Menuju konten utama

Trauma Melahirkan: Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bayi atau ibu yang menderita cedera saat lahir bisa menjadi faktor penyebab trauma usai melahirkan.

Trauma Melahirkan: Faktor Penyebab dan Cara Mengatasinya
ilustrasi ibu melahirkan. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Melahirkan bisa menjadi hal yang memunculkan trauma bagi para ibu. Proses kelahiran yang traumatis akan berdampak pada kesehatan mental setelah melahirkan bagi perempuan. Tidak hanya itu, kelahiran yang traumatis dapat pula berdampak pada hubungan keluarga.

Pregnancy Birth Baby menjelaskan trauma kelahiran adalah kesusahan yang dialami ibu selama atau setelah melahirkan. Meskipun trauma dapat menyerang pada fisik, trauma kelahiran sering kali berlaku secara emosional dan psikologis. Diperkirakan 1 dari 3 wanita mengalami trauma setelah melahirkan.

Trauma selama melahirkan tidak melulu disebabkan oleh proses yang terjadi selama melahirkan. Trauma dapat pula muncul pada proses setelah melahirkan.

Penelitian menyebutkan faktor yang menyebabkannya adalah kehilangan kontrol diri, ketakutan akan kesehatan atau keadaan bayi mereka, nyeri fisik, dan kurangnya komunikasi yang menjelaskan keadaan-keadaan tersebut kepada ibu hamil.

Selama beberapa tahun terakhir, tingkat trauma kelahiran terus menurun. Penelitian yang dipublikasikan National Centre for Biotechnology Information memaparkan tingkat trauma kelahiran turun dari 2,6 per 1000 kelahiran hidup pada 2004 menjadi 1,9 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012.

Penurunan tersebut disebabkan adanya penyempurnaan teknik obstetri dan meningkatnya penggunaan persalinan sesar dalam kasus persalinan yang sulit.

Faktor Penyebab Trauma Kelahiran

Ada berbagai hal yang dapat memicu trauma pada proses kelahiran yang akan dilangsungkan. Beberapa diantaranya dilansir dari Pregnancy Birth Baby adalah sebagai berikut:

· Proses persalinan yang tidak sesuai dengan harapan

· Persalinan yang sulit dan menyakitkan

· Komplikasi dalam persalinan

· Operasi sesar darurat

· Bayi atau ibu yang menderita cedera saat lahir

· Bayi yang membutuhkan perawatan medis setelah melahirkan

· Kematian bayi yang baru lahir

· Tidak mendapatkan dukungan atau perawatan yang dibutuhkan selama atau setelah proses kelahiran

· Trauma pada kelahiran sebelumnya

· Cemas

Namun ada pula alasan lain yang dapat memicu trauma saat atau setelah proses kelahiran. Beberapanya adalah kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual pada masa anak-anak, atau pemerkosaan.

Cara Mengatasi Trauma Pasca-Kelahiran

Gejala psikologis termasuk baby blues menjadi hal yang umum pasca kelahiran. Namun, apabila ibu masih merasa tertekan selama lebih dari 2 minggu kemungkinan besar ibu mengalami depresi atau kecemasan dan trauma setelah melahirkan.

Penelitian di Australia menyebutkan bahwa 1 dari 20 ibu dapat menunjukkan tanda trauma setelah melahirkan pada 12 minggu setelah proses mleahirkan. Berikut adalah cara untuk mengatasinya:

· Berbicara dengan tenaga kesehatan segera setelah melahirkan tentang pengalaman yang dialami.

· Minta dukungan secara praktis dan emosional dari teman atau keluarga.

· Alihkan stres pada hal positif seperti berolahraga dan lain-lain.

· Minum obat dan lakukan terapi jika diperlukan.

· Konsultasi terus dengan dokter atau tenaga kesehatan yang profesional.

Baca juga artikel terkait MELAHIRKAN atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yantina Debora