Menuju konten utama
Ramadhan 2023

6 Tips Berhubungan Suami Istri saat Bulan Puasa Menurut Ahli

Berikut ini tips berhubungan badan saat ramadhan dan adab yang sebaiknya diikuti suami istri saat bulan puasa.

6 Tips Berhubungan Suami Istri saat Bulan Puasa Menurut Ahli
Ilustrasi merapikan kasur. foto/Istockphoto

tirto.id - Berhubungan intim selama bulan puasa memang tidak dilarang, tapi tentunya tidak bisa sembarangan dan ada ketentuan atau batas hubungan suami istri saat puasa yang tidak boleh dilanggar.

Selain soal waktu, ada tata cara berhubungan intim di bulan ramadhan, serta beberapa adab berhubungan suami istri di bulan ramadhan yang sebaiknya diikuti.

Sengaja berhubungan intim saat siang hari selama Ramadhan termasuk perbuatan dosa yang bisa membatalkan puasa. Lantas, kapan waktu yang tepat melakukan hubungan suami istri di bulan Ramadhan?

Batas Hubungan Suami Istri saat Puasa

Pasangan suami istri hanya boleh berhubungan intim saat malam hari, yaitu waktu antara setelah terbenamnya matahari hingga terbit fajar (subuh).

Dengan kata lain, suami istri boleh berhubungan badan setelah masuk waktu maghrib atau setelah berbuka puasa. Dari sini diketahui bahwa ada rentang waktu yang cukup panjang bagi suami istri untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

Jika bicara mengenai waktu yang lebih spesifik, sebenarnya hubungan intim boleh dilakukan pada jam berapa pun. Boleh saat malam hari setelah shalat Isya dan Tarawih, boleh juga saat dini hari asalkan belum masuk waktu subuh.

Hal yang harus diperhatikan adalah hubungan intim sebaiknya dilakukan dalam kondisi tubuh dan pikiran yang segar serta tidak mengganggu ibadah wajib maupun sunah selama Ramadhan.

Tips Hubungan Badan Suami Istri Saat Puasa

Berikut beberapa tips dan cara hubungan badan saat bulan puasa bagi suami istri agar tidak mengganggu ibadah puasa Ramadhan:

1. Lakukan Menjelang sahur

Hubungan intim sebaiknya dilakukan ketika pikiran dalam kondisi yang segar. Menurut ijma' para ulama, berhubungan intim dengan pikiran yang tidak fresh bisa menimbulkan dampak negatif.

Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalani menyebutkan bahwa waktu yang tepat untuk berhubungan suami istri adalah di akhir malam. Jika di awal malam, seseorang cenderung masih merasa kelelahan karena beraktivitas seharian dan pikirannya belum benar-benar fresh.

Jika dikaitkan dengan bulan puasa, maka waktu yang ideal bagi suami istri untuk berhubungan badan adalah setelah tidur malam atau menjelang sahur. Tentunya akan lebih baik jika dilakukan setelah melaksanakan shalat tahajud. Setelah berhubungan badan, segera mandi wajib dan dilanjutkan dengan santap sahur.

2. Hindari Berhubungan Intim sampai Imsak

Imsak bukanlah batas akhir sahur maupun mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa. Imsak dapat diartikan sebagai pengingat bagi umat Islam bahwa azan Subuh akan segera berkumandang sebagai tanda dimulainya waktu puasa.

Jadi, berhubungan intim sampai waktu imsak sebenarnya diperbolehkan, tapi perlu diingat bahwa waktu imsak dan subuh sangat berdekatan (selisih sekitar 10 menit). Dengan rentang waktu yang sedemikian singkat, tentu seseorang akan kesulitan melakukan sahur maupun mandi wajib untuk bersiap shalat Subuh di masjid.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa suami istri bisa ketiduran setelah berhubungan badan karena kelelahan. Jika ketiduran, bukan hanya waktu sahur yang terlewat, tapi mungkin juga melewatkan shalat Subuh.

3. Perhatikan Kesehatan

Pastikan Anda dan pasangan menjaga kesehatan dengan memperhatikan asupan nutrisi yang cukup selama waktu berbuka dan sahur. Jika Anda atau pasangan memiliki kondisi kesehatan tertentu, berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukan aktivitas seksual.

Selain itu, pilih juga posisi yang nyaman dan tidak membutuhkan banyak tenaga saat berhubungan intim. Posisi-posisi yang memungkinkan Anda dan pasangan untuk tetap beristirahat adalah pilihan yang baik selama bulan puasa.

4. Perhatikan Kualitas Tidur

Pastikan Anda dan pasangan mendapatkan cukup tidur yang berkualitas untuk menjaga stamina dan kesehatan. Kurang tidur dapat mempengaruhi kualitas hubungan intim dan kesehatan secara keseluruhan.

Jika salah satu dari Anda merasa terlalu lelah atau tidak nyaman untuk berhubungan intim, beri ruang dan pengertian satu sama lain. Jangan memaksakan diri dalam situasi yang tidak diinginkan.

5. Fokus pada Kedekatan Emosional

Selain hubungan fisik, fokuslah pada memperkuat kedekatan emosional dengan pasangan Anda selama bulan puasa. Melakukan aktivitas yang Anda nikmati bersama, seperti berdoa bersama atau membaca Al-Qur'an, dapat memperdalam ikatan emosional.

Kehidupan selama bulan puasa mungkin berbeda dari biasanya. Bersikaplah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dalam rutinitas dan kebutuhan pasangan Anda.

6. Mengikuti Sunah Nabi

Rasulullah SAW sebelum melakukan hubungan badan melakukan beberapa hal yang sebaiknya diikuti oleh umat Nabi Muhammad.

Disunahkan untuk membaca basmalah, lalu membaca surat al-Ikhlas, takbir (Allahu akbar), tahlil (laailaha illallah), kemudian dilanjutkan membaca doa berikut:

Bismillâhil ‘aliyyil ‘azhîm. Allâhummaj‘alhu dzurriyyatan thayyibah in qaddarta an takhruja min shulbî. Allahumma jannibnisy-syaithân wa jannibisy-syaithân ma razaqtana

Artinya:

Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tuhanku, jadikanlah ia keturunan yang baik bila Kau takdirkan ia keluar dari tulang punggungku. Wahai Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan pada rezeki yang akan Engkau berikan kepada kami (anak).

Setelah selesai berhubungan badan, Rasulullah juga membaca doa, yang akan dijelaskan pada adab hubungan badan suami istri berikut ini.

Adab Berhubungan Badan Suami Istri saat Bulan Ramadhan

Mengikuti adab berhubungan badan tidak hanya dilakukan selama bulan puasa, tapi juga di hari-hari biasa di luar Ramadhan. Adapun adab dan tata cara berhubungan badan antara lain:

  • Lakukan dalam kondisi tubuh yang segar, bersih, dan harum (memakai wewangian)
  • Berdoa sebelum memulai hubungan badan (doanya seperti disebutkan di sub-judul sunah Nabi di atas)
  • Bercumbu.
  • Menutup tubuh dengan kain atau selimut.
  • Tidak menghadap kiblat.
  • Tidak memandang alat kelamin masing-masing.
  • Merendahkan suara.
  • Berdoa setelah selesai hubungan intim.
Disunahkan untuk membaca doa berikut:

Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ

Artinya: Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu Maha Kuasa.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Dhita Koesno