Menuju konten utama

Tips Google Indonesia untuk Melindungi Jejak Digital Pribadi

Dunia digital sama dengan dunia nyata. Jangan sampai jejak digital berdampak buruk terhadap kita dan keluarga.

Tips Google Indonesia untuk Melindungi Jejak Digital Pribadi
Ilustrasi google. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pemilik data wajib melindungi jejak digitalnya, saat menggunakan platform digital, lantaran jejak ini dikumpulkan oleh platform yang digunakan. Google adalah salah satu platform tersebut.

Maps, salah satu produk Google, misalnya, mengumpulkan data agregat anonim untuk mendapatkan informasi mengenai suatu lokasi. Meski begitu, Google menjamin data tersebut tidak bisa dilihat pihak lain.

Dalam webinar Siberkreasi "Jejak Digital dalam Dunia Maya", Senin (10/8/2020), Manajer Hubungan Pemerintahan dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Danny Ardianto, berbagi lima tips untuk menjaga jejak digital pribadi.

Tips tersebut, kata Danny, untuk menjaga keamanan jejak digital sekaligus memberikan dampak positif bagi pemilik data. Sehingga, pemilik data lebih nyaman dan aman saat menggunakan platform digital.

Berikut lima tips Google Indonesia untuk melindungi jejak digital pribadi, sebagaimana diwartakan Antara.

Pertama, pintar dalam menggunakan internet, termasuk di dalamnya yaitu memikirkan ulang apa yang akan diunggah ke media sosial agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Danny menyarankan tidak mengunggah informasi sensitif seperti nomor KTP, PIN, kata sandi, alamat rumah, nomor telepon dan tanda tangan.

Kedua, pemilik data harus waspada, terutama mengenai unggahan yang berpotensi membahayakan, salah satunya scam.

Ketiga, pengguna harus kuat, dalam hal keamanan. Pastikan membuat password yang sukar ditebak dan tidak membagikannya ke orang lain. Pengguna juga disarankan mengaktifkan verifikasi dua langkah, two-step verification, sehingga ketika ada aktivitas yang mencurigakan, misalnya, masuk dari perangkat yang tidak biasa digunakan, Google akan mengirim kode keamanan tambahan.

Keempat, bijak dalam berinternet, jangan mudah terpancing konten negatif, apalagi menyebarkannya.

Kelima, Danny menyarankan untuk berani, yaitu berani bertanya kepada orang yang lebih paham atau mencari referensi lain ketika mendapatkan informasi yang diragukan kebenarannya.

"Jangan sampai jejak digital berdampak buruk untuk kita, keluarga kita karena dunia digital sama dengan dunia nyata, apa yang kita lakukan akan berdampak," kata Danny.

Baca juga artikel terkait GOOGLE

tirto.id - Teknologi
Sumber: Antara
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH