Menuju konten utama

Tips Memilih Alat Kontrasepsi Sesuai Kebutuhan, Kondom Hingga IUD

Bagaimana caranya memilih kontrasepsi yang sesuai kebutuhan?

Tips Memilih Alat Kontrasepsi Sesuai Kebutuhan, Kondom Hingga IUD
Ilustrasi kondom. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Kontrasepsi atau yang dikenal sebagai pengendali kelahiran, sudah umum digunakan secara global. Tujuannya tentu saja untuk mencegah kehamilan. Kontrasepsi juga disarankan untuk keluarga yang ingin merencanakan jumlah anak hingga mengatur jarak usia kelahiran antara anak satu dengan yang lain.

Saat ini, ada banyak jenis alat kontrasepsi yang dapat dipilih, mulai dari oral hingga implan. Masing-masing jenis kontrasepsi tersebut bekerja dengan cara berbeda-beda dengan efek samping yang berbeda juga tentunya. Lalu, bagaimana caranya memilih kontrasepsi yang sesuai kebutuhan? Berikut beberapa tips memilih kontrasepsi yang dihimpun Tirto.

  • Tentukan kebutuhan waktu penggunaan kontrasepsi
Hal ini dapat membantu untuk menentukan alat kontrasepsi mana yang paling tepat, mengingat beberapa kontrasepsi memliki jangka waktunya tersendiri. Dilansir National Health Service (NHS), ada beberapa kontrasepsi berdasarkan waktu bekerjanya.

Untuk kontrasepsi yang dapat bertahan selama beberapa tahun, kontrasepsi implan, IUD, dan IUS adalah pilihan yang tepat. Jenis kontrasepsi ini dapat bertahan dari tiga hingga sepuluh tahun. Untuk kontrasepsi yang dapat bertahan selama satu bulan, dapat menggunakan vaginal ring.

Jenis kontrasepsi lainnya yang bertahan dengan jangka waktu lebih pendek adalah kontrasepsi injeksi yang dapat bertahan selama delapan hingga 12 minggu, pil kontrasepsi yang perlu dikonsumsi setiap hari dalam beberapa minggu, hingga kondom yang hanya berfungsi saat digunakan. Selain itu terdapat pula kontrasepsi yang bertahan selamanya atau permanen, yakni sterilisasi, baik untuk pria maupun wanita.

  • Konsultasikan dengan dokter
Dilansir dari Better Health terkadang efek kontrasepsi akan dirasakan berbeda bagi beberapa orang, seperti penggunaan pil contohnya. Bagi beberapa orang, menggunakan pil kontrasepsi akan menghasilkan efek samping yang cukup mengganggu, seperti gangguan pada siklus haid, kulit kusam, dan sebagainya.

Karena itulah, mendiskusikannya dengan dokter adalah hal yang perlu dilakukan untuk mengurangi risiko efek samping yang mengganggu dari penggunaan kontrasepsi.

  • Sesuaikan dengan rutinitas
Bagi beberapa orang, menggunakan kondom setiap kali melakukan hubungan seksual dan mengonsumsi pil setiap hari merupakan hal yang merepotkan. Apalagi dengan frekuensi melakukan hubungan seksual yang sering.

Akan tetapi, ada pula orang-orang yang menganggap alat-alat tersebut lebih sederhana tanpa melalui rasa sakit dan biaya yang cenderung lebih murah dibanding alat kontrasepsi lainnya. Oleh karena itu, menyesuaikannya dengan rutinitas dan gaya hidup perlu dilakukan untuk memilih alat kontrasepsi yang baik.

  • Tentukan ada tidaknya risiko Penyakit Menular Seksual (PMS)
Tidak semua jenis kontrasepsi memiliki kemampuan untuk mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual. Untuk itu, jika terdapat risiko tertular Penyakit Menular Seksual (PMS), seperti HIV, menggunakan kondom akan lebih baik dibanding pil ataupun injeksi.

Menurut Canadian AIDS Treatment Information Exchange (CATIE) jika digunakan dengan benar, kondom terbukti efektif mencegah penularan HIV maupun PMS lainnya dibandingkan dengan alat kontrasepsi yang lain.

Baca juga artikel terkait KONTRASEPSI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dipna Videlia Putsanra