Menuju konten utama

Tradisi Minum Teh di Jepang, Maroko, Thailand, Arab, Hingga India

Beberapa tradisi minum teh di sejumlah negara di dunia.

Tradisi Minum Teh di Jepang, Maroko, Thailand, Arab, Hingga India
Beragam jenis teh dipamerkan kepada masyarakat pada acara Bandung Tea Festival (BTF)di halaman Gedung Sate Bandung, Jawa Barat, Jumat (2/9). BTF diselenggarakan sebagai bentuk promosi dan informasi tentang perkembangan teh di Jawa Barat yang merupakan penghasil teh terbaik di Indonesia. ANTARA FOTO/Agus Bebeng/pd/16

tirto.id - Tradisi minum teh adalah kebiasaan yang berasal dari Cina. Jika menengok sejarahnya, pada 2727 SM, teh mulanya digunakan sebagai pengobatan. Setelah pergantian kekuasaan, dinasti Tang mempopulerkannya di kalangan bangsa-bangsa Asia.

Tradisi minum teh pernah jadi ritual sakral. Saking sakralnya, terdapat legenda suci berhubungan dengan teh. Seorang putra kerajaan, Pangeran Dharma memutuskan meninggalkan tanah Cina untuk menyebarkan ajaran Buddha. Ia bersumpah tidak akan tidur selama sembilan tahun sampai ajaran Buddha tersampaikan di masyarakat.

Di akhir tahun ketiga, karena kelelahan dan mengantuk, Pangeran Dharma mengunyah beberapa helai daun teh agar tetap tersadar dan tidak tidur. Ternyata daun teh tersebut memberinya stamina hingga terjaga selama enam tahun berikutnya.

Legenda tersebut ditulis Graham Plaster dalam artikelnya Tea Culture Around the World: Legend & Tradition di Culture Ready.

Graham juga menambahkan bahwa di Jepang, sebelum jadi populer, teh adalah minuman berkelas yang disajikan kepada biarawan kuil Buddha, pemuka agama, dan para penguasa. Oleh sebab itu, hingga kini, tradisi minum teh menjadi seremonial tersendiri di Jepang .

Pada abad ke-16, pedagang dari Portugis membawa komoditas teh ke Eropa. Masyarakat Eropa rupanya sangat menyukai minuman seduhan ini. Seabad setelahnya, bangsawan Inggris menjadikan tradisi minum teh sebagai ritual berkelas masyarakat papan atas Inggris.

Namun, seiring berjalannya waktu, saat ini, konsumsi teh sudah jadi kebiasaan sehari-hari banyak rumah tangga di seluruh dunia.

Setiap negara memiliki cara unik meracik dan menyuguhkan teh. Oleh sebab itu, terdapat banyak ragam dan jenis teh. Orang-orang juga bereksperimen mencampurkan racikan lain dalam seduhan teh sehingga menghasilkan varian rasa yang berbeda-beda.

Seperti yang dilansir World Tea News, berikut ini beberapa tradisi minum teh di sejumlah negara di dunia.

Jepang

Di Jepang, teh sudah jadi kebutuhan hidup dan bagian penting dari budaya di sana. Meskipun teh di Jepang memiliki banyak ragam, jika kita menyebut kata "teh" tanpa membubuhkan jenis spesifiknya, orang-orang Jepang akan merujuknya sebagai teh hijau.

Seremoni minum teh di Jepang disebut matcha, yang mana terdiri dari suguhan teh hijau kepada sekelompok orang di sebuah rumah teh.

India

India memproduksi dan mengkonsumsi teh lebih banyak daripada negara-negara lain di seluruh dunia. Teh India yang paling populer disebut Chai, lazimnya disajikan di setiap sudut jalan di India, terutama di stasiun kereta, yang mana banyak orang-orang yang berjual beli Chai sepanjang hari.

Teh-teh di India kadang-kadang terasa manis, dicampur susu, dan sedikit pedas.

Thailand

Teh Thailand sangat populer dengan sebutan Thai tea. Aslinya, teh ini terbuat dari daun teh Ceylon yang diseduh dengan air panas dan gula. Kadangkala juga ditambahkan asam-asaman dan pewarna makanan bercorak kuning dan merah.

Sebelum dikonsumsi, Thai tea diberi topping dan susu kental. Sebenarnya, terdapat banyak varian dari Thai tea dan semuanya nikmat diminum di waktu apa apun.

Rusia

Teh sudah menjadi bagian lekat dengan budaya Rusia. Teh tradisional Rusia dikenal dengan teh karavan Rusia. Karena sejarah dan kenikmatannya, teh karavan Rusia disuguhkan dengan dua tahapan.

Pertama, sari teh yang disebut zavarka disiapkan secukupnya dan dipanaskan di panci kecil hingga mendidih. Kedua, sebelum disuguhkan, Anda juga membubuhkan sari zakarva ke dalam gelas dan menuangkan didihan teh tadi. Jadi, kekentalan tehnya tergantung pada selera peminumnya.

Maroko

Teh khas Maroko dikenal dengan teh Tuareg dan Sahrawi. Teh tradisional yang populer di kalangan orang-orang Maroko ini menggunakan daun spermin dan gula sebagai komposisi utamanya.

Resep menyeduhnya adalah dengan menuangkan air panas di gelas yang sebelumnya diisi dengan spermin yang punya daun lebar dan bau tajam. Ketika menyeduh teh ini, orang-orang Maroko juga menyertakan gula secara bersamaan agar tehnya tidak terasa pahit.

Arab

Teh Arab biasanya disajikan kepada tamu sebagai bentuk keramahtamahan. Kendati teh Arab memiliki banyak varian, semuanya disuguhkan panas-panas, serta dicampur dengan tanaman herba.

Teh Sage adalah jenis teh Arab yang biasanya diminum selepas makan dan diolah dari daun sage kering dan madu. Jenis teh arab lainnya kadang menggunakan chamomile, adas manis, timi, dan kapulaga diseduh dengan racikan rumit selalu jadi minuman nikmat di Arab.

Argentina

Tradisi minum teh di Argentina adalah campuran dari budaya lokal dan negara-negara lain. Argentina dikenal dengan daerah yang memproduksi mate, minuman infus kaya kafein yang diolah dari tanaman lokal yerba mate. Minuman infus tradisional ini dicampurkan dengan teh herbal lokal yang populer di kalangan warga Argentina.

Teh Argentina dinikmati dengan cara menyesapnya menggunakan sedotan logam yang disebut bombilla.

Cara penyajian seperti ini berasal dari tradisi asli dan budaya Argentina. Orang-orang di sana meminum teh herbal ini setiap hari karena diyakini memiliki banyak senyawa aktif, anti oksidan, dan zat rendah kolesterol.

Baca juga artikel terkait MINUM TEH atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Yulaika Ramadhani