Menuju konten utama

Top Skor EPL: Adu Tajam Salah, Mane, Aguero, Vardy, dan Aubameyang

Perburuan sepatu emas Premier League musim ini setidaknya masih melibatkan lima orang pemain: Mohamed Salah, Sadio Mane, Sergio Aguero, Pierre Emerick Aubameyang, dan Jamie Vardy.

Top Skor EPL: Adu Tajam Salah, Mane, Aguero, Vardy, dan Aubameyang
Mohamed Salah memainkan bola selama pemanasan untuk pertandingan sepak bola Final Liga Champions antara Real Madrid dan Liverpool di Stadion Olimpiyskiy di Kiev, Ukraina, Sabtu, 26 Mei 2018. (AP Photo / Darko Vojinovic)

tirto.id - Premier League musim 2018-2019 tinggal menyisakan dua pekan lagi. Hampir segala persoalan tentang “siapa yang terbaik” sudah terlihat jelas di depan mata: Raheem Sterling menjadi pemain muda terbaik dan Virgil van Dijk juga baru saja dinobatkan sebagai pemain terbaik di Premier League. Sementara itu, barangkali hingga pekan terakhir, Manchester City dan Liverpool akan terus bersaing untuk finis di posisi paling depan.

Namun, menyoal siapa yang bakalan menjadi pencetak gol terbanyak, persaingannya ternyata masih sulit untuk dipredikisi, karena setidaknya masih melibatkan lima orang pemain: Mohamed Salah (21 gol), Serigo Aguero (20 gol), Sadio Mane (20 gol), Pierre Emerick Aubameyang (19 gol), serta Jamie Vardy (18 gol).

Lantas, di antara lima pemain tersebut, siapa yang berpeluang besar meraih sepatu emas musim ini?

Persaingan Salah dan Mane

"Saya tidak mencetak gol untuk beberapa pertandingan, padahal ada pemain [penyerang] yang jumlah golnya tidak beda jauh dengan saya, tetapi selalu dipuji seperti punya karier terbaik sepanjang hidupnya."

Mohamed Salah berkata agak ketus setelah Liverpool menang 2-1 atas Tottenham Hotspur pada 31 Maret 2019. Penyebabnya, sudah lebih dari sebulan ia tidak mencetak gol untuk Liverpool. Total, ia bahkan gagal mencetak gol untuk timnya tersebut dalam 6 pertandingan secara berturut-turut.

Meski begitu, kritikan untuk pemain asal Mesir tersebut kemudian luntur seiring mulai nyetelnya taktik baru Juergen Klopp. Setelah mencetak satu gol ke gawang Southampton pada awal April 2019, Salah lantas mencetak empat gol tambahan dan dua di antaranya tercipta ke gawang Huddersfield pada akhir pekan lalu.

Dengan tambahan gol-gol tersebut, Salah kini sudah mencetak 21 gol, menjadi top skorer sementara di Premier League. Mengingat penampilan Liverpool yang sedang bagus-bagusnya, ia pun berpeluang besar untuk meraih gelar sepatu emas yang ia dapatkan pada musim lalu. Terlebih, di antara para pesaingnya, Salah mempunyai catatan paling impresif.

Hampir selalu tampil sebagai penyerang utama Liverpool pada musim ini, Salah berhasil melakukan 99 kali percobaan tembakan ke arah gawang, terbanyak di antara para pesaingnya untuk meraih sepatu emas. Dari 99 tembakan itu, 62 di antaranya bahkan mengarah tepat sasaran. Itu artinya, tembakan tepat sasaran yang dilakukan Salah mampu mencapai 63%.

Lantas, bandingkan dengan para pesaingnya: persentase tembakan tepat sasaran Mane hanya mencapai 53%, Aguero 48%, Aubameyang 56%, dan Vady hanya mencapai 57%.

Yang menarik, salah satu pesaing kuat Salah untuk mempertahankan gelar sepatu emas ialah Sadio Mane. Tak banyak diperhitungkan, Mane tiba-tiba muncul dengan cara yang kelewat ajaib: dari 19 Januari 2019 hingga 17 Maret 2019, saat Salah hanya mampu mencetak 3 gol, Mane mampu mencetak 10 gol timnya di semua kompetisi. Terakhir, seakan tak mau kalah dari Salah, Mane juga mampu mencetak dua gol ke gawang Huddresfield.

Bagi Liverpool, persaingan kedua pemain tersebut tentu bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi persaingan mereka untuk menjadi pencetak gol terbanyak jelas bisa membantu Liverpool untuk memburu gelar liga. Namun, jika mereka kemudian mengesampingkan kepentingan tim, dengan bermain egois misalnya, Liverpool tentu bisa menjadi tumbal.

Aguero Tidak Boleh Diremehkan

Manchester City akhir-akhir ini memang sedang agak kesulitan dalam membobol gawang lawan. Dalam tiga pertandingan terakhir di liga, menghadapi Tottenham Hotspur, Manchester United, serta Burnley, anak asuh Pep Guardiola tersebut bahkan hanya mampu mencetak empat gol.

Rinciannya: The Citizens mencetak satu gol ke gawang Spurs dan Burnley, dan dua gol ke gawang Manchester United. Meski begitu, melempar nama Kun Augero, bomber City, dari daftar kandidat kuat top skorer Premier League musim jelas tidak boleh dilakukan.

Aguero, yang sudah mencetak 20 gol di Premier League, memang hanya mampu mencetak dua gol dalam lima pertandingan terakhir City di liga. Namun, ia adalah tipe penyerang yang tiba-tiba dapat mencetak banyak gol hanya dalam dua-tiga pertandingan. Saat hitung-hitungan dan intuisi penyerang asal Argentina itu tepat, ia barangkali menjadi satu-satunya penyerang di Premier League yang paling susah untuk dihentikan.

Apa yang dilakukan Aguero pada akhir Januari hingga awal Februari 2019 lantas bisa menjadi contoh. Hanya menjalani empat pertandingan, melawan Newcastle, Arsenal, Everton, dan Chelsea, ia berhasil mencetak tujuh gol. Tak main-main, enam dari tujuh gol yang dicetak Aguero tersebut hanya terjadi dalam dua pertandingan, yakni melalui hattrick ke gawang Arsenal serta Chelsea.

Mengingat City hanya akan bertanding melawan Leicester dan Brighton dalam pertandingan sisa Premier League, maka Aguero, yang sudah yang sudah mencatatkan 11 hattrick di Premier League, bukan tidak mungkin akan kembali membuka keran golnya untuk menyalip posisi Mohamed Salah sebagai pencetak gol terbanyak di Premier League pada musim ini.

Apakah Aguero bisa kembali mencetak hattrick sebelum menutup musim 2018-2019? Mungkin. Setidaknya, Alan Shearer, mantan penyerang terbaik di Premier League, pernah memberikan sebuah garansi.

“Hanya masalah waktu sebelum ia [Aguero] bisa mendapatkan hattrick nomor 12, 13, dan 14 di Premier League,” tutur Shearer.

Vardy Bisa Membikin Kejutan, Aubameyang Sulit

Saat Brendan Rodgers didaulat menjadi pelatih Leicester City pada Februari 2019, ia hanya memikirkan satu cara untuk mengangkat performa Leicester, yakni memaksimalkan kemampuan Jamei Vady, penyerang Leicester. Ia lantas mengatur taktik sedemikan rupa dan hasilnya ternyata mujarab: Vardy nyaris tak pernah berhenti mencetak gol dan Leicester terus mengalami perkembangan signifikan.

“Bagaimana cara kami untuk melayaninya, dengan memberikan bola sesuai dengan keinginannya, membuat dia [Vardy] tampak lebih baik. Dia masih memiliki kaki yang luar biasa. Dia adalah ancaman, dia dapat mengintimidasi back-four lawan sendirian. Dia adalah orang yang menyenangkan untuk diajaka bekerja sama,” tutur Rodgers.

Sejak kedatangan Rodgers, Vardy sudah mencetak 9 gol dalam 8 pertandingan, menjadi salah satu penyerang paling ganas di Premier League dalam periode tersebut. Dengan tambahan gol tesebut, ia kini sudah mencetak 18 gol di Premier League, hanya tertinggal 3 gol dari Mohamed Salah yang sementara menjadi top skorer sementara. Dan dalam dua pertandingan sisa, meski Leicester harus bertanding melawan Manchester City dan Chelsea, Vardy jelas mempunyai peluang besar untuk menambah pundi-pundi golnya.

Di atas kertas, kualitas City dan Chelsea memang berada di atas Leicester. Namun, cara mereka bertahan barangkali bisa menjadi santapan empuk bagi Vardy: Chelsea dan City gemar memainkan garis pertahanan tinggi. Setidaknya gol pertama Vardy ke gawang Arsenal akhir pekan lalu bisa menjadi bukti mengapa Vardy menyukai tim yang bertahan dengan cara seperti itu.

Gol itu berawal dari tendangan bebas yang dilakukan oleh Kasper Schmeichel, kiper Leicester. Kasper mengarahkan bola ke belakang garis pertahanan Arsenal yang naik ke depan. Vardy menang adu cepat dengan para pemain belakang Arsenal. Setelah sontekannya sempat membentur tiang, ia berhasil memperdaya Bern Leno, kiper Arsenal, dengan memanfaatkan bola rebound.

Lantas, bagaimana dengan peluang Pierre Emerick Aubameyang?

Di antara para kandidat peraih sepatu emas Premier League musim ini, Aubameyang merupakan satu-satunya kandidat yang berada dalam kondisi kurang ideal. Selain menjadi bagian rotasi Unai Emery di lini depan, ia juga hanya mampu mencetak dua gol dalam lima pertandingan terakhir Arsenal di liga.

Selain itu, kondisi Arsenal belakangan ini juga sedang berantakan. Dalam tiga pertandingan terakhir mereka di Premier League, melawan Crystal Palace, Wolves, serta Leicester City, Arsenal selalu kalah. Maka, meski Arsenal hanya akan bertanding melawan Brighton serta Burnley dalam dua laga sisa, mereka belum tentu bisa menang apalagi bisa pesta gol ke gawang kedua tim tersebut.

Bagaimana pun, untuk mencetak gol tambahan, Aubameyang butuh suplai bola menyenangkan dari rekan-rekannya, bukan sebuah pertahanan buruk dari timnya yang hanya bisa membuat mantan penyerang Dortmund itu geleng-geleng kepala di lini depan.

Baca juga artikel terkait PREMIER LEAGUE atau tulisan lainnya dari Renalto Setiawan

tirto.id - Olahraga
Penulis: Renalto Setiawan
Editor: Abdul Aziz