heran, persentase pengguna yang memanfaatkan layanan ini sangat tinggi,” ungkap Indina Andamari, Head of Marketing Kredivo dalam rilis yang diterima Tirto Rabu (6/3/2019).

Ada hal menarik yang ditemukan di data tren belanja ini, dari banyaknya transaksi cicilan di e-commerce, 66,7 persen pengguna layanan cicilan adalah laki-laki, sedangkan perempuan hanya 33,3 persen.

Dapat disimpulkan bahwa laki-laki mendominasi layanan cicilan ini dibandingkan perempuan. Menurut beberapa studi yang dikutip dari Harvard Business Review, laki-laki memang cenderung lebih berani mengambil resiko daripada perempuan, baik dalam hal keuangan maupun hal lainnya.

Perbedaan gender memengaruhi aktivitas otak yang memperhitungkan resiko dan bagaimana mereka mengambil tindakan.

“Budaya di Indonesia juga menempatkan laki-laki sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mencari nafkah dan sebagai kepala keluarga, sehingga para laki-laki mencari cara agar dapat memenuhi kebutuhan namun tetap menjaga cash flow tetap aman. Kredivo membantu mereka dalam hal ini,” ujar Indina.

Kredivo memberikan fleksibilitas pembayaran secara berkala pada pengguna. Salah satu keunggulan Kredivo dibandingkan metode pembayaran manapun yaitu dari segi kemudahan mengakses kredit instan tanpa kartu kredit dengan bunga setara bank, bahkan 0 persen untuk pembayaran dalam 30 hari.

Prosesnya cepat, mudah dan aman karena semua informasi dienkripsi. Kredivo juga sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).

Fesyen, Kategori Produk yang Paling Sering Dibeli laki-laki Maupun Perempuan

Data Tren Belanja awal tahun 2019 dari Kredivo menemukan bahwa mayoritas laki-laki atau perempuan membeli produk berupa fesyen dan aksesorisnya dengan menggunakan Kredivo.

Dari total pengguna laki-laki, 39,3 persen membeli produk fesyen dan aksesorisnya, disusul gadget sekitar 36,8 persen dan perlengkapan rumah tangga sebesar 18 persen.

Sedangkan dari total pengguna perempuan, 55 persen membeli produk fesyen dan aksesorisnya, 41 persen produk kesehatan dan kecantikan, dan di posisi ketiga dengan persentase 26,2 persen adalah perlengkapan rumah tangga.

Namun jika dilihat dari total nilai belanja, kategori gadget dan aksesorisnya berada di peringkat pertama mengalahkan kategori fesyen, empat kali lipat untuk laki-laki dan hampir dua kali lipat untuk perempuan.

Pembelian gadget oleh laki-laki mencapai 51 persen dari keseluruhan nilai transaksi, sedangkan pembelian gadget oleh perempuan mencapai 38 persen dari keseluruhan nilai transaksi.

Baca juga artikel terkait TRANSAKSI ONLINE atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Agung DH