Menuju konten utama

Total Laba BUMN Sepanjang 2018 Cuma Tumbuh 1 Persen

Sejumlah perusahaan di bawah naungan Kementerian BUMN menorehkan catatan laba Rp2 triliun pada 2018 atau 1 persen.

Total Laba BUMN Sepanjang 2018 Cuma Tumbuh 1 Persen
Menteri BUMN Rini Sumarno menunjukkan aplikasi layanan keuangan elektronik Link Aja di gerai Link Aja dalam ajang BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Minggu (3/3/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/ama.

tirto.id - Total laba perusahaan-perusahaan plat merah di bawah kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2018.

Hingga 31 Desember 2018, total laba BUMN tumbuh di bawah 2 persen, yakni dari Rp186 triliun pada 2017 menjadi Rp188 triliun.

Meski demikian, kementerian yang dipimpin oleh Rini Soemarno itu mengklaim, masih mencatatkan kinerja yang positif.

Hal itu tercermin dari total keseluruhan aset, laba, ekuitas, belanja Modal (Capital Expenditure/Capex) hingga dengan kontribusi kepada APBN.

Total aset BUMN telah menembus angka Rp8.092 triliun, naik Rp882 triliun dari capaian 2017 sebesar Rp7.210 triliun. Sementara capex BUMN ll meningkat sepanjang 2018, yang didominasi oleh sektor infrastruktur, menyentuh angka Rp487 triliun, naik signifikan dibandingkan 2017 sebesar Rp315 triliun.

Kontribusi BUMN terhadap APBN juga meningkat menjadi Rp422 triliun, naik Rp68 triliun dari setoran 2017 sebesar Rp354 triliun.

"Ke depan BUMN harus meningkatkan akselerasi dan kinerjanya. Peran BUMN sebagai agen pembangunan dan agen penciptaan nilai pun harus terus ditingkatkan," kata Rini melalui keterangan resminya, Rabu (6/3/2019).

Besarnya belanja modal sepanjang 2018 memang bisa terlihat dari peningkatan konektivitas di jalur darat, laut, dan udara.

Di darat, sebut Rini, BUMN telah merealisasikan pembangunan dan pengoperasian jalan tol sepanjang 782 km, reaktivasi rel kereta Jawa Barat sepanjang 178,8 km, LRT Palembang serta pembangunan LRT Jabodebek.

Sementara di laut, BUMN telah membangun 27 pelabuhan baru, 100 kapal pendukung tol laut, peningkatan kapasitas peti kemas menjadi 28,8 Teus dan Dwelling Time menjadi 3 hari dari semula 7 hari pada 2014. Adapun untuk menunjang jalur udara, BUMN telah membangun 10 bandar Udara baru.

Di sektor kelistrikan, BUMN juga telah berkontribusi meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97,2 persen dengan kapasitas listrik terpasang sebesar 57.822 megawatt, 53.000 km transmisi, dan 131.000 MVA gardu induk.

Selain itu, klaim Rini BUMN juga telah menyambungkan listrik ke lebih dari 100 ribu keluarga tidak mampu di Jawa Barat. Keluarga tidak mampu tersebut sebelumnya tidak memiliki akses langsung terhadap listrik PLN.

Ada pula penyaluran Rp113,9 triliun kredit usaha rakyat (KUR) bagi 4,3 juta nasabah, dan Rp16,4 triliun kepada 4,2 juta nasabah kredit ultra mikro PNM Mekaar.

Kemudian, lewat program Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang telah tersebar pada 209 lokasi seluruh Indonesia, BUMN telah membina 12.522 pelaku UMKM dan mewadahi produknya dengan aplikasi Blanja.com.

RKB bertujuan untuk menaikan kelas ekonomi pelaku UMKM melalui pembinaan dan pembelajaran bersama.

Terakhir, BUMN juga merealisasikan BBM Satu Harga pada 123 titik lokasi di Papua. Kemudian, merealisasikan program Kewirausahaan Pertanian di 9 Kabupaten di Jawa Barat, serta mendirikan 76 BUMN Shop di desa tertinggal di Sukabumi, Tasikmalaya dan Ciamis.

Baca juga artikel terkait BUMN atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali