Menuju konten utama

TokoTalk Bagi THR Rp20 Juta Guna Memperkuat UMKM

TokoTalk membuat program #THRBuatModalBisnis untuk membantu para wirausahawan mengembangkan bisnisnya.

TokoTalk Bagi THR Rp20 Juta Guna Memperkuat UMKM
Ilustrasi Berjualan Secara Online. foto/Istockphoto

tirto.id - Selalu ada anomali untuk setiap hal. Dalam kasus ekonomi, anomali itu adalah ekonomi digital.

Ketika pandemi merebak awal 2020, banyak bisnis berguguran. Nyaris semua sektor mengalami kesulitan besar. Dampaknya tak main-main. BBC menyebut ekonomi global menyusut 4,4 persen. Kondisi paceklik karena pandemi ini disebut-sebut sebagai yang terburuk sejak era Depresi Besar tahun 1930-an.

Di Indonesia, ekonomi mengalami kontraksi sebesar 5,32 persen di kuartal II-2020. Ini adalah catatan terburuk sejak krisis 1999. Saat itu, kontraksi ekonomi Indonesia di kuartal I-1999 adalah 6,13 persen. Banyak perusahaan gulung tikar, membuat jumlah pengangguran bertambah sekitar 2,6 juta orang.

Namun di tengah musim kemarau panjang bagi ekonomi ini, ekonomi digital malah melesat cepat. Dalam laporan e-Conomy SEA 2020: At Full Velocity: Resilient and Racing Ahead yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, total ekonomi digital diprediksi akan mencapai 44 miliar dolar pada 2020, dan tumbuh hingga 124 miliar pada 2025 kelak.

Itu artinya, masa depan ekonomi digital di Indonesia tampak amat cerah, apalagi sektor e-commerce. Laporan e-Conomy SEA 2020 juga menyebut bahwa angka e-commerce di Indonesia melesat 54 persen dari 21 miliar dolar pada 2019, menjadi 32 miliar pada 2020.

Jika melongok survei Statistik E- Commerce 2020 yang dirilis Badan Pusat Statistik, lebih dari setengah pedagang elektronik (65,14 persen) berjualan online melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter. Sedangkan 25,72 berjualan di marketplace/platform digital, dan hanya 4,9 persen yang punya website.

Memang berdagang lewat media sosial tampak lebih mudah, karena semua sudah tersedia. Pedagang hanya perlu mendaftar, lalu mengunggah katalog. Sedangkan website sering kali tampak lebih ribet. Padahal tidak melulu demikian. Ada banyak perusahaan yang menyediakan jasa pembuatan website untuk e-commerce, termasuk yang bisa digunakan gratis. Apalagi, mempunyai website sendiri membuat produk atau merek itu tampak lebih bonafide.

Salah satu perusahaan itu adalah TokoTalk, sebuah website builder untuk e-commerce. TokoTalk didukung oleh Codebrick, perusahaan teknologi asal Korea Selatan. Sejak berdiri pada April 2018, TokoTalk berhasil meraih jumlah pengguna rata-rata 33 persen per bulan.

Gratis dan Mudah Memulai Usaha

Sebagai website builder, TokoTalk menghadirkan layanan pembuatan website jualan. Ia tidak menumpang ke pihak ketiga, melainkan membuat platform sendiri yang bisa dipersonalisasi sesuai selera pengguna.

TokoTalk punya keunggulan ketimbang membangun website sendiri. Situs ini sudah menyediakan semua keperluan yang dicari oleh pengguna. Tak perlu paham coding untuk bisa bikin website, dan tak perlu pusing dengan segala fitur rumit. Semua sudah ada di TokoTalk.

Yang lebih menarik lagi: layanan TokoTalk dapat digunakan secara gratis. Namun, kalau kamu mau lebih mengembangkan toko, ada fitur-fitur premium yang bisa diakses dengan memilih langganan berbayar.Perkembangan pesat TokoTalk membuat beberapa investor tertarik menanam pendanaan. Pada April 2019, perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat, Altos Ventures, melakukan pendanaan untuk TokoTalk sebesar 3,2 juta dolar AS. Dana ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan produk, terutama untuk kebutuhan keamanan dan fungsi pemasaran.

Infografik Advertorial TokoTalk

Infografik Advertorial TokoTalk. tirto.id/Mojo

Terbaru, TokoTalk membuat program #THRBuatModalBisnis untuk membantu para wirausahawan mengembangkan bisnisnya. Ini adalah program TokoTalk untuk mendukung UMKM atau para pengusaha pemula yang sedang memulai mengembangkan bisnisnya.

Program tersebut juga berupaya memberi jawaban terhadap masalah yang berlaku pada banyak pedagang online. Dalam survei BPS, kendala yang dialami oleh 33,76 persen pedagang online adalah kurangnya permodalan. TokoTalk berusaha mengakomodasi problem ini dengan menyediakan akses ke permodalan. Sedangkan untuk pemasaran, tentu saja, kamu bisa membuat website jualanmu di TokoTalk, gratis.

“Ramadan tahun ini terasa berbeda karena kita masih dilanda pandemi tetapi semakin banyak pelaku bisnis online yang bermunculan. TokoTalk pun ingin mendukung pebisnis lokal/UMKM untuk bisa mengembangkan usaha mereka dengan mengoptimalkan teknologi digital, dimulai dari memiliki website sendiri sehingga mereka bisa menjangkau konsumen secara lebih luas dengan fitur-fitur yang ada di TokoTalk sehingga TokoTalk mengadakan program THR,” ujar Evan Januli, Head of Marketing Codebrick Indonesia.

Bagi para pemenang, TokoTalk akan memberikan modal bisnis hingga Rp20 juta untuk 3 orang. Periode program ini berlangsung dari 5 April hingga 3 Mei 2021. Caranya sangat mudah. Kamu cukup membuat website toko online di TokoTalk, lengkapi data diri di tokotalk.info/THR20JT , dan aktif berjualan serta tingkatkan omzet hingga 3 Mei 2021.

Program ini tentu harus didukung, mengingat UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia. Laporan dari Kementerian Koperasi dan UKM (2018) menyebut bahwa UMKM berjumlah 64,2 juta unit, atau 99,9 persen dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia. Gabungan UMKM ini menyerap 97 persen tenaga kerja nasional.

Jadi tunggu apa lagi, segera daftarkan usaha kamu secara gratis di TokoTalk, dapatkan #THRBuatModalBisnis, dan bergabunglah dengan ratusan ribu pengguna lain untuk menikmati segala kecanggihan teknologi chatbot ala TokoTalk!

(JEDA)

Penulis: Tim Media Servis