Menuju konten utama

Tol Trans Jawa Banjir, Politikus Gerindra Sindir Seperti Tol Laut

Ketua DPP Partai Gerindra, Nizar Zahro menyindir banjirnya ruas tol yang masuk dalam Tol Trans Jawa itu seperti tol laut yang akan direncanakan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo.

Tol Trans Jawa Banjir, Politikus Gerindra Sindir Seperti Tol Laut
Susasana jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi-Kertosono pada KM 603-604 yang terendam banjir di Desa Glonggong, Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (7/3/2019). ANTARA FOTO/Siswowidodo.

tirto.id - Akses Tol Ngawi-Kertosono arah Jakarta sempat terputus akibat banjir yang menggenang, kemarin. Banjir ini diakibatkan meluapnya Sungai Jeroan yang membuat tergenangnya ruas tol dari Km 603 - Km 604 selama 24 jam lebih sehingga harus dilakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan jalur maupun pemberlakuan sistem alias contra-flow.

Ketua DPP Partai Gerindra, Nizar Zahro menyindir banjirnya ruas tol yang masuk dalam Tol Trans Jawa itu bagaikan tol laut yang akan direncanakan pembangunannya oleh Presiden Joko Widodo.

Nizar menyinggung soal Jokowi yang memilih menyelesaikan Tol Trans Jawa ketimbang mewujudkan pembangunan Tol Laut dari Aceh hingga Papua.

"Alih-alih mewujudkan tol laut, Jokowi lebih tertarik meneruskan pembangunan Tol Trans Jawa yang desainnya sudah ada. Para presiden terdahulu telah memulainya dan menyiapkan desainnya. Jokowi hanya meneruskan saja," jelas Nizar kepada reporter Tirto, Jumat (8/3/2019).

Konstruksi yang lemah pada Tol Trans Jawa inilah, menurut Nizar, justru bisa mewujudkan rasa ingin tahu publik tentang bentuk dari tol laut yang dijanjikan Jokowi. Banjir yang menggenangi sebagian ruas Tol Trans Jawa, kata Nizar, bagaikan Tol Laut yang telah dijanjikan Jokowi.

"Meskipun memilih membangun tol Trans Jawa, namun secara tidak sengaja juga terbangun 'tol laut'. Ya, tol Trans Jawa kebanjiran sehingga tak ubahnya mirip menjadi tol laut. Pengerjaan yang grusa-grusu telah mengantarkan terwujudnya 'tol laut'," sindir Nizar.

Menurut Nizar publik dibuat kecewa karena hingga akan berakhirnya pemerintahan Jokowi bentuk tol laut yang dijanjikan Jokowi juga belum terwujud.

"Bisa dikatakan ide tol laut telah gagal total. Konsep Jokowi tidak didukung oleh perencanaan yang matang. Nasib tol laut tak ubahnya seperti proyek mobil Esemka. Hanya dijadikan dagangan kampanye," jelas Nizar.

Sebelumnya, akibat adanya genangan air dari luapan sungai Jeroan, jalur Tol Caruban-Madiun dari Km 603+600 - Km 604+000 sempat terputus selama 24 Jam lebih sehingga harus dilakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan jalur maupun pemberlakuan sistem contra flow.

Baca juga artikel terkait BANJIR MADIUN atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri