Menuju konten utama

Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Lansia

Ketahui apa pentingnya menjaga kesehatan mental kaum lanjut usia atau lansia dan tips melakukannya. 

Tips Menjaga Kesehatan Mental Bagi Lansia
Ilustrasi lansia. foto/istockphoto

tirto.id - Mental perlu dijaga dengan baik sebagaimana seseorang menjaga kesehatan fisiknya. Kesehatan mental yang baik akan membuat seseorang merasa tentram dan tenang.

Hal inilah yang menjadikannya mudah menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai keadaanya termasuk keberadaan orang lain.

Orang menjadi lebih bersemangat saat mentalnya sehat. Potensi dan kemampuan yang dimiliki dapat disalurkan secara maksimal untuk menghadapi tantangan hidup.

Seseorang juga makin mudah membangun hubungan positif dengan orang lain. Sebaliknya, saat mental bermasalah, segala hal dapat terpengaruh. Mental yang buruk memengaruhi suasana hati dan emosi.

Prestasi, interaksi dengan orang lain, sampai pola makan teratur dapat mengarah ke sisi negatif.

Oleh sebab itu, kesehatan tidak memilah antara fisik dan mental. Keduanya berjalan beriringan dan perlu saling dijaga kebaikannya.

Termasuk bagi orang lanjut usia (lansia), mereka perlu mendapat perhatian pula dalam urusan kesehatan mental karena umumnya mulai "tersisih" dalam kehidupan.

Perubahan pada lansia

Seseorang yang mendapat kesempatan memiliki usia panjang, akan menua. Di saat itulah kondisi fisik dan mentalnya tidak lagi sebugar waktu muda. Banyak perubahan yang dirasakannya.

Mengutip laman Dinas Sosial Provinsi Bangka Belitung, lansia akan mengalami kemunduran dalam fisik, sosial, dan psikologi.

Semua itu berlangsung secara bertahap dan memengaruhi kesehatan secara umum. Lalu, masalah psikologi yang kerap dialami mereka salah satunya yaitu demensia atau kepikunan.

Produktivitas lansia juga ikut menurun seiring dengan penyakit degeneratif yang menimpanya. Penurunan fungsi tubuh menjadikan kemandirian untuk beraktivitas tidak bisa lagi seperti dulu.

Kadang untuk menyuap makanan, mandi, berpakaian, buang air besar, dan aktivitas rutin harian perlu dibantu orang lain.

Di sisi lain, tidak semua keluarga bisa menerima anggotanya yang sudah lansia. Berbagai penurunan kemampuan lansia membuat anggota keluarga lain merasa terbebani, karena harus lebih sering berada di sisinya. Inilah yang kemudian memunculkan konflik keluarga tentang siapa yang harus merawatnya, hingga lansia menjadi sasaran kekesalan.

Pentingnya dukungan keluarga bagi lansia

Di sisi lain, sebenarnya lansia memerlukan dukungan dari keluarga. Peran keluarga sebagai edukator, motivator, dan fasilitator bagi kegiatan sehari-hari lansia. Lansia tetap perlu selalu dimotivasi agar dirinya dapat menjalani sisa usianya dengan lebih berkualitas.

Saat lansia "disisihkan", kesehatan mentalnya sebenarnya juga bergejolak. Rasa stres sampai depresi, rentan dirasakannya yang dapat berujung pada menurunnya kesehatan fisik. Dia hanya merasa menjadi beban bagi orang lain.

Beban yang ditanggung saat memiliki anggota keluarga lansia memang tidak ringan. Tapi, sebagai bentuk rasa cinta dan tanggung jawab, keluarga tetap perlu merawatnya dan menyejahterakannya. Kesehatan fisik memang perlu diperhatikan, tapi kesehatan mental yang memengaruhi ketentraman hati lansia tetap harus dijaga pula.

Tips menjaga kesehatan mental lansia

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan dalam upaya menjaga kesehatan lansia. Berikut ulasannya:

1. Jaga kesehatan fisik

Mengutip laman Very Well Mind, tubuh yang sehat juga memengaruhi kesehatan mental. Oleh sebab itu, lansia perlu melakukan berbagai kebiasaan sehat dan menjauhi yang buruk.

Misalnya berolahraga rutin sesuai, cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol, dan rutin cek kesehatan ke dokter atau fasilitas kesehatan.

2. Fokus pada psikologi dan faktor yang membuat lansia bertahan hidup

Lansia perlu mendapatkan bantuan agar hatinya senantiasa tentram dan bahagia secara psikologi. Di samping itu, saat lansia memiliki pandangan baru mengenai hidupnya, dia aka mengupayakan diri untuk terus bersemangat menjalani hidup.

3. Jaga hubungan sosial

Lansia perlu untuk tetap berinteraksi dengan keluarga dan teman-temannya. Dengan adanya koneksi bersama orang lain ini, lansia bisa mendapatkan kesejahateraan dan terhindar dari kesepian. Kesepian membuat lansia serasa terisolasi dalam kehidupan.

4. Melatih fungsi kognitif secara rutin

Fungsi kognitif lansia perlu terus dilatih sesuai dengan usianya. Misalnya dengan cara merajut, berkebun, membaca, memotret, dan sebagainya. Berbagai aktivitas yang merasangsang kognitif otak akan membantu menguatkan memorinya dan merasa tertantang untuk terus menjalani hidup lebih baik.

5. Jauhkan dari stres dan atasi depresi

Lansia bisa mendapatkan stres dengan caranya sendiri. Mereka lebih sensitif pada hal kematian pasangannya, anggota keluarga, teman, hingga hewan peliharaan. Dia juga cukup terpengaruh mentalnya karena penurunan fungsi tubuhnya. Stres yang dialaminya bisa berbuah depresi jika tidak ditangani.

Depresi merupakan kondisi mental yang perlu diobati. Depresi bukan bagian dari keadaan normal bagi lansi. Saat depresi berhasil dilepaskan, ketentraman hati dapat kembali dirasakan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo