Menuju konten utama

Tingkat Adopsi, Teknologi Smartwatch Diperkirakan Melambung

BI Intelligence melaporkan bahwa potensi pertumbuhan adopsi smartwatch secara global masih sangat besar. Sementara itu, tuntutan konsumen terhadap perangkat tersebut semakin tinggi, terutama pada teknologi yang dapat disematkan di dalamnya.

Tingkat Adopsi, Teknologi Smartwatch Diperkirakan Melambung
Sebuah iklan Apple Watch Series 2 dipajang di toko utama Softbank Corp di distrik perbelanjaan Omotesando di Tokyo, Jepang, Jumat (16/9). ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato.

tirto.id - Smartwatch tidak dapat dipungkiri telah menjadi keseharian dari kehidupan masyarakat digital dalam era modern saat ini. Meski belum memiliki penetrasi pasar yang cukup cemerlang, namun penelitian terakhir menyebutkan jika konsumen saat ini memiliki tuntutan yang sangat tinggi terhadap teknologi yang dapat disematkan pada perangkat wearable tersebut.

Ketika pertama kali diluncurkan, smartwatch disebut-sebut sebagai generasi selanjutnya dari perangkat yang diciptakan untuk mengubah kehidupan konsumen di mana merek, penyedia layanan dan bahkan industri kesehatan siap memanfaatkan sifat smartwatch yang selalu bekerja, yang dijanjikan memberikan wawasan lebih luas tentang kebiasaan konsumen.

Sementara pasar smartwatch alias jam cerdas mulai tumbuh pesat, konsumen mulai menuntut lebih. Mereka menjadi tidak sabar dengan teknologi yang bisa dilakukan jam cerdas, seperti konektivitas LTE dan aplikasi spesifik untuk perangkat tertentu.

Dalam beberapa tahun ke depan, menurut BI Intelligence, pasar jam cerdas diperkirakan akan melihat penambahan fungsi baru dan peningkatan kemampuan. Pasar jam cerdas juga diprediksi mengalami peningkatan tahunan sebesar 18 persen hingga 2021 mencapai 70 juta unit.

Meski demikian, jam cerdas bergantung pada sejumlah faktor untuk memenuhi permintaan konsumen. Hingga saat itu terjadi, tingkat adopsi jam cerdas kemungkinan masih lamban, di mana konsumen menunggu vendor untuk menghasilkan produk yang dapat berjalan secara independen dari ponsel mereka dan memberikan fungsi yang lebih berguna.

Dalam hal ini vendor diharap dapat menawarkan perangkat yang dijagokan sebagai pengganti jam cerdas itu dengan harga yang lebih rendah, fungsionalitas yang lebih baik, dan dalam hal perluasan penggunaan. Menurut BI Intelligence, potensi pertumbuhan adopsi secara global masih sangat besar.

Lebih dari itu, karena tingkat adopsi sejauh ini masih rendah, masih ada banyak kesempatan bagi pendatang baru untuk bergabung di pasar smartwatch.

Laporan BI Intelligence juga mengungkapkan, Apple akan terus mendominasi, namun perangkat Android Wear akan cepat mengejar sejalan pasar negara berkembang yang mulai mengadopsi teknologi itu.

Selain itu, kesehatan dan kebugaran tetap menjadi segmen dominan dari pasar jam cerdas. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan kemajuan aplikasi, manfaat smartwatch dalam segmen tersebut akan menjadi lebih kuat.

Baca juga artikel terkait TEKNOLOGI

tirto.id - Teknologi
Sumber: Antara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara