Menuju konten utama
Pandemi Corona

Tips Mengelola Bisnis dari Rumah Selama Work From Home

Jika karyawan kantoran terdampak Work From Home, apalagi pemilik bisnis.

Tips Mengelola Bisnis dari Rumah Selama Work From Home
Ilustrasi Bekerja di Rumah. foto/istockphoto

tirto.id - Bukan cuma kantor Anda, perusahan besar macam Google hingga Apple, telah meminta karyawaannya untuk bekerja dari rumah. Imbauan itu bagian dari physical distancing atau bahkan lockdown yang diberlakukan di negara tertentu guna memutus rantai penyebaran virus corona.

Work From Home menawarkan tantangan bagi pekerja kantoran, tetapi mungkin tak jadi kendala bagi pekerja freelance rumahan. Jika karyawan kantoran terdampak, apalagi pemilik perusahaan. Khususnya bagi mereka yang tak biasa mengelola bisnisnya dari rumah atau yang kerap berembug dengan tim.

Melansir Independent, Senin (30/3/2020), Karen Eyre-White, pelatih produktivitas dan pendiri organisasi bisnis GoDo, berbagi tips menjaga performa dan produktivitas, sekaligus bagaimana memanajemen bisnis saat "di rumah aja". Menurut Karen, setidaknya dengan Work From Home ada yang bisa dipangkas, yaitu waktu.

"Dari tempat tidur ke meja [bekerja] paling lama 5 menit. Bayangkan jika ke kantor," katanya kepada Independent.

Karen mengatakan hal pertama yang mesti dilakukan adalah pembiasaan. Karena bekerja dari rumah dan di kantor berbeda. Ini dua hal yang kontradiktif dan tak semudah membalikkan telapak tangan. Di rumah, Anda bahkan bisa langsung bekerja sejak selepas bangun tidur. Tanpa perlu gosok gigi apalagi mandi.

Kedua, Karen menganjurkan untuk bersikap realistis atas target yang ingin dicapai. Karena saat "di rumah aja" khususnya ketika pandemi corona, situasinya pun berbeda dibandingkan dengan ketika kondisi normal. Ini juga termasuk rencana bisnis yang mesti disesuaikan dengan situasi saat ini.

Berikutnya, Karen mengingatkan agar mereka yang kerja dari rumah jangan lupa untuk istirahat, termasuk meluangkan waktu untuk orang-orang terdekat di rumah, macam keluarga dan orang tua.

"Hanya karena Anda merasa nyaman [bekerja] di rumah, itu tidak berarti Anda tidak perlu istirahat yang layak. Tinggalkan meja saat sore. Anda akan kembali dalam perasaan segar," ujar Karen.

Melansir BBC, Sara Sutton, CEO dan pendiri FlexJobs, situs web tentang pekerjaan jarak jauh, merekomendasikan tips yang tak jauh berbeda. Namun, Sutton lebih ke aspek bagaimana memutus jarak terkait komunikasi.

Komunikasi di sini, menurut Sutton, baik itu dengan atasan atau anak buah, dengan tim, atau dengan siapa pun itu, hendaknya dilakukan dengan interaksi yang "kaya". Sutton menganjurkan komunikasi face-to-face seperti panggilan video atau konferensi video.

Saran itu seturut dengan penelitian The State of Remote Work pada 2019 lalu, yang menyebut bahwa kesepian adalah tantangan kedua yang paling banyak dilaporkan oleh para pekerja jarak jauh.

Riset itu melibatkan 2.500 responden dan faktor kesepian dialami oleh satu dari 19 persen responden. Dalam publikasi State of Remote Work 2019 menyebutkan, kesendirian dapat membuat orang merasa kurang termotivasi dan kurang produktif.

"Di luar pandangan, di luar pikiran ini bisa menjadi masalah nyata bagi pekerja jarak jauh," kata Sutton.

Masih dari BBC, Barbara Larson, seorang profesor manajemen di Northeastern University di Boston, mengatakan bahwa bekerja dari rumah wajib diperlakukan seperti pekerjaan nyata. Hanya karena di rumah, bukan berati seenaknya.

"Mandi dan berpakaian. Perlakukan itu seperti pekerjaan nyata," kata dia.

Larson mengatakan bila perlu buat ruangan khusus di rumah Anda untuk bekerja alih-alih berbaring di tempat tidur dan membuka laptop di sana. Ini juga jadi penegasan bagi mereka yang tinggal bersama Anda di rumah: bahwa Anda sedang bekerja!

"Ciptakan batas-batas di dalam rumah Anda yang dipahami anggota keluarga Anda," ujar Larson.

Yang tak kalah penting ialah soal psikis dan optimisme. Jangan merasa terisolasi dan yakin bahwa kondisi ini akan membaik. Pekerja freelance rumahan mungkin terbiasa dengan "isolasi" tetapi untuk saat ini dampaknya bisa lebih berat.

Nicholas Bloom, seorang profesor ekonomi di Stanford University berbicara kepada TED Talks mengatakan hanya lima persen tenaga kerja di AS adalah pekerja jarak jauh penuh waktu. Saat pandemi corona, tak jelas akan berapa lama imbauan Work From Home ini diberlakukan.

"Orang tua akan bekerja lebih keras di rumah karena sekolah anak mereka ditutup. Isolasi yang berkepanjangan juga berdampak pada moral dan produktivitas," ujar Bloom.

Untuk menyingkirkan perasaan itu, Bloom menyarankan agar tetap mempertahankan kebiasaan di kantor saat Work From Home, seperti makan pizza bersama secara virtual via Skype atau berbagi koktail virtual dengan tim sembari bekerja dengan Slack.

"Ini cara baik untuk 'mengikat' meski aneh tapi menyenangkan," kata Bloom.

Terakhir ialah soal jadwal dan kedisiplinan. Meski "pengawasan" tak seketat di kantor, kerja dari rumah juga wajib teratur dan seturut jadwal. Bagi pemilik bisnis, tentukan jam kerja reguler termasuk meeting untuk kolaboratif atau kebutuhan sejenis.

Meski begitu, ada kalanya jadwal ini fleksibel dan mungkin bisa diterapkan dalam kondisi luar biasa ini. Karena perbedaan terbesar antara bekerja dari rumah dan bekerja di kantor adalah bahwa Anda bertanggung jawab atas diri Anda sendiri.

"Anda harus memperlakukan diri sendiri seperti karyawan," kata Heather Yurovsky, pelatih karier di Muse dan pendiri Shatter & Shine dikutip Themuse.com.

Seturut peta penyebaran COVID-19 dari John Hopkins Coronavirus Resource Center, kasus positif corona di seluruh dunia sebesar 724.945 kasus dan 34.041 meninggal per 30 Maret 2020 pukul 16.40 WIB. Menurut WHO, virus corona telah menjangkiti lebih dari 200 negara.

WHO tak pernah lelah menghimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan saat bekerja, jangan lupa mencuci tangan sebelum melakukan apa pun, termasuk anjuran physical distancing. Bisnis memang mesti jalan terus agar ekonomi tak runtuh, tetapi kesehatan jauh di atas segalanya.

"Ekonomi bisa bangkit, tetapi nyawa manusia tidak," kata Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo, melalui akun Twitter resminya belum lama ini.

Baca juga artikel terkait WORK FROM HOME atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Ibnu Azis