Menuju konten utama

Tips Membuat Anak Tetap Sehat dan Bahagia di Rumah saat Pandemi

Orang tua perlu aktif dan kreatif untuk menjaga anak-anak tetap sehat serta bahagia di rumah saat pandemi corona. 

Tips Membuat Anak Tetap Sehat dan Bahagia di Rumah saat Pandemi
Badut Polisi memberikan masker kepada anak-anak dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional di Balai Desa Pepelegi, Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (22/7/2020). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq/pras)

tirto.id - Berada di dalam rumah selama berbulan-bulan pada masa pandemi corona berisiko menimbulkan dampak negatif bagi anak-anak. Salah satunya berkaitan dengan kualitas kesehatan mental sang buah hati.

Kondisi ini bisa diperparah dengan adanya perasaan cemas dan takut terhadap penyakit COVID-19 sehingga anak-anak mungkin mengalami stres.

Di sisi lain, para orang tua juga mesti memastikan anak-anaknya tetap menjalani kegiatan sehari-hari dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan, terutama: memakai masker secara benar; mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir; menjaga jarah; serta menjauhi kerumunan.

Maka itu, orang tua punya peran penting untuk menjaga agar anak-anak mereka tetap sehat dan bahagia selama masa pandemi.

Demi menjaga kesehatan fisik dan mental anak-anak, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para orang tua di rumah.

Beri penjelasan tentang pandemi

Dikutip dari laman Healthychildren, salah satu cara meredam rasa takut dan cemas pada anak-anak adalah memberikan penjelasan sederhana kepada mereka, tentang pandemi.

Katakan dengan jujur bahwa COVID-19 memang berbahaya dan anak-anak harus waspada. Akan tetapi, buat anak-anak tetap tenang dan yakinkan bahwa mereka tidak perlu cemas selama tetap patuh pada protokol kesehatan.

Jalankan protokol kesehatan dengan tertib

Orang tua perlu memberikan contoh pada anak-anak dalam menjalankan protokol kesehatan yang penting dilakukan sehari-hari. Mulai dari rajin mencuci tangan, memakai masker setiap akan keluar rumah, menjaga jarak fisik di area publik, serta menutup hidung dan mulut ketika batuk/bersin.

Rutin periksa kondisi kesehatan ke dokter

Menjalani pemeriksaan rutin bagi seluruh anggota keluarga adalah hal yang sangat dianjurkan, terutama pada masa pandemi seperti sekarang. Ini berguna untuk memastikan kesehatan setiap anggota keluarga sekaligus menciptakan rasa tenang di rumah.

Namun, utamakan menggunakan sarana konsultasi daring dengan dokter yang selama ini sudah banyak tersedia. Dengan begitu, kunjungan langsung ke fasilitas kesehatan bisa diminimalisir.

Jaga agar anak tetap aktif

Berada di dalam rumah seharian bukan berarti harus mengurangi aktivitas. Dilansir laman CDC, anak-anak justru harus tetap aktif karena hal tersebut dapat membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka.

Orang tua bisa mengajak anak-anak berolahraga setiap pagi, bermain, atau melakukan pekerjaan rumah bersama-sama. Kegiatan-kegiatan tersebut tak hanya membuat anak-anak tetap aktif, tapi juga bisa mempererat hubungan antar-anggota keluarga.

Selain itu, melakukan banyak aktivitas juga akan menjauhkan anak-anak dari kebosanan sekaligus mengalihkan perhatian mereka dari rasa takut atau cemas akan COVID-19.

Tetap bersosialisasi walau harus jaga jarak

Social distancing bisa memicu stres pada anak-anak, terutama jika mereka tergolong aktif dan memiliki banyak teman. Usahakan agar anak-anak tetap bisa berhubungan dengan orang-orang yang biasa dekat dengan mereka, baik itu teman maupun kerabat jauh.

Komunikasi dapat dilakukan lewat chat, telepon, atau video call. Komunikasi yang intens dengan orang-orang terdekat juga berguna untuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan baik-baik saja.

Beri perhatian lebih pada anak-anak

Perhatian dari orang tua terbukti dapat membuat emosi dan mental anak-anak lebih stabil. Selama berada di rumah, orang tua sangat disarankan untuk meluangkan waktu sesering mungkin dengan sang buah hati.

Melibatkan anak-anak dalam urusan pekerjaan rumah juga diperbolehkan. Hal ini dapat membuat mereka merasa dihargai dan dibutuhkan sehingga bisa tetap betah berada di rumah.

Sebagai contoh, ajak anak-anak memasak di dapur atau berdiskusi tentang makanan apa yang harus dimasak. Jangan lupa untuk memuji atau memberikan apresiasi ketika anak-anak bersedia membantu.

Hindari hal-hal yang bisa membuat anak-anak stres

Orang tua wajib menciptakan suasana rumah yang menyenangkan agar anak-anak tidak merasa tertekan. Sebisa mungkin hindari konflik rumah tangga. Hindari juga memberikan hukuman yang berlebihan ketika anak melakukan kesalahan.

Stres biasanya diawali dengan perasaan cemas dan takut. Salah satu yang sering menimbulkan kecemasan pada masa pandemi adalah berita negatif tentang COVID-19 yang sering muncul di banyak media.

Usahakan agar anak-anak tidak terlalu sering mendengarkan berita tentang COVID-19. Orang tua sebaiknya juga tidak selalu membicarakan tentang penyakit di depan anak-anak agar mereka tidak ketakutan dan cemas.

Baca juga artikel terkait PARENTING atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Addi M Idhom