Menuju konten utama

Tips Mendaki Grand Canyon di Colorado Amerika Serikat

Bagi yang butuh tantangan pendakian, Grand Canyon di Colorado Amerika Serikat bisa menjadi alternatif.

Tips Mendaki Grand Canyon di Colorado Amerika Serikat
Pemandangan menghadap Toroweap saat matahari terbit di tepi utara, taman nasional grand canyon, Arizona, usa. foto/istockphoto

tirto.id - Grand Canyon merupakan ngarai tebing nan terjal hasil ukiran Sungai Colorado yang terletak di Taman Nasional Grand Canyon di Amerika Serikat.

Grand Canyon menjadi Cagar Hutan pada tahun 1893 dan kemudian berubah menjadi Monumen Nasional. Pada 1919 Grand Canyon mencapai statusnya sebagai Taman Nasional.

Melansir National Park Service pada tahun pertamanya (1919), Taman Nasional Grand Canyon menerima kunjungan sebanyak 44.173 orang, hal ini sangat berbeda jauh dengan kunjungan tahunannya saat ini yang dapat mencapai angka hampir lima juta pengunjung setiap tahunnya.

Grand Canyon memang indah, membuat para pecinta alam, khususnya pendaki banyak yang bercita-cita untuk mendaki dan mengunjunginya. Namun, dibalik keindahannya, Grand Canyon juga sangat berbahaya.

Mengutip Grand Canyon Helicopter Tours, Ray Hendricks dari JustRoughtnlt menyebutkan dalam National Travel Radio Network bahwa ada sekitar 300 hingga 400 pendaki Grand Canyon meninggal dunia setiap tahunnya.

Maka, persiapan matang merupakan hal yang wajib bagi siapa saja yang ingin mendaki Grand Canyon. Berikut tips mendaki Grand Canyon sebagaimana diwartakan Grand Canyon National Park Service:

Rencanakan dari jauh hari

Perencanaan dari jauh hari dapat membuat anda memiliki waktu untuk mempersiapkan diri. Cari tahu tentang ramalan cuaca di Grand Canyon dan fasilitias yang ada sebelum berangkat. Jangan pernah merasa hebat walau sudah banyak pengalaman.

Jujur pada diri sendiri

Kenali kemampuan diri dan kondisi tubuh, apalagi bagi pendaki yang memiliki penyakit yang sensitif terhadap panas. Gurun yang panas dan kering dengan medan pendakian yang curam akan membuat kesulitan. Semua pendaki yang mendaki Grand Canyon untuk pertama kalinya melaporkan bahwa pendakiannya lebih sulit daripada yang mereka bayangkan.

Mengurangi barang bawaan

Bawalah barang seringan mungkin. Pastikan barang terberat yang dalam tas adalah makanan dan air. Gunakan tongkat hiking dan kenakan sepatu hiking yang pas. Bawa senter kecil yang ringan dan ganti baterai dan bohlam. Kenakan tabir surya, kacamata hitam, dan topi. Bawalah peta, kompas, cermin sinyal atau peluit, kotak P3K, dan tablet pemurnian air. Perlu diingat bahwa semua sampah (termasuk yang dapat terbiodegradasi) perlu dibawa keluar dari ngarai.

Hindari kondisi terengah-engah

Saat terengah-engah, tubuh tidak bisa mendapatkan oksigen yang cukup. Berjalanlah dalam keadaan dimana Anda dapat berjalan dan berbicara dalam waktu bersamaan, dengan kata lain berjalanlah dengan pelan untuk menghemat cadangan energi dalam tubuh sehingga dapat bertahan lebih lama.

Istirahat

Beristirahatlah selama sepuluh menit setiap jamnya. Ini membantu menghilangkan lelah dan produk limbah metabolisme yang menumpuk di kaki Anda. setiap jam. Duduk dan dukung kaki Anda ke atas. Makan dan minumlah serta luangkan waktu istirahat untuk menikmati dan menghargai pemandangan. Istirahat efisien ini dapat mengisi ulang stamina Anda. Istirahat tidak akan memperlambat Anda.

Makanlah dengan banyak

Makanlah lebih banyak dari biasanya, pastikan Anda makan sebelum, selama, dan setelah pendakian. Tidak peduli berapa pun suhunya, Anda membutuhkan air dan energi untuk terus berjalan.

Makanan adalah sumber bahan bakar utama dan sumber pertahanan tubuh terhadap penyakit saat mendaki di ngarai. Anda perlu makan sekitar dua kali lebih banyak dari biasanya untuk memenuhi kebutuhan energi Anda saat mendaki di Grand Canyon.

Makanan ringan dan air minum harus dikonsumsi secara teratur yakni setiap 30 menit saat pendakian berlangsung.

Memanajemen waktu

Waktu yang dibutuhkan untuk mendaki memakan waktu dua kali lebih lama dibanding saat turun. Gunakan 1/3 waktu Anda untuk turun dan 2/3 waktu untuk naik.

Baca juga artikel terkait WISATA atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Agung DH