Menuju konten utama

Transplantasi Wajah Tak Sesimpel Memindahkan Wajah Hulya ke Aisha

Prosesnya panjang dan menyakitkan.

Transplantasi Wajah Tak Sesimpel Memindahkan Wajah Hulya ke Aisha
Ayat Ayat Cinta 2. Instagram/ filmaac2

tirto.id - Salah satu adegan film Ayat Ayat Cinta 2 menceritakan tentang permintaan terakhir Hulya, istri kedua Fahri yakni memindahkan wajahnya untuk Aisha, istri pertama Fahri.

Karena wajah Aisha rusak, Hulya ingin membantu agar wajah sepupunya kembali utuh dan berharap agar anak yang baru saja ia lahirkan tetap bisa melihat rupa ibunya meski ia wafat. Dikisahkan, transplantasi wajah dilakukan dengan melaser wajah Hulya dan menempelkannya pada wajah Aisha bagai memasangkan topeng.

Di kehidupan nyata, sebenarnya ada kisah agak mirip. Lucy Ross, seorang calon ibu yang tengah hamil delapan bulan, ditinggal mati oleh suami, Calen Ross yang bunuh diri. Lucy menyumbangkan organ-organ tubuh Calen mulai dari ginjal hingga wajah untuk mereka yang membutuhkan. Wajah Calen akhirnya menjadi penyelamat Andy Sandness, seorang pria yang gagal bunuh diri. Ia menembak diri sendiri dan kehilangan mulut, rahang, hidung, dan pipi.

Operasi dilakukan sekitar satu tahun lalu. Pertengahan bulan November lalu mereka bertemu. “Saya ingin memperlihatkan pada Lucy bahwa pemberiannya tidak akan sia-sia,” kata Andy kepada The Guardian.

Pihak klinik bedah mengatur pertemuan ini. Awalnya, Lucy takut bertemu dengan Andy karena ia khawatir tak bisa membendung emosi saat mengingat momen bersama sang suami. Ketika saling bertatapan, Lucy merasa lega karena wajah Andy tidak terlihat seperti suaminya.

Baca juga: Ledakan Industri Kecantikan Pria

Operasi yang dijalani Andy bukan termasuk transplantasi wajah total. Tindakan operasi dilakukan lebih dari dua hari. Tim dokter merestorasi hidung, rahang, gigi, dan otot wajah. Operasi tersebut direncanakan dengan menggunakan teknologi bedah virtual dan teknik cetak 3 dimensi untuk memproyeksikan estetika wajah.

Wajah Andy tidak kembali mulus sempurna, tetapi ia jauh dari julukan monster dan tatapan aneh yang pernah diterima oleh sejumlah pasien transplantasi wajah beberapa tahun lalu. Kata-kata itu pernah didengar oleh Connie Culp saat ia berbelanja di sebuah supermarket. Seorang anak menghampirinya dan berteriak “Monster” saat melihat wajah Connie.

Connie Culp menjalani operasi transplantasi seluruh bagian wajah lantaran sang suami menembak wajahnya pada tahun 2004. “Saya kehilangan indra penciuman, mata, hidung, rahang, mulut atas. Saya merasa wajah ini seperti runtuh. Saya merasakan ada darah yang mengalir tetapi rasa kaget dan adrenalin saat itu membuat saya tidak merasakan sakit,” katanya dalam acara Oprah.

Baca juga: Saat Orangtua Memanipulasi Kesehatan Anak

Lima tahun setelah kejadian, Connie menjalani operasi transplantasi wajah dari seorang donor yang tidak ia kenal. Connie kembali punya sepasang mata tetapi penglihatannya tak sempurna. Connie ialah perempuan pertama di Amerika Serikat yang menjalani operasi transplantasi seluruh bagian wajah.

Penelitian berjudul "Face Transplant: Long-Term Follow-up and Results of a Prospective Open Study" menyebut bahwa sampai hari ini ada sekitar 30 kasus transplantasi wajah di seluruh dunia. Penelitian yang dipublikasikan pada 2016 ini hendak mempelajari tentang efek jangka panjang dari pasien transplantasi wajah. Penelitian dilakukan terhadap tujuh orang pasien enam tahun setelah operasi dilakukan. Dua pasien meninggal penyebab pertama ialah infeksi, kedua adalah bunuh diri.

Tahun lalu, Isabelle Dinoire, wanita pertama yang melakukan operasi transplantasi wajah, meninggal dalam usia 49 tahun. Pada usia 38, Isabelle mengalami transplantasi wajah setelah bagian mulut dan hidung digigit oleh seekor anjing piaraan. Situs berita CNN menyebut bahwa Isabel menderita sakit yang berkepanjangan. Salah satu penyebab sakit tersebut ialah efek penggunaan obat anti-rejection yang menimbulkan penyakit lain di tubuh Isabelle.

Baca juga: Mengakhiri Defisit Dana BPJS Kesehatan yang Menahun

Salah satu risiko tindakan operasi transplantasi ialah penolakan tubuh terhadap bagian tubuh baru yang ditanamkan. Untuk mencegah hal tersebut, pasien harus mengonsumsi obat anti-rejection seumur hidup mereka. Mereka juga punya risiko mengalami beberapa gangguan, di antaranya penyakit kardiovaskular, perubahan mood, dan pelemahan tulang.

Beberapa tahun setelah operasi pertama, wajah Isabelle terlihat lebih normal. Proses pemulihan wajah pasca-transplantasi butuh waktu.

”Restorasi fungsi motorik bisa berlangsung pelan. Sebagian pasien bisa menutup mulutnya dalam kurung waktu delapan bulan. Dalam kurun waktu tiga bulan, seseorang baru bisa menelan dan berbicara. Senyum baru bisa dilakukan setelah dua tahun dan bisa berkembang setelah delapan tahun,” demikian ditulis The New York Times.

Di Indonesia, perjalanan panjang setelah transplantasi wajah itu dialami Siti Nur Jazilah. Di awal 2000an, wajah Lisa disiram air keras oleh pasangannya. Pada 2014, Lisa diperbolehkan keluar dari R.S. dr Soetomo setelah menjalani perawatan dan tinggal di sana selama tujuh tahun. Lisa menjalani setidaknya 15 kali tindakan operasi.

Baca juga: Mendulang Laba dari Kecantikan Wanita

INFOGRAFIK TRANSPLANTASI WAJAH

Lisa tidak menggunakan donor wajah. Operasi dilakukan dengan mengambil kulit di bagian punggung dan paha. Majalah Gatra yang pernah melakukan peliputan khas terhadap kasus ini menuliskan bahwa di enam bulan pertama Lisa menjalani proses perbaikan kontur dan struktur wajah. Berikutnya, tindakan memperhalus dan meminimalkan bekas luka dan jahitan dilakukan.

Pada masa tersebut, Lisa didampingi oleh seorang psikiater yakni Dokter Nalini. “Kami harus memberikan daya juang padanya,” kata Nalini kepada Gatra.

Tim dokter waktu itu memperkirakan butuh waktu lebih dari lima tahun agar Lisa kembali normal. Terakhir, wajah Lisa tersebar di sejumlah media pada tahun 2014, saat ia dinyatakan boleh kembali dari rumah sakit. Setelah belasan tahun, wajahnya belum nampak proporsional.

Dokter Tompi, penyanyi yang juga membuka klinik bedah kecantikan, membenarkan soal sulitnya merekonstruksi wajah lewat transplantasi. “Sampai saat ini, tidak akan bisa pasien transplantasi wajah punya bentuk wajah yang halus dan sempurna tanpa bekas,” kata dokter spesialis bedah ini.

Baca juga artikel terkait KECANTIKAN atau tulisan lainnya dari Joan Aurelia

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Joan Aurelia
Penulis: Joan Aurelia
Editor: Maulida Sri Handayani