Menuju konten utama

Tips dan Cara Melatih Anak untuk Bersyukur, Apa Manfaatnya?

Belajar bersyukur dapat membuat anak-anak menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain.

Tips dan Cara Melatih Anak untuk Bersyukur, Apa Manfaatnya?
Proses kegiatan bermain dan belajar di sekolah yang menggunakan metode Montessori. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Bersyukur menjadi konsep yang sulit untuk diajarkan kepada anak-anak, namun tetap harus dilakukan. Apalagi, bila sang anak belum dapat diajak untuk menghargai setiap hal dan terus merengek bila keinginannya belum dipenuhi.

Akan tetapi, dengan perasaan yang senantiasa bersyukur, si kecil dapat menghargai orang lain dan apa pun yang datang ke hidup mereka.

Dilansir dari laman Parents, Barbara Lewis dalam bukunya What Do You Stand For? Fot Kid menuliskan bahwa belajar bersyukur dapat membuat anak-anak menjadi lebih peka terhadap perasaan orang lain. Mereka akan melihat orang tuanya bekerja keras dan memahami itu sebagai bentuk kasih sayang yang diberikan.

Selain itu, penelitian yang dilakukan University of California juga menunjukkan bahwa orang-orang yang bersyukur memiliki tingkat kebahagiaan dan optimisme yang lebih tinggi. Di sisi lain, mereka juga memiliki tingkat depresi dan stres yang lebih rendah.

Melatih anak-anak selalu bersyukur dicontohkan oleh laman Healthy Children dengan memberikan surprise dan tidak memberikan pilihan kepada anak. Hal ini membantu anak untuk melihat kejutan sebagai hadiah, bukan hak. Memiliki terlalu banyak pilihan menimbulkan ketidakbahagiaan dan membuat mereka bertanya-tanya untuk memiliki sesuatu yang lebih baik.

Selain itu, terdapat pula 10 tips lain untuk melatih anak sikap bersyukur dilansir dari Healthy Children:

1. Bicara tentang aktivitas orang tua

Ceritakan kepada si kecil hal-hal yang membuat Anda bersyukur. Bisa di waktu apa pun seperti ketika makan, hendak tidur, dan lain sebagainya. Tanyakan kepada anak-anak Anda, "Apa bagian terbaik dari hari Anda?"

Untuk anak-anak yang lebih besar, cobalah membuat jurnal rasa terima kasih. Jurnal rasa terima kasih telah terbukti sebagai pendekatan yang efektif untuk membantu anak-anak menjadi lebih bahagia.

2. Ajari anak tentang masa lalu keluarga

Ajari anak-anak tentang masa lalu keluarga yang bisa jadi penuh perjuangan. Hal ini mengingatkan anak-anak apa arti kerja keras sebenarnya. Ikuti perjalanan keluarga ke museum sejarah, medan perang, atau situs bersejarah lainnya. Anda akan kembali ke rumah dengan bersyukur.

3. Ajari anak membantu sesama

Ajari anak-anak Anda membantu orang lain yang bahkan tidak membutuhkan bantuan.

4. Fokus pada hal positif

Beritahu anak beberapa kali setiap hari, "Sikap adalah pilihan." Memilih untuk memiliki sikap positif sebenarnya adalah aturan rumah nomor 1. Ini adalah upaya sepanjang hari untuk terus-menerus membalikkan rengekan, kecemburuan, dan mengeluh dan alih-alih fokus pada hal yang positif.

5. Katakan "Terima kasih:"

Ajari anak kecil untuk mengatakan "terima kasih" sebagai bagian dari kalimat lengkap, misalnya, "Terima kasih, Ayah, untuk membuat makan malam." Dorong anak-anak usia sekolah untuk mengucapkan terima kasih sepanjang hari, terutama ketika Anda membantu mereka bersiap-siap ke sekolah atau mengantar mereka ke kegiatan.

6. Berikan contoh perilaku bersyukur kepada anak

Berikan contoh perilaku bersyukur kepada anak. Sebab, anak akan selalu memperhatikan apa yang orang tuanya lakukan.

7. Ajarkan konsep "lebih baik memberi daripada menerima."

Salah satu caranya adalah dengan membawa anak berbelanja di toko. Tantang mereka untuk memilih hadiah untuk orang lain tanpa membeli sesuatu untuk diri mereka sendiri.

8. Ajarkan anak membantu pekerjaan rumah

Sebagian besar anak memiliki sekitar empat jam antara waktu mereka pulang dari sekolah dan waktu tidur. Selama empat jam itu, mereka harus menyelesaikan pekerjaan rumah, kegiatan ekstrakurikuler, makan malam, mandi, dan tidur.

Sulit menemukan waktu untuk tugas. Tanpa tugas, anak-anak tidak bisa mengerti apa yang diperlukan untuk menjalankan rumah tangga. Pertimbangkan meninggalkan tugas-tugas intensif waktu untuk akhir pekan, seperti pekerjaan di halaman, pembersihan kamar mandi, dan sebagainya.

9. Biarkan anak tertua menjaga adiknya

Memberi tanggung jawab kepada anak-anak besar untuk anak-anak kecil akan mulai membantu mereka bersikap terima kasih kepada orang tua mereka. Pasangkan anak-anak besar dengan anak-anak kecil untuk menyelesaikan pekerjaan rumah atau menyelesaikan pekerjaan rumah.

10. Berikan hadiah pengalaman, bukan barang

Terlalu banyak mainan? Bagaimana dengan memberi hadiah keanggotaan ke museum anak-anak, biaya pendaftaran sepak bola, atau perjalanan berkemah? Terutama hadiah pengalaman membangun hubungan, bukan materialisme.

Baca juga artikel terkait ANAK-ANAK atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto