Menuju konten utama

Tips Ramadan 2019: Panduan Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Tips berpuasa bagi ibu hamil dan menyusui selama Ramadan

Tips Ramadan 2019: Panduan Berpuasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Ilustrasi Ibu hamil. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Perempuan hamil dan ibu menyusui diperbolehkan berpuasa, selama tidak mengalami masalah baik itu pada kesehatannya maupun janinnya.

Secara fiqih, ibu hamil dan menyusui adalah satu di antara beberapa pihak yang tidak diwajibkan berpuasa Ramadan. Sebagai gantinya, puasa harus ditukar di bulan lainnya dan/atau diganti dengan membayar fidyah.

Dokter Riyan Hari Kurniawan, SpOG menyarankan tidak berpuasa bagi perempuan hamil yang usia kandungan baru menginjak trimester pertama, pastikan ibu hamil tak mengalami masalah semisal mual, muntah, lemah, dan pusing.

Bila usia kehamilan berada di trimester kedua, idealnya bobot badan ibu hamil naik 0,5 kilogram per minggunya dan tak mengalami keluhan apapun.

"Kalau sudah memasuki trimester tiga, janin terus menyempurnakan pertumbuhan organnya, ibu hamil harus memastikan asupan [makanan] dari segi jumlah dan kelengkapannya," kata Riyan sebagaimana dilansir Antara.

Selanjutnya, bila usia kehamilan berada di trimester kedua, pastikan bahwa bobot badan ibu hamil harus dalam kenaikan yang ideal, yakni 0,5 kilogram per minggunya. Tak ketinggalan dan yang paling mendasar: sang ibu tak mengalami keluhan apapun. Untuk trimester terakhir atau yang ketiga, ibu hamil biasanya tidak melaksanakan puasa untuk memberi nutrisi yang maksimal kepada janinnya.

"Kalau sudah memasuki trimester tiga, janin terus menyempurnakan pertumbuhan organnya, ibu hamil harus memastikan asupan [makanan] dari segi jumlah dan kelengkapannya," kata Riyan.

Alasan mengapa ibu hamil perlu memeriksakan kesehatannya secara terperinci adalah agar bisa dipastikan bahwa yang bersangkutan tak menderita diabetes melitus. Dokter Efendi Rimba dari Klinik Graha Citra Husada menegaskan bahwa ibu hamil yang menderita diabetes melitus tipe 1 dianjurkan untuk tak berpuasa sebab risikonya sangat tinggi.

Apa saja yang perlu dimakan dan diminum oleh ibu hamil selama puasa?

Riyan mengatakan ibu hamil membutuhkan 2.500 kkal yang terdiri atas 50 persen karbohidrat, 30 persen protein, dan 20 persen lemak. Karbohidrat bisa berasal dari nasi, jagung, umbi-umbian. Protein terutama hewani bisa didapat dari ikan, telur, daging, nabati seperti tempe dan tahu. Sisanya, 20 persen lemak, bisa didapat dari kacang-kacangan.

Tips berpuasa bagi ibu hamil:

- Jangan melupakan asupan vitamin yang berarti konsumsi buah secara berkecukupan.

- Mengkonsumsi juga asupan folat yang bisa didapat dari sayur-sayuran hijau, dan kacang-kacangan, kalsium yang bisa didapat dari produk ikan-ikanan dan susu, serta zat besi yang bisa didapat banyak dari konsumsi daging-dagingan hewan darat juga sayur-sayuran.

- Minum air sebanyak dua liter saat berbuka maupun sahur.

- Minum minuman hangat dan tak terlalu manis.

- Mengkonsumsi karbohidrat simpleks seperti terdapat pada kolak atau kurma.

- Mengonsumsi segelas susu saat sahur.

Asupan yang sama bisa diterapkan untuk ibu yang sedang dalam proses menyusui.

Baby Center UK telah mengonfirmasi bahwa menyusui selama puasa itu tak berbahaya bagi si ibu maupun sang bayi. Cukup memperhatikan asupan cairan agar tak dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi antara lain merasa sangat haus, kencing berwarna gelap, pusing dan sakit kepala, lemas fisik, dan keringnya mulut dan bibir.

Baby Center UK kemudian menyarankan untuk memenuhi dapur dan kulkas dengan bahan makanan segar maupun siap konsumsi agar bisa dijangkau ibu menyusui sepanjang malam.

Penting juga untuk menjaga tubuh dalam suhu yang nyaman (tak terlalu dingin atau panas). Pastikan selalu makan sahur dengan asupan nutrisi seimbang, dan jika perlu bantu dengan suplemen 10 mcg vitamin D per hari untuk ASI berkualitas bagi ibu menyusui.

Baca juga artikel terkait RAMADAN 2019 atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH