Menuju konten utama

Tips Menyusui Bayi dengan Puting Datar atau Flat Nipple

Berikut ini adalah tips menyusui bayi bagi ibu yang memiliki kondisi puting datar atau flat nipple. 

Tips Menyusui Bayi dengan Puting Datar atau Flat Nipple
Ilustrasi Ibu menyusui anak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Payudara merupakan salah satu bagian tubuh wanita yang paling penting dan salah satu bagian pentingnya adalah puting.

Beberapa wanita memiliki masalah tentang puting payudara mereka. Biasanya hal ini terjadi pada wanita hamil.

Memiliki payudara dengan puting datar tentu menyulitkan jika nantinya tidak dapat menyusui bayinya.

Payudara dengan puting datar sebenarnya dapat menyusui. Hal ini tergantung pada bayi yang memiliki mulut besar untuk menstimulasi atau mendorong kelenjar susu di belakang puting.

Namun, beberapa kasus juga bayi merasa kesulitan dalam menyusui dengan puting datar. Kesulitan potensial menurut Breastfeeding Support meliputi:

Cara bayi mengenali puting

Cara bayi menempel pada payudara sering disebut dengan penguncian. Puting yang menonjol lebih mudah bagi bayi untuk menemukan dan menangkap dan memandu kait bayi. Namun, puting susu yang pendek dan rata mungkin cukup sulit ditemukan dan dipahami bayi, terutama pada awalnya ketika bayi sedang belajar menyusui.

Timing mengisap

Stimulus puting susu yang dalam di mulut bayi memicu refleks mengisap dengan membelai langit-langit mulut bayi.

Menghadapi puting susu yang lembut dan rata, bayi mungkin merasa bingung dan tidak fokus.

Beberapa orang tua mungkin memperhatikan bahwa bayi akan mengisap dengan kuat pada jari, dot atau botol susu, tetapi terlihat apatis, tidak tertarik atau frustrasi oleh payudara.

Ini mungkin karena putingnya tidak elastis atau tidak cukup menonjol untuk dikenali oleh bayi.

Ketika ini terjadi, bayi tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya. Bayi itu mungkin bolak-balik dan tampak tidak mampu "menemukan" puting susu, menarik diri dan menangis.

Pembentukan puting akibat jaringan payudara

Jika jaringan payudara sangat keras dan bukannya lunak dan melar, bayi mungkin akan kesulitan untuk membentuk payudara menjadi bentuk dot untuk menyusu dan tetap terkunci.

Jika bayi prematur, memiliki tonus otot rendah (floppy) atau memiliki tonus otot tinggi, mulut kecil, kait yang buruk atau fungsi lidah yang buruk seperti memiliki ikatan lidah, itu dapat menambah kesulitannya.

Efek sesudahnya dari obat-obatan atau trauma kelahiran juga bisa menjadi penyebab kesulitan menempel.

Seperti yang dilansir oleh Asosiasi Ibu Menyususi Indonesia (AIMI) bentuk puting itu tidak menentukan apakah bisa atau tidak untuk menyusui, karena pelekatan yang benar pada proses menyusui adalah bukan mengisap puting tetapi memerah pabrik ASI yang terdapat di sekitar areola.

Yang harus diingat pada posisi pelekatan yang benar saat menyusui adalah sebagai berikut.

- CHIN: pastikan bahwa dagu bayi menempel pada payudara ibu

- AREOLA: pastikan bahwa yang masuk kedalam mulut bayi adalah puting dan sebagian besar areola, bukan puting saja, dan areola yang berada di bagian bawah mulut bayi lebih sedikit dibandingkan dengan areola yang berada diatas mulut bayi

- LIPS: pastikan bahwa baik bibir atas maupun bibir bawah bayi terputar keluar (memble) dan tidak terlipat kedalam ataupun berbentuk monyong

- MOUTH: pastikan bahwa mulut bayi terbuka lebar dan menempelkan pada payudara ibu.

Baca juga artikel terkait TIPS MENYUSUI BAYI DENGAN PUTING DATANG atau tulisan lainnya dari Versatile Holiday Lado

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Versatile Holiday Lado
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Yandri Daniel Damaledo