Menuju konten utama

Tips Mengatasi Perut Kembung: Hindari Makanan Mengandung Gas Tinggi

Beberapa kebiasaan dapat membuat perut kembung seperti mengunyah permen karet, merokok, mengisap benda, minum minuman berkarbonasi, dan makan terlalu cepat.

Tips Mengatasi Perut Kembung: Hindari Makanan Mengandung Gas Tinggi
Ilustrasi Sakit perut. foto/istocphoto

tirto.id - Sebagian orang pernah mengalami perut kembung, terlebih ketika tubuh banyak terkena angin. Namun, kembung juga bisa disebabkan oleh makanan dengan kandungan gas yang kita konsumsi seperti nangka atau brokoli. Biasanya, gas tersebut akan keluar melalui sendawa atau saat kita kentut.

Tidak hanya dari makanan, gas dalam perut juga bisa terkumpul akibat proses pencernaan. Saat tubuh mencerna makanan, gas pencernaan seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida terkumpul. Ini lah yang kemudian menjadi penyebab lain dari perut kembung, Demikian seperti dilansir Healthline.

Beberapa kebiasaan juga dapat membuat perut kembung seperti mengunyah permen karet, merokok, mengisap benda, minum minuman berkarbonasi, dan makan terlalu cepat.

Mengalami perut kembung setelah makan adalah hal yang wajar. Sebab, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), tubuh akan mengeluarkan gas rata-rata 13 hingga 21 kali dalam sehari.

Akan tetapi, apabila Anda merasa sendawa dan kentut yang dikeluarkan telah berlebihan, Anda dapat mengikuti langkah-langkah yang disarankan Everyday Health berikut:

1. Hindari makanan atau minuman dengan kandungan gas yang tinggi

Salah satu cara untuk menghindari perut kembung adalah dengan mengurangi makanan yang mengandung gas, seperti apel dan pir, brokoli, kubis brussel, bawang merah, susu, keju, dan es krim. Makanan tersebut mengandung serat, gula, dan pati yang tidak mudah dicerna atau diserap, akhirnya menyebabkan gas usus.

Jika Anda menemukan bahwa makanan yang dikonsumsi telah menyebabkan kelebihan gas pada tubuh, hindari makanan tersebut. Namun, Anda juga dapat tetap memakannya dalam porsi kecil.

2. Minumlah sebelum makan

Jika Anda minum di saat yang sama saat makan, Anda akan kehilangan asam lambung dan tidak bisa memecah makanan. Cobalah minum sekitar 30 menit sebelum makan untuk membantu pencernaan lebih baik.

3. Makan dan minum dengan perlahan

Ketika makan atau minum dengan cepat, Anda dapat menelan banyak udara. Hal ini lah yang dapat menyebabkan gas. Solusinya, makan dan minum lah secara perlahan. Jika Anda memakai gigi palsu, tanyakan kepada dokter gigi untuk memastikan kondisinya sehingga Anda tidak menghirup udara saat makan.

4. Gunakan alat bantu pencernaan tanpa obat

Enzim pencernaan tersedia sebagai suplemen yang dijual bebas. Anda dapat meminumnya satu kali sehari, dan lihat perbedaannya selama beberapa minggu penggunaan. Beano, merupakan obat yang dijual bebas untuk membantu pencernaan. Obat ini mengandung enzim yang memecah karbohidrat kompleks dalam kacang-kacangan dan banyak sayuran menjadi gula yang lebih mudah dicerna.

5. Coba arang aktif

Arang aktif dapat membantu mengurangi serta mengobati kelebihan gas dan kembung. Berbeda dengan arang yang Anda temukan di panggangan atau perapian, arang aktif atau dikenal dengan istilah activated charcoal, diproses secara khusus yang membuatnya aman untuk dikonsumsi manusia. Setelah Anda arang aktif masuk ke dalam tubuh Anda, ia menempel pada cairan di usus dan berpotensi mengurangi gas. Kembung dan tinja menjadi lebih mudah keluar.

6. Hindari kebiasaan yang membuat Anda memasukkan angin lebih banyak ke tubuh

Kebiasaan seperti merokok, mengunyah permen karet, dan minum melalui sedotan dapat menyebabkan perut Anda penuh dengan udara, yang membuat kembung.

7. Hindari pemanis buatan

Pemanis buatan yang digunakan dalam banyak versi makanan dapat memperburuk kembung. Sorbitol seringkali digunakan sebagai bahan pertama dalam merek permen karet bebas gula apa pun yang ditemukan di toko bahan makanan lokal.

Namun, segera lah menemui dokter apabila gas dalam perut membuat Anda terganggu sehingga tidak dapat menjalani hari-hari Anda. Nyeri gas dapat mengidentifikasikan kondisi kesehatan lain yang lebih serius. Dilansir dari Mayo Clinic, segera temui dokter apabila Anda juga mengalami diare, adanya darah dalam feses, perubahan frekuensi buang air besar, hingga penurunan berat badan.

Baca juga artikel terkait PERUT KEMBUNG atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto