Menuju konten utama

TNI Prediksi Akan Ada Serangan ke KPU & Bawaslu Usai Rekapitulasi

Selain memprediksi akan ada unjuk rasa bahkan penyerangan kantor KPU dan Bawaslu, TNI juga memprediksi akan ada peningkatan penyebaran berita hoaks atau bohong yang terjadi di media sosial.

TNI Prediksi Akan Ada Serangan ke KPU & Bawaslu Usai Rekapitulasi
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id -

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya telah memprediksi akan ada pihak yang tidak menerima hasil rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 22 Mei nanti.

Hal tersebut ia sampaikan saat rapat kerja bersama DPD RI tentang evaluasi dukungan pengamanan Pemilu 2019.

"Setelah pelaksanaan pemilu serentak, kami prediksi dapat muncul keberatan terhadap hasil penetapan oleh KPU, dan hal ini dilihat dari indikasi perkembangan ketidakpuasan atas proses yang sedang berjalan," kata Hadi saat memaparkan hasil evaluasi di Gedung Nusantara V, Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/5/2019).

Sehingga dirinya telah mendeteksi, akan ada sebuah gerakan massa yang akan melakukan penyerangan ke kantor KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Mengutarakan terjadinya kecurangan walaupun pihak penyelenggara pemilu mengatakan tidak terjadi. Akibat dari keberatan tersebut dapat terjadi aksi melaksanakan unjuk rasa bahkan penyerangan kantor-kantor penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu dan lain sebagainya yang kami prediksi," ucap Hadi.

Kemudian, dirinya juga memprediksi akan ada peningkatan penyebaran berita hoaks atau bohong yang terjadi di media sosial.

Maka dari itu, Hadi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.

"Bagian masyarakat kita memiliki sifat yang mudah terprovokasi dan mudah berubah menjadi amuk. Sebab, ini yang dimanfaatkan dalam aktor tersebut untuk berbagai kemungkinan perkembangan situasi tersebut," ucapnya.

Oleh karena itu, Hadi menerangkan TNI telah mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Seperti akan mengantisipasi adanya penyerangan kantor KPU, Bawaslu dan juga penyebaran berita hoaks.

"Antara lain melaksanakan pengumpulan data, dan pernyataan terkait adanya kerawanan dan konflik, maupun indikasi penggerak massa di masing-masing wilayah," terangnya.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari