Menuju konten utama

Transaksi E Commerce 2016 Bisa Capai USD 25 Miliar

Berdasarkan tren pertumbuhan e-commerce di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memperkirakan transaksi sektor perdagangan elektronik bisa mencapai USD 25 Miliar pada akhir 2016.

Transaksi E Commerce 2016 Bisa Capai USD 25 Miliar
Ukmmarket.co.id merupakan layanan perdagangan berbasis elektronik (e-commerce) yang bersegmentasi pada produk UKM di Tanah Air. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Berdasarkan tren pertumbuhan e-commerce di Indonesia, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memperkirakan transaksi sektor perdagangan elektronik bisa mencapai USD 25 Miliar pada akhir 2016.

Menurut Rudiantara jumlah tersebut naik hingga 40 persen dibandingkan 2015 yang diperkirakan hanya mencapai USD 13 miliar.

Rudiantara menjelaskan pertumbuhan e-commerce yang pesat tersebut didorong oleh target pertumbuhan ekonomi yang di atas lima persen.

Selain itu, kata Rudi, juga gencarnya sosialisasi dan promosi yang dilakukan terkait perdagangan elektronik tersebut, serta penetrasi internet yang terus meningkat.

Menteri Rudiantara menambahkan, pada tahun ini, pihaknya akan menerbitkan Peraturan Menteri terkait dengan perlindungan data nasabah e-commerce.

Rudiantara beralasan dengan adanya peraturan tersebut diharapkan masyarakat semakin yakin bahwa transaksi e-commerce aman dan terlindungi.

"Sehingga akan mendorong masyarakat untuk masuk dalam e-commerce," katanya di Jakarta, Senin (29/2/2016).

Peluang UKM

Terkait dengan peluang tersebut, Rudiantara akan fokus menggarap pengembangan perdagangan dan transaksi elektronik atau e-commerce pada usaha kecil dan menengah (UKM).

"Kita fokus garap UKM, karena potensinya besar," kata Rudiantara di Jakarta, Senin (29/2/2016), usai konferensi pers Indonesia E-Commerce Summit and Expo (IESE).

Ia mengatakan, saat ini kontribusi UKM terhadap perekonomian nasional (GDP) 56 persen, yang tertinggi dibandingkan lainnya.

Hal senada disampaikan CEO Tokopedia William Tanuwijaya. Menurutnya, saat ini pelanggan e-commerce diperkirakan mencapai 70 juta. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring penetrasi internet yang juga terus berkembang.

Ia mengatakan, di era internet inilah, peluang besar bagi para pengusaha Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam memasarkan produknya tidak hanya tingkat lokal bahkan ke luar negeri.

Dukungan Infrastruktur

Meski pertumbuhan e commerce bakal tinggi, Rudiantara mengakui saat ini belum seluruh daerah dapat mengakses internet. Oleh karena itu, kata Rudi, pemerintah telah berkomitmen pada 2019 nanti, seluruh kebupaten/kota diharapkan dapat mengakses internet. Salah satu upayanya, komitmen pemerintah dalam proyek palapa ring.

Rudiantara memastikan dengan adanya koneksi internet akan terjadi pertumbuhan dari UKM yang lebih pesat.

Rudi menambahkan, saat ini di Amerika Serikat dengan koneksi internet dan teknologi yang luas, UKM mampu menjadi penyokong 60 persen GDP.

Baca juga artikel terkait E-COMMERCE atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH