Menuju konten utama

TNI Luncurkan Kapal Selam Pesanannya di Korsel

Kapal selam kedua pesanan TNI AL telah resmi diluncurkan di Korea Selatan. Tigakapal selam baru kelas Changbogo itu telah dipesan Indonesia dari pemerintah Korea Selatan.

TNI Luncurkan Kapal Selam Pesanannya di Korsel
(ilustrasi) Kapal selam KD Tar (Scorpene) dari Angkatan Laut Malaysia dalam The Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition di Langkawi Malaysia. {Foto/Shuttestock]

tirto.id - Kapal kedua dari tiga kapal selam yang dipesan TNI AL resmi diluncurkan dari galangan kapal DSME, Okpo, Pulau Geoje, Korea Selatan, Senin (24/10/2016). Peluncuran kapal selam dengan mesin propulsi diesel elektrik DSME-209 (H7713) ini ditandai dengan pemotongan tali oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Laksamana Madya TNI Widodo, didampingi Wakil Kepala Staf TNI AL, Laksamana Madya TNI Arie H Sembiring.

“Pada peluncuran kapal selam kedua itu, dilakukan juga pemotongan tali oleh Widodo, dilanjutkan penandatanganan berita acara oleh Komandan Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Selam, Laksamana Pertama TNI Iwan Isnurwanto, dan Project Manager Indonesian Submarine,” papar Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, dalam keterangan tertulisnya.

Sebagaimana diberitakan Antara, sebelumnya kapal selam diesel elektrik DSME-209 (Proyek H.7712) yang pertama telah diluncurkan pada 24 Maret lalu di tempat yang sama dan dihadiri Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, dan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi.

Tiga kapal selam baru kelas Changbogo telah dipesan Indonesia dari pemerintah Korea Selatan dengan proses alih teknologi yaitu dari galangan kapal Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). Dua kapal pertama dibangun keseluruhan di DSME, sedangkan kapal selam ketiga akan diselesaikan di PT PAL.

Untuk kapal selam ketiga, pemotongan metal lunas kapal telah dilakukan Mei lalu di galangan kapal DSME, yang kemudian akan dikirim ke Indonesia pada Desember 2016 untuk dikerjakan tenaga ahli Indonesia di galangan PT PAL, Surabaya dengan cara penggabungan bagian per bagian.

Antara melaporkan, pengadaan kapal perang ini merupakan prioritas dalam revisi Minimum Essential Force II 2015-2019 TNI AL.”Langkah tersebut diambil untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem persenjataan [alutsista] guna mendukung visi World Class Navy,” dijelaskan dalam revisi tersebut.

Pada masa Orde Lama, kekuatan TNI AL pernah menjadi yang paling kuat di Asia. Selain memiliki kapal penjelajah terbesar di belahan Bumi selatan saat itu, KRI Irian, TNI AL juga memiliki 12 kapal selam kelas Whiskey buatan Rusia, yang seluruhnya dalam status operasional penuh.

Baca juga artikel terkait KAPAL atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari