Menuju konten utama

Tips Menjaga Anak agar Aman di Dunia Maya

Berikut adalah tips dan cara agar anak aman dalam bermain internet, sehingga bisa terhindar dari dampak-dampak negatif. 

Tips Menjaga Anak agar Aman di Dunia Maya
Ilustrasi Anak Bermain Gadged. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pandemi Covid-19 secara tidak langsung membatasi aktivitas di luar rumah. Hal itu turut mendorong banyak orang menghabiskan waktunya di internet, termasuk anak-anak. Apalagi saat ini aktivitas belajar di sekolah dialihkan ke platform daring. Maka dari itu, banyaknya aktivitas di internet otomatis tidak dapat dihindari.

Berdasarkan Data Digital Report 2020 oleh Hootsuite, kalangan remaja yang mendominasi penggunaan internet rata-rata menghabiskan waktu 7 jam 59 menit per hari, demikian sebagaimana dilansir dari Antara News.

Peningkatan waktu penggunaan ini tentunya juga berbanding lurus dengan peningkatan risiko negatif dari dunia maya. Berikut beberapa tips untuk menjaga anak aman berselancar di dunia maya, seperti dilansir dari situs resmi Unicef.

1. Temani anak dan ajak berkomunikasi secara terbuka

Komunikasi anak dan orang tua merupakan salah satu cara untuk mempererat hubungan di keluarga. Temani anak ketika mengakses internet untuk mencontohkan sikap baik dalam berselancar di dunia maya.

Selanjutnya, kenalkan konten dan aplikasi yang sesuai dengan usianya. Sebagai tambahan, buat peraturan bersama tentang penggunaan perangkat elektronik, misalnya seperti cara, kapan dan dimana saja perangkat dapat digunakan.

Selain itu, minta anak untuk bercerita tentang apa saja yang dialami dalam berkomunikasi di dunia maya, terutama pengalaman negatif. Amati juga perilaku anak-anak dan waspadai apabila terdapat perubahan perilaku anak menjadi murung dan tertutup dengan kegiatannya di internet.

Apabila merasa dirundung (bully), diganggu, diancam, atau memiliki masalah di internet, ingatkan untuk menghubungi orang terpercaya seperti orang tua, wali, dan anggota keluarga lainnya, serta guru. Apabila merasa tidak nyaman untuk berbicara kepada orang yang dikenal, anak dapat mengobrol dengan konselor profesional di Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) dengan nomor 1500 771, atau nomor handphone / Whatsapp 081238888002.

Apabila mengalami bullying di media sosial, ajarkan untuk memblokir akun pelaku, kemudian simpan bukti-bukti seperti screenshot postingan atau chatting, serta melaporkan pelaku tersebut.

2. Memanfaatkan fitur perlindungan teknologi

Pastikan perangkat elektronik yang digunakan anak memiliki perangkat antivirus yang dilengkapi pengaturan privasi. Matikan atau tutupi web camera apabila tidak digunakan dan ajarkan untuk tidak membagikan informasi pribadi di mana pun, terutama di internet. Gunakan fitur pengendalian orang tua dan aktifkan fitur pencarian aman (safe search) untuk membatasi anak dalam mencari informasi di internet.

3. Ajarkan etika berperilaku di dunia maya

Oleh karena itu, usahakan berkomunikasi secara jujur dan terbuka tentang etika berinteraksi di internet, seperti cara bersikap, berkomentar, dan berpakaian. Selain itu, pelajari kebijakan sekolah dan kontak serta lembaga yang menangani cyberbullying atau konten negatif.

Awasi anak dalam menonton iklan, terutama produk makanan yang tidak sehat, stereotip gender dan konten-konten yang tidak sesuai dikonsumsi oleh anak-anak. Ajak anak untuk mengenali iklan di internet dan diskusikan tentang aspek negatif yang terdapat pada iklan-iklan tersebut.

4. Berikan ruang berekreasi dan berekspresi untuk anak

Ajak anak untuk menyeimbangkan kegiatan di dunia maya dengan kegiatan fisik. Usahakan untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau permainan fisik lainnya di dalam rumah atau di luar rumah jika memungkinkan.

Psikolog anak dan keluarga, Samantha Anantha dalam pemaparannya seperti dilansir Antara News juga menambahkan beberapa tips antara lain:

  • Mengenali platform yang digunakan oleh anak. Hal ini bisa dimulai dengan diskusi ringan seperti fungsi dan cara kerja dan dengan siapa anak berkomunikasi di platform tersebut.
  • Paparkan risiko-risiko yang akan muncul akibat penggunaan internet yang tidak bijak.

Beberapa tips lain yang dapat diterapkan sebagaimana dilansir safetynetkids.org.uk yaitu:

  • Ajarkan anak untuk berpikir dengan hati-hati tentang apa yang akan diunggah di internet, termasuk foto dan video yang menampilkan diri. Ingatkan bahwa apa yang sudah diunggah di internet sudah tidak dapat dihapus lagi karena banyak orang mungkin sudah menyimpannya tanpa kita ketahui.
  • Ingatkan untuk tidak bertemu dengan orang yang dikenal di internet.
  • Pastikan anak untuk tidak merespons postingan, pesan, atau konten-konten negatif seperti ancaman dan hal-hal mengganggu lainnya.

Sementara itu, safety.com juga mengajak para orang tua untuk mengenali dunia teknologi anak. Pastikan untuk mengikuti perkembangan teknologi termasuk perangkat elektronik yang digunakan, fitur-fiturnya, cara kerjanya, dan situs-situs atau aplikasi yang digunakan beserta fungsi-fungsinya.

Baca juga artikel terkait ANAK BERMAIN GAWAI atau tulisan lainnya dari Frizka Amalia Purnama

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Frizka Amalia Purnama
Penulis: Frizka Amalia Purnama
Editor: Alexander Haryanto