Menuju konten utama

TKN Sebut Sejumlah Kejanggalan Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi 62 %

TKN menyebut perhitungan suara internal BPN di Lampung dan Jakarta baru dari sebagian TPS.

TKN Sebut Sejumlah Kejanggalan Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi 62 %
Petugas KPPS melakukan penghitungan suara Pilpres di TPS 002 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (17/4/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.

tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) menemukan kejanggalan kemenangan dari paslon 02, Prabowo-Sandiaga yang mengklaim memperoleh suara sebesar 62 persen.

Wakil Direktur Direktorat Saksi TKN, Lukman Edi mengeklaim telah mengupas data dan menganalisis hasil quick count internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) tersebut.

Berdasarkan hasil penelusurannya, TKN menemukan kejanggalan perolehan suara di dua provinsi yakni DKI Jakarta dan Lampung.

"Di Provinsi Lampung, entri data kami sudah 50 persen. Bahwa angka kami 57,6 persen di Lampung. [Sedangkan] Prabowo-Sandi 42,33 persen. Sama dengan quick count Charta Politica, LSI Denny JA dan SMRC di Lampung," ujarnya saat berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (21/4/2019).

Berdasarkan hasil quick count ketiga lembaga survei tersebut di Lampung memperlihatkan Charta Politica paslon 01, Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebesar 57,93 persen, SMRC 57,75 persen, dan LSI Denny JA 58,1 persen.

"Kami kupas yang klaim 62 persen. Di sana ternyata kami [Jokowi-Ma'ruf] dibuat 40,91 persen, menang 02 [Prabowo-Sandi] 59,09 persen. Ternyata setelah kami lihat, bohong dia, hanya memasukkan 30 TPS aja di Lampung," terangnya.

Sementara, di DKI Jakarta ditemukan hal yang serupa. Lukman mengatakan data TKN hampir 40 persen yang masuk. Dan hasilnya hampir sama dengan real count KPU dan quick count lembaga survei.

Berdasarkan hasil perolehan TKN di Jakarta yakni sebesar 55,4 persen. Sementara real count KPU sebanyak 54,2 persen. Sedangkan dari lembaga survei Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara sebesar 51,74 persen dan 51,9 persen.

"Sementara pihak sebelah [kubu Prabowo-Sandi], menyatakan menang di Jakarta. Setelah kami lihat, hanya 300 TPS dimasukkan. Sekali lagi ini kebohongan kedua," pungkasnya.

Oleh karena itu, Lukman mengatakan pihaknya akan setiap hari mengeluarkan hasil perolehan perhitungan sementara agar mampu membongkar kebohongan-kebohongan lainnya dari kubu 02.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Irwan Syambudi