Menuju konten utama

Tips Aman Melakukan Puasa Ramadan Bagi Penderita Penyakit Jantung

Makanan bersantan, daging dan lemak berlebihan berbahaya untuk tubuh sehingga jagalah porsinya terutama bagi Anda penderita penyakit jantung.

Tips Aman Melakukan Puasa Ramadan Bagi Penderita Penyakit Jantung
Ilustrasi Penyakit Jantung. [Foto/Shutterstock]

tirto.id - Puasa Ramadan menjadi salah satu kewajiban umat muslim, selain itu berpuasa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan termasuk bagi penderita penyakit jantung.

Bagi penderita penyakit jantung, puasa bisa melatih diri untuk menahan keinginan mengonsumsi makanan yang kurang sehat dan memilih makanan yang lebih bergizi.

Lalu apa saja makanan yang harus diperhatikan bagi penderita penyakit jantung yang ingin menjalani puasa Ramadan?

Berikut paparan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Anggarino Damay seperti diwartakan Antara News.

1. Pilih serat, sayuran dan karbohidrat kompleks

Saat sahur pilih makanan mengandung serat antara lain dari sayuran dan pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau gandum. Hal ini agar tahan lapar lebih lama dan kandungan gulanya juga lebih rendah.

Kalau ingin menyantap makanan yang digoreng, jangan lupa konsumsi sayuran juga karena kandungan fitosterolnya bisa membantu membuang kolesterol dari gorengan sehingga menghalangi penyerapan kolesterol jahat di dalam usus.

2. Aturan saat berbuka puasa

Saat berbuka puasa, pilihlah kurma karena cepat meningkatkan gula darah tapi lebih sehat dibanding minuman manis lainnya. Tubuh membutuhkan gula darah naik secara cepat karena saat berpuasa masuk dalam taraf biasanya hampir hipoglikemi. Karena Anda tidak mengonsumsi makanan apapun di siang hari, gula darah cenderung lebih rendah.

"Kita mau cepat naikkan (gula darah) biar cepat segar maka makan sari gula sederhana. Makan nasi putih juga boleh tapi tentunya porsinya, yang paling penting saat buka puasa rehidrasi kembali supaya enggak kurang cairan karena seharian kan kurang cairan. Segera rehidrasi minum air putih," kata Vito.

Sebaiknya jangan langsung menyantap makanan yang digoreng dulu karena sulit dicerna tubuh dan meningkatkan kadar kolesterol jahat.

"Gorengan itu kan lambat memberikan tenaga sebenarnya dan kalorinya banyak. Kalori sudah banyak dia juga meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Jadi secara jangka panjang enggak bagus, jangka pendek juga enggak bagus," tutur dia.

Kolesterol jahat dalam gorengan bisa memicu penumpukan di pembuluh darah yang berisiko serangan jantung di kemudian hari.

"Jadi kalau minyak digoreng kalorinya lebih banyak. Contoh nih kalau kita makan nasi, nasi saja sama nasi yang digoreng lebih banyak kalori nasi goreng padahal jumlahnya terlihat sama, setangkup nasi misalnya," ujar Vito.

3. Makanan berisiko untuk penyakit kardiovaskular

Makanan bersantan, daging dan lemak berlebihan berbahaya untuk tubuh sehingga jagalah porsinya. Selain itu, makanan manis juga perlu diperhatikan takarannya karena bisa jadi gula darah naik tidak terkontrol.

"Tubuh kita sudah enggak bisa lagi tahan nah nanti jadi penyakit lagi yang baru. Bikin orang diabetes, kolesterol tinggi, bikin orang jadi rentan potensi risiko serangan jantung di kemudian hari," demikian kata Vito.

Baca juga artikel terkait PENYAKIT JANTUNG

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH